Part 34

6.2K 210 10
                                    

"Dok, monitor nya" panggil suster panik. Dokter yg merasa di panggil segera melihat monitor jantung tersebut.

"Cepat siapkan ruang operasi sus.. kita harus segera melakukan operasi?" Ucap dokter yg segera mendapatkan anggukan dari suster. Suster pun segera keluar menyiapkan ruang operasi untuk ali.

"Sus kenapa sama ali?" Tanya prilly panik.

"Kami harus segera melakukan operasi bu, ayah dari pasien bisa ikut saya sebentar untuk menandatangani surat persetujuan operasi?" Ajak suster yg segera di ikuti oleh ayah syarief.

*******

Prilly dan keluarga lain nya tengah menunggu dengan cemas di depan ruang operasi, sudah 2 jam ali di operasi namun belum menunjukkan bahwa operasi telah selesai.

Prilly POV

Ali, aku yakin kamu pasti kuat.. kamu pasti bisa bertahan. Terus berjuang ya sayang demi aku, aku gak mau kehilangan kamu. Aku gak akan sanggup kehilangan orang yg aku sayangi untuk kedua kalinya, please demi aku dan demi masa depan yg udah kita rencanain di masa mendatang. Aku yakin kamu pasti bisa bertahan, karna kamu punya semangat hidup yg tinggi. Kita semua disini nunggu kamu sadar dan kembali senyum seperti dulu. Maafin aku kalo selama ini aku sering nyusahin kamu, sering marah-marah gak jelas tapi aku sayang banget sama kamu. Tolong jangan hukum aku dengan cara kayak gini, kamu boleh marah sama aku tapi please bangun sayang.. aku gak bisa hidup tanpa kamu.

"Prill..?" Panggil kak alya, aku menoleh ke arah kak alya yg duduk di sampingku.

"Ali pasti bisa bertahan?" Ucap kak alya menepuk pelan pundak ku dengan senyum lembut. Aku melihat ada sirat optimis di mata nya, aku menghambur ke pelukan kak alya menangis, menumpahkan segala perasaan yg saat ini berkecamuk di hati dan fikiran ku. "ali pasti sembuh prill? Dia orang yg kuat dan gak mudah menyerah?" Ucap kak alya sedih, mungkin saat ini kak alya pun merasakan apa yg aku rasakan tapi dia bisa berusaha tegar sedangkan aku tak sedetik pun tanpa air mata.

"Prill?" Panggil seseorang yg sudah ku hafal betul suaranya. Ya ricky masih di sini, entah apa yg dilakukan nya di sini padahal aku sudah tidak memperdulikan nya lagi. Aku medongak ke arahnya karna posisi nya yg berdiri di samping ku, kemudian ku lihat dia berlutut di depanku mensejajarkan tinggi nya dengan ku, dengan perlahan dia menggenggam tanganku. Anehnya aku tidak menepis tangan nya justru menikmatinya, "prill apa benar laki-laki yg ada di dalam itu tunangan kamu?" Tanya ricky yg membuat ku sedikit terkejut dari mana dia tau semua ini bahkan sebelumnya aku tidak pernah berbicara banyak padanya. "Bukan urusan lo?" Ucapku ketus dan menepis tangan nya kasar.

"Maaf lo siapa ya?" tanya kak alya yg sepertinya memang sudah penasaran sejak tadi, "gue..." jawab nya terpotong saat aku menyela ucapan nya "mending lo pergi dari sini. Tolong jangan ganggu hidup gue lagi?" Ucapku penuh penekanan dan aku segera berdiri dan ingin berlalu, "please pergi?" Teriak ku yg sudah muak melihatnya tak bergeming dari tempatnya.

Bersamaan dengan itu lampu dari kamar operasi mati menandakan operasi telah selesai. Tidak lama dokter pun keluar dari ruangan operasi, aku yg melihat wajah dokter yg tegang menjadi panik. "Ali ku pasti baik-baik aja,please bertahan sayang?" Batin ku berusaha kuat.

"Gimana anak saya dok?" Tanya bunda resi yg mendahului ku untuk bertanya, dokter menghela nafas gusar dan kata-kata itu pun terucap.

********

Tbc
please Keep vomment.... atau aku gantung cerita nya sampai disini... (ngancem ceritanya ini) wkwklol

Senengnya di tengah" kesibukan garap skripsi gini masih bisa luangin waktu buat nulis... Rasanya udah kayak obat aja kalo pas capek gini... apalagi kalo ada yg vote and comment kasih suport ataupun kritik&saran makin seneng rasanya heheee curcol dikit
Tangkyu guys untuk suportnya selama ini *lafyu

Tragedi sebuah cerita cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang