Ini bonus chapter. Aku update karena stress bikin ppt buat ujian karya tulis😔
Ada yang masih nungguin aku update nggak sih?:(
Sorry kalo gaje wkwkwkwkwk
.
Malam pertama biasanya ngapain sih?
Sepasang cowok yang baru tadi pagi akhirnya sah itu saling menyimpan pertanyaan di kepala masing-masing. Bukannya betulan nggak tau, hanya aja terlalu canggung untuk beneran memulai. Kalian pikir nggak terkesan freak bin aneh kalo waktu duduk-duduk di kasur gini mendadak nyerang pake ciuman brutal kayak di film? Cuma orang stress yang menganggap itu romantis.
Heeseung jelas udah pernah melakukan "itu". Sering. Kalau kalian ingat, mantan suaminya alias Jeno hobi banget asal tancap lalu berujung main kasar sampai pagi dengan 1001 cara kreatifnya yang dimodifikasi di setiap sesi. Kinky.
Berbanding terbalik dengan Kei. Kei yang mengetahui fakta barusan justru dibuat semakin bingung. Heeseung sedikit trauma akan seks pastinya.
"Hee mau buka kadonya!" tiba-tiba yang lebih muda merangkak ke tepi kasur, membawa tumpukan kado dari tamu undangan mereka kembali ke tengah kasur. "Kakak bantuin aku. Ayo review sama-sama hihi!"
"Mau aku foto dulu?" gerak bibir dan tangan Kei menanyakan itu sambil menggoyangkan ponselnya.
"Jangan ah. Nanti aja foto bareng habis bikin dedek bayi biar followers-ku pada pengen."
Namanya Lee Heeseung mana bisa jaga mulut.
*belom ganti marga gess. soalnya abah belom reveal.
Kei cuma bisa tertawa pelan dengan usapan gemas pada poni Heeseung yang masih basah habis keramas tadi. Alih-alih ikut antusias meng-unboxing kado, Kei lebih suka menjahili suami manisnya.
Posisinya yang tadi duduk bersila berpindah tiduran dengan paha Heeseung sebagai bantalnya. Paha sekal berbalut piyama itu dia tusuk-tusuk, minta atensi karena Heeseung masih cuek bebek nggak peduli akan eksistensinya. Bibir plum Heeseung sibuk mengoceh, mengomentari apa aja yang dia dapat.
"Ihh lucu banget! Jaman dulu keknya Mama ngado set alat makan ke orang kawin kagak pernah se-estetik ini dah. Manusia jaman sekarang mulai berevolusi. Mama masih ketinggalan di jaman perunggu berarti."
"Weh anjrit! Gini nih tamu paling niat sedunia! Tau aja skincare gue akhir-akhir ini cuma air keran! KAK KEIII, AYO GLOWING BARENG!"
"Baju bayinya banyak banget?! Mana motifnya sama semua, warna doang dibedain. Gue disuruh punya anak sekali jadi kembar lima apa yak?"
"Obat kuat se-pack pasti dari Jay. Otaknya emang ngewe doang."
Piyama mereka malam itu bermotif sama, bedanya di celana Heeseung yang pendek sebatas paha. Couple, katanya. Special design dari Jake, sekaligus hadiah pernikahan yang wajib dibuka paling awal karena Jake teman spesial mereka. Alasan lainnya juga karena Jake yang mendesign jas mereka di resepsi tadi. Pokoknya Jake special deh! Yang lain mah apa atuh cuma beban bumi.
Nggak sadar aja begitu malah mirip anak panti.
"Mari kita buka kado terakhir. Isinya apaan nih——IHH KAKAK!!" Heeseung nyaris ngamuk waktu bungkusan kotak besar itu direbut dari tangannya. Posisi Kei duduk tegak menghadapnya sekarang. "Hee mau buka!"
"Kado atau aku?" Kei melipat kedua tangannya.
"Humph!" bibir Heeseung merengut lucu. "Cemburu sama kado!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
doremi, abaikan saja; kseung✓
Fanfickei tau dirinya nggak sempurna. tapi apakah cinta yang sempurna hanya bisa dimiliki oleh orang dengan fisik sempurna?