Prolog

7.7K 547 105
                                    

Cerita ini bisa saja berhenti ditengah jalan atau menghilang jika tidak dihargai. Jadi diharapkan untuk pembaca sekalian untuk kesadarannya.

Menulis itu tidak mudah, ingat!!
______________________________

Happy reading 🦋

Sehun sedang berada diruangan favoritenya yaitu tempat rahasia miliknya dulu. Terlihat ia sedang memegangi dua bilah pisau tajam di masing-masing tangannya.

Sreck.. sreck.. Sehun menggesekan dua bilah pisau itu bersamaan, hingga menimbulkan bunyi yaring yang sangat menyeramkan dan juga membuat ngilu.

"Apa kamu sudah siap sayang?" Tanyanya pada Lisa yang berdiri gemetaran disampingnya.

"Tidak. Aku tidak siap!" Lisa menggeleng kuat, melangkah mundur menjauh dari suaminya itu.

Sudut bibir Sehun tertarik membentuk sebuah senyuman yang tidak dapat diartikan.

"Ayo sayang, jangan takut. Ini sangat menyenangkan!" Ucap Sehun melangkah mendekti Lisa.

Lisa semakin ketakutan, pupil matanya bergetar dan pelupuk matanya mulai terpenuhi dengan air mata yang siap terjun bebas membasahi pipinya.

Sehun semakin mendekat dengan tangannya memegangi kedua pisau tajam itu, tiba-tiba saja Lisa berteriak dan menangis dengan sangat kencang sampai membuat Sehun terkejut.

"Jahat Sehun. kamu menindasku  hiks...!" Tangis Lisa seketika pecah.

Sehun segera menghampiri Lisa dengan cepat dan langsung memeluknya, menenangkan hati istrinya itu yang sedang ketakutan.

"Maaf sudah membuatmu takut!" Ucap Sehun tulus.

"Kamu jahat, aku tidak mau belajar memasak lagi!" Lisa semakin kencang menangis. Ia begitu ketakutan tadi melihat Sehun membunuh kepiting hidup itu untuk dijadikan masakan. Lisa tidak kuat melihatnya, itu terlalu sadis dan kejam.

"Maafkan aku. Lain kali kita tidak akan belajar memasak lagi!" Ucap Sehun sekali lagi. Ia merasa bersalah karena sudah membuat Lisa ketakutan seperti ini. Sehun tidak tahu hati Lisa begitu lembut, tidak bisa melihat hal kejam yang ia lakukan.

"Benarkah?!" Tanya Lisa, menatap harap wajah Sehun. Jujur saja Lisa tidak suka memasak, karena itu memang bukan berbakatnya. Mungkin bagi orang lain Lisa adalah wanita yang gagal karena tidak bisa memasak. Ya seperti itulah manusi, tidak semuanya sempurna pasti memiliki kekurangan masing-masing dan kekurangan Lisa adalah tidak bisa memasak. Jika saja bukan karena permintaan Sehun padanya, ia tidak akan mau belajar memasak sekalipun. Dan ruangan menyeramkan ini tidak akan menjadi dapur belajarnya.

Please, jawab iya. Aku tidak mau diruangan menyeramkan ini lebih lama lagi. Aku merasa tidak nyaman. Batinnya berucap.

"Iya. Kamu tidak perlu belajar memasak lagi, biarkan aku saja yang memasak untukmu!" Ujar Sehun tersenyum simpul.

Lisa tersipu malu dengan ucapan Sehun barusan, pipinya merona merah.

"I-iya!" Jawabnya malu-malu.

Jantung Sehun seketika berdegup kencang. Ia sangat gemas melihat wajah malu-malu Lisa.

Sial, Lisa imut sekali. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Lagi pula kami sudah legal! Batin Sehun berucap. Ia segera mendekatkan wajahnya pada Lisa, menempelkan bibirnya yang tipis pada bibir Lisa yang tebal dan lembab. Menciumnya lembut dan penuh cinta.

Lisa terkejut, tetapi dia tidak menolak. Malah sebaliknya ia membalasan ciuman Sehun dengan lumatan ganas.

Sehun menyeringai senang, tidak menyangka Lisa akan membalas ciumannya dengan ganas seperti ini.

Psycho 2 |Hunlis squel|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang