Halo!
Aku seneng banget kalian rame. Sksksksk~
Padahal ini ff melenceng jauh dari awal aku ngide nulis KSeung...
.
"Selamat pagi Kak Kei!"
Baru kali ini hari Senin bikin Heeseung jadi semangat. Bahkan cowok itu niat bangun jam empat untuk workout ringan pagi-pagi sebelum mandi lalu ngampus.
Semangatnya muncul karena hari ini dia akan mulai kuliah di kampus barunya. Dan makin jadi saat papasan sama Kei begitu dia buka pintu apartemennya. Cowok itu juga mau keluar.
Kei tersenyum manis dengan tangan yang melambai kecil sebagai jawaban.
"Kakak mau kemana?" tanya Heeseung lagi.
Yang lebih tua mengarahkan telunjuknya ke Heeseung, bikin mata bulat cowok bersurai cokelat itu mengerjap bingung tapi justru semangat nebak. Heeseung ketagihan ngobrol sama Kei. Berasa main tebak-tebakan terus.
"Hah? Aku?? Ummm..." telunjuk Heeseung mengetuk-ketuk dagunya. "Ohh! Kakak mau pergi ke tempat yang sama kayak aku? Ke kampus?"
Senyum Heeseung melebar waktu dapet anggukan dari Kei. Bangga banget bisa paham maksud Kei, berasa paling ngertiin.
"Yeay! Kita sekampus dong... Ayo berangkat sama aku. Mau sekalian sarapan bareng nggak?"
Tentu saja. Mau kuajak ke
tempat langgananku di dekat kampus?"Mau!" Heeseung mengangguk riang usai membaca tulisan di ponsel Kei.
Kini keduanya berjalan beriringan di trotoar menuju kampus yang letaknya nggak jauh dari apartemen mereka. Tanpa canggung. Sulit dipercaya orang yang banyak ngomong kayak Heeseung betah lama-lama di samping Kei yang selalu diam.
Kei nanggapin bacotan Heeseung tentang apapun dengan gerak bibir dan gerak tangan. Dan Heeseung pun semangat nebak maksud isyarat tangan Kei. Meski cuma suara Heeseung yang ada di antara mereka, dia sama sekali nggak merasa ngomong sendirian. Mereka baru kenal sehari, tapi dengan itu Heeseung akhirnya beneran paham kalau ramai nggak selalu tentang suara.
"Pagi Kei, pagi Mas.... Kei pasti kayak biasa. Kalo mas nya mau pesen apa?" pedagang bubur ayam samping kampus bertanya dengan ramah begitu keduanya masuk ke warung tenda sederhana itu.
"Samain kayak Kak Kei," jawab Heeseung.
Pundak Heeseung diketuk pakai jari oleh Kei, lalu cowok jangkung itu menyodorkan ponselnya.
Memangnya kamu tau apa pesananku?
Kalo nggak suka gimana?Iya juga :v
Heeseung mah kebiasaan nggak mikir dulu.
"Eumm nggak tau sih... Tapi pilihan Kak Kei pasti enak!"
Sekalinya mikir ya ga jauh-jauh dari bucin kalo deket Kei. Bahaya banget si Heeseung, ngalahin Starla sama Hemma yang jatuh cinta dalam waktu lima jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
doremi, abaikan saja; kseung✓
Fanfictionkei tau dirinya nggak sempurna. tapi apakah cinta yang sempurna hanya bisa dimiliki oleh orang dengan fisik sempurna?