Langit = Masalah

9 9 2
                                    

Malam ini mood Senja benar-benar anjlok karena Langit tadi pagi, Senja mau tak mau harus selalu berurusan dengan seorang Langit karena Langit itu anak Tante Disha yang secara tidak langsung Langit adalah orang yang harus Senja 'Perbaiki' tingkah laku nya.

"Capek anjir, pengen berhenti tapi udah terlanjur janji sana Tante Disha" Senja mengacak pelan rambut nya sambil mendengus sebal

Kini Senja sedang berdiri di balkon kamarnya sambil menatap jalanan yang sepi dan berharap jika bulan akan segera menujukkan dirinya dari balik awan hitam.

Senja mengambil buku catatan miliknya lebih tepatnya itu Diary yang selalu Senja bawa setiap saat.

Dear Semesta

Hanya sedang lelah dengan mu, jangan bermain-main terlalu lama.

-Senja2k21


Setelah menulis beberapa kata Senja meletakkan buku itu. Matanya kembali menerawang tentang masalah yang akan dihadapi nya jika ia terus berurusan dengan Langit, mulai dari ia yang akan menjadi bahan bully Langit, fans Langit yang tidak suka dengan nya dan masalah yang akan ia hadapi jika ia berhenti.

Semua pemikiran Senja membuat kepalanya pening, Senja memijit pelan kepala nya sambil menghela nafasnya pelan.

"Oke biarin dulu semua ngalir, baru Gw jalan" Senja masuk kedalam kamarnya menutup jendela dan pintu lalu memutar musik menenangkan untuk menemaninya belajar beberapa hal yang harus ia kuasai agar tidak ketinggalan materi sekolah.















Langit menutup matanya lalu menghela nafasnya pelan, ia tak habis pikir keluarga nya sampai menyuruh orang lain untuk membuat dirinya berubah.

"Mamah apa-apaan sih" Langit berjalan kearah balkon kamarnya, menghirup udara malam yang dingin

Ia mengambil sesuatu dari saku nya, menyalakan rokok dan menghisap nya. Langit menghembuskan kepulan asap nikotin itu ke udara, sudah lama rasanya ia tak merasakan rasa nikmat nikotin yang dulu selalu ia rasakan.

Langit hanya merokok jika pikirannya sedang kalut dan malam ini pikirannya sangat kacau hanya karena satu nama 'Senja', Langit akan melihat seberapa keras usaha Senja untuk merubahnya.

Senyuman miring itu tercetak jelas diwajah tampan Langit, ia sudah memikirkan cara agar Senja gagal.

"Oke Senja kalo Lu mau main-main sama Gw bakalan Gw permainin Lu" Langit mematikan rokok nya lalu membuang nya asal

Langit kembali masuk kedalam kamarnya lalu menjatuhkan tubuhnya di ranjang king size miliknya. Memejamkan matanya rapat-rapat, mencoba jatuh kealam mimpi yang menurutnya lebih baik dari dunia nyata.















Pagi ini Langit tampak bersemangat, senyuman tak luntur sejak tadi pagi membuat orang tua nya dan Vernan menatap nya heran.

"Kemasukan setan mana Lu, senyam senyum dapet arisan Lu" Langit mendengus sebal

"Bacot sekali ya Bapak Vernan ini" Vernan memukul pelan mulut Langit

"Abang tangan Lu bau ikan asin bangke" Langit mengusap kasar mulutnya

"Eh sorry tadi Gw abis buang sampah kedepan"

Langit segera berlari ke toilet untung menggosok gigi nya lagi, wajahnya yang memerah tentu saja membuat Vernan tertawa.

"AWAS AJA LU BANG, GW BALES NANTI!!"

Setelah 30 menit Langit yang baru kembali dari toilet segera mengambil kunci motor nya diatas meja.

LANGIT SENJA & SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang