halo!!!
.
"KAK HEE!!!!"
Brughhh
"Hiksss.... Kak Hee jelek kayak Sleeping Beauty! Tidur terus ihh kesell!"
"Jakey, peluk Heeseung-nya jangan kenceng-kenceng dong sayang..."
Sementara Jake nangis bombay dan Sunghoon yang berusaha nenangin sang pacar, Heeseung cuma bisa mengerutkan keningnya menatap kedua orang itu bergantian.
Mereka siapa ya?
"J-Jake...?" bibir pucat Heeseung bergerak terbata mengucapkan nama cowok yang menatapnya dengan raut khawatir. Heeseung familier dengan sorot mata polos penuh perhatian itu. Mata cokelat jernih milih Jake, juniornya di kampus dulu.
Jake berlutut di depan kursi roda Heeseung, menggenggam tangan kurus yang terbalut kulit kering cowok itu. Jake jauh lebih tenang dibanding tadi namun matanya masih basah, apalagi saat menyadari betapa malangnya kondisi Heeseung sekarang.
Dua tahun ini Heeseung terbaring di brangkar rumah sakit melawan komanya pasca percobaan bunuh diri waktu itu. Semenit saja jika ia waktu itu terlambat menemukan Heeseung di kamar apartemennya, cowok itu pasti sudah tiada. Gas helium yang Heeseung hirup sempat merusak otaknya hingga akhirnya seluruh saraf tubuhnya tak dapat berfungsi dengan baik. Beruntung ia masih bisa terbangun lagi meski tentunya akan perlu waktu lama untuk dapat benar-benar pulih.
Heeseung tersadar dari komanya sejak dua minggu lalu dan hingga hari ini, yang dapat ia lakukan hanyalah berucap sepatah-dua patah kata, melamun, lalu tanpa sadar bulir bening menetes dari matanya membasahi pipi. Pagi ini ia menghabiskan waktunya untuk menatap kosong ke arah taman di rumah sakit, melihat pasien anak-anak dan pengunjung yang bermain di sana.
"Kak Hee kurusan," Jake berucap dengan bibir mencebik. "Aku bawa ramyeon banyak. Kak Hee cepet sembuh biar bisa makan bareng aku. Tau nggak Kak? Layla nyariin Kakak loh. Katanya Layla kangen nginjek-injek punggung Kak Hee..."
"Layla?" mata Heeseung mengerjap bingung, merasa asing dengan nama yang baru saja Jake sebut.
Jake mengulas senyumnya lalu memperlihatkan foto di lock screen ponselnya."Layla itu anjingku. Ini"
"Kamu mah gitu," cibir Sunghoon sambil melipat kedua tangannya. "Orang-orang tuh lockscreen-nya foto pacar. Lah kamu malah si Layla."
Sementara Jake mendengus tak acuh, Heeseung menatap Sunghoon yang berdiri di sebelah kursi rodanya. "S-Sunghoon? Bentar... Sunghoon siapanya Gaeul?"
"Hah?!! Lo lebih inget Gaeul daripada gue?!!"
Plakk!!
Tangan Sunghoon digeplak sama Jake. "Hoonie nggak boleh bentak Kak Hee!"
"Tapi kan——"
"Kenapa?! Mau ngebantah? Yaudah nanti malem aku langsung bobok aja!"
"Ehh jangan dong sayang. Udah seminggu nggak——"
"IHH DIEMM!"
Heeseung terkekeh pelan menyimak pertengkaran kecil kedua temannya. Dia kangen banget bisa begini. Semenjak dia terbangun dari komanya, saat itulah Heeseung menyadari bahwa tak ada siapapun di sisinya. Hanya ruangan serba putih di sekelilingnya saat itu. Papanya entah kemana, sementara mamanya bekerja mati-matian untuk membiayai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
doremi, abaikan saja; kseung✓
Fanfickei tau dirinya nggak sempurna. tapi apakah cinta yang sempurna hanya bisa dimiliki oleh orang dengan fisik sempurna?