Part 19 (Menyebalkan)

6K 211 2
                                    

Prilly POV

Ketika sampai dikamar, aku baringkan tubuhku dalam keadaan terlentang fikiranku kembali berkecamuk menyangkut obrolan ku tadi dengan ali. Saat ini ali terasa sangat menyebalkan, apapun yang aku lakukan harus dengan persetujuan nya terlebih dahulu, aku merasa tidak bebas selama ini semua hal yang ingin  ku lakukan selalu terlihat buruk di matanya sampai-sampai aku tidak pernah diberikan kesempatan untuk berpendapat, egois memang!

rasanya inginku akhiri saja pertunangan yang mengikatku secara  possesive seperti ini, aku mulai lelah dengan sikap ali yang menurutku sudah sangat keterlaluan ini, tapi mengingat pengorbanan nya begitu besar saat menjagaku selama ini, aku menjadi kasihan padanya dan takut akan kehilangan ali. Tapi aku juga sangat benci terhadap sikapnya yang melarangku dekat-dekat dengan teman  laki-laki,alhasil di kelas aku tidak memiliki teman pria kecuali zio yang masih bersikeras berteman denganku dan tidak perduli dengan ancaman ali meskipun itu membuat ali harus marah-marah setiap saat padaku dan menelponi ku tanpa henti dengan pertanyaan-pertanyaan nya yang kadang membuat ku muak! Tapi meskipun begitu tidak dapat ku pungkiri bahwa aku sangat mencintai ali. Drrtt... ada pesan masuk di handphone ku, ku lihat nama ali tertera di layar pesan dengan malas ku buka pesan nya.
From: Ali
To: Prilly
'Sayang malam minggu ini kita mau jalan kemana?'
Replay

Aku menghela nafas diam sejenak dan berfikir apakah ini malam minggu? Bahkan aku lupa, karna kesibukan kuliah ku yang jadwal nya semakin padat membuat ku lupa hari. Dengan malas ku balas pesan nya,
From: Prilly
To: Ali
'Malas kemana-mana?'
send

Aku masih marah sama ali soal kejadian tadi, sepele memang tapi sering.Drrttt...
From: Ali
To: Prilly
'Yaudah nanti malam aku ke rumah ya sayang?"
Reply

Ali ini semakin membuat ku sebal saja dia mengirimkan pesan itu seakan-akan tidak ada masalah yang terjadi diantara kita hari ini.
From: Prilly
To: Ali
'Lagi malas ketemu kamu!'
Send

Ku tolak saja keinginan nya untuk datang kerumahku malam ini, aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku benar-benar marah padanya saat ini. Lama ali tidak membalas pesanku tadi, apa ali kecewa dengan kata-kataku tadi. Ah bodo lah, aku benar-benar sedang sebal dengan nya. Ku putuskan untuk bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi, mungkin setelah mandi fikiran ku bisa menjadi lebih tenang.

Selesai mandi dan berganti pakaian ku putuskan segera  turun kebawah untuk makan malam,karna sekarang ku rasakan cacing-cacing di perutku mulai teriak-teriak minta di kasih makan. Kuturuni tangga untuk mencapai lantai dasar,dengan malas ku langkahkan kaki ku menyusuri jalan menuju ruang makan dengan pandangan tertunduk malas, setelah tepat sampai di ruang makan yang bersebelahan dengan dapur, ku arahkan pandanganku ke meja makan, dari tempat ku berdiri bisa ku lihat laki-laki yang duduk membelakangiku di tengah-tengah papa,mama, dan raja. Aku seperti mengenalnya walaupun dari belakang, laki-laki itu seperti ali. Ah tapi mana mungkin itu ali aku kan lagi ngambek sama dia.tiba-tiba suara mamah mengagetkan ku dari lamunanku saat ini. "Sayang sini duduk kita makan sama-sama ya ?" Ajak mamah, dan semua yang ada di meja makan itu menoleh ke arahku. Ohmyshit! Itu benar-benar ali. Ku lihat ali tersenyum ke arahku,dengan malas dan tanpa membalas senyumnya aku duduk disampingnya karna hanya kursi itu yang kosong.

*******

Ali POV

Setelah sampai dirumah kucoba untuk menghubungi prilly dengan mengirimkan sebuah pesan ajakan padanya untuk menghabiskan malam minggu ini dengan jalan-jalan di Mall,kebetulan ini malam minggu. Setelah ku kirimkan pesan padanya, sepertinya prilly masih marah padaku prilly malas bertemu denganku setelah mendapat balasan seperti itu, tanpa membalas pesan nya lagi kuputuskan untuk segera mandi dan pergi kerumah prilly, setelah mandi dan berpakaian rapih ku raih kunci mobil yang berada di atas nakas dan segera turun untuk keluar rumah, ketika sampai dibawah ku lihat mamah tengah menyiapkan makan malam untuk kami, ku hampiri mamah untuk berpamitan.

"Mah,ali pergi dulu ya?" Pamitku pada mamah yang segera mengalihkan pandangan nya padaku. "Mau kemana sayang rapih banget?" Tanya mamah

"Ali mau makan malam dirumah prilly tadi di ajakin prilly?" Ucapku berbohong pada mamah, karna tidak mungkin dong aku bilang kalo saat ini  prilly tengah ngambek pada ku.

"Oh yaudah.. hati-hati ya sayang, salam buat semua yang ada di sana?" Ucap mamah "iya mah?" Segera ku raih tangan beliau untuk mencium nya, setelah itu aku segera berjalan menuju garasi mobil dan bergerak menuju rumah prilly.

Setelah sampai di depan rumah prilly ku tekan bel yang ada di dekat pintu yang memang tersedia. Tidak berapa lama terdengar pintu terbuka, ku lihat sosok raja. "Hai ja?" Sapa ku "eh bang ali, masuk bang?" Jawab raja mempersilahkan ku masuk, "mamah sama papah mana ja?" Tanyaku

"Itu lagi di meja makan, yuk kesana aja bang?" Ajak raja padaku yang segera ku anggukkan kepala ku dan mengikuti langkah raja dari belakang, ku lihat mamah uly sedang mempersiapkan makan malam dan papah rizal sedang asik memperhatikan mamah uly.

"Mah..pah.. ada bang ali nih?" Ucap raja, yang langsung di sambut baik oleh mereka. Segera ku dekatkan langkah ku menghampiri mereka dan mencium tangan keduanya.

"Eh ali.. kebetulan nih tante lagi nyiapin makan malam, kamu sekalian ikut makan ya?" Ajak mamah uly,karna merasa tidak enak kedatanganku di jam yang bertepatan dengan jam makan malam, basa basi ku coba tolak walau sebenarnya niat awalku memang ini, dengan ikut makan malam disini itu memungkinkan ku untuk bertemu prilly. "Eum gak usah tante,malah ngerepotin nanti?" Jawabku

"Kayak sama siapa aja Li ngerepotin segala, udah duduk di situ?" Tunjuk mamah uly pada kursi di depan ku, aku pun menurut untuk duduk "prilly nya mana tante?" Tanyaku karna dari tadi aku tidak melihat prilly,biasanya dia membantu mamahnya di dapur tapi kali ini sepertinya tidak, atau jangan-jangan prilly tidak di rumah.

"Mungkin sebentar lagi prilly nya turun?" Jawab mamah uli, dan benar saja setelah berkata seperti itu ku dengar derap langkah kaki mendekat ke arah kami duduk. Aku belum berani menoleh walau ku yakin itu pasti prilly. "Sayang sini duduk kita makan sama-sama ya?" Ajak mamah uly,dan itu membuat ku menoleh ke arah orang yang di maksut,benar saja prilly tengah berdiri di belakang  ku wajahnya cemberut sepertinya dia masih sangat marah padaku tapi tidak begitu ku perdulikan, ku berikan senyum termanis yang ku punya ke arahnya, namun prilly tidak membalasnya, prilly pun duduk di kursi yang berada disamping kiri ku karna hanya kursi itu yang tersisa tanpa menoleh ke arahku dia mulai mengambil nasi untuk di tuangkan ke piringnya dan mengambil ayam goreng, sebelum prilly melahap makanan nya terdengar mamahnya menyuruhnya  "Sayang ali nya diambilin juga dong masa makan sendiri?" Ucap mamah uly, aku tersenyum lebar mendengar ucapan mamah uly, walaupun dengan wajah cemberut akhirnya prilly mengambilkan nasi untuk ku beserta lauk pauknya meski masih dengan wajah cemberut dan tanpa sepatah kata pun akhirnya kami melahap makanan di depan kami dengan lahap.

******

Author POV

Selesai makan malam dan mencuci piring, prilly ingin segera berlalu menuju kamar namun mamahnya mencegahnya.

"Loh sayang kamu mau kemana?"

"Kamar mah?"

"Loh ini ali nya di tinggal?"

Prilly melihat ali yang tengah duduk di sofa bersama raja menoleh padanya, "udah gak papa tante mungkin prilly nya lagi capek?" Ucap ali

"Hmm bukan nya ini malam minggu ya,biasanya kalo malem minggu gini pasti kamu nyuruh ali wajib datang kerumah tapi kenapa sekarang kamu kayak malas ketemu ali" ungkap tante uly yang mengetahui kebiasaan anak dan calon menantunya itu, yang mengharuskan setiap malam minggu menghabiskan waktu berdua sesibuk apapun saat itu. Dengan langkah malas akhirnya prilly pun berjalan menuju ruang tamu,karna prilly tidak ingin mamahnya berfikir yang tidak-tidak tentang hubungan nya dengan ali. Dengan segera ali mengikuti langkah prilly dari belakang.

##########
Vomment nya jangan lupa dan tolong kritik dan saran nya untuk bagian-bagian yg gaje...
Jangan lupa baca cerita kedua ku ya judulnya "Terhalang Restu"....
Terimakasih readers sayang *muahhh

Tragedi sebuah cerita cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang