"Tolong jangan memelukku seperti ini."Kedua tangan mungil Jimin berusaha mendorong bahu Yoongi yang enggan melepaskannya. Dipeluk erat seperti ini oleh orang asing yang mengaku-ngaku sebagai mate nya cukup membuat Jimin risih.
"Vanilla. Mate-ku wangi vanilla." gumam Yoongi yang kini membaui leher Jimin.
Merasakan hembusan nafas yang menyentuh kulit lehernya sukses membuat Jimin bergidik. Dengan segala tenaga yang dia punya, Jimin mendorong Yoongi dan menjauhkannya.
"Kau ini orang aneh! Kita baru pertama kali bertemu dan kamu berani melakukan hal mesum kepadaku," kali ini Jimin mulai menaikkan nada bicaranya.
"Ini bukan pertemuan pertama. Kita pernah bertemu di usiamu yang 10 tahun."
Yoongi mulai berjalan mendekati Jimin lagi. Satu langkah yang dibuatnya akan dibalas 10 langkah mundur dari Jimin, "Jangan mendekatiku! Aku tidak tau kamu ini makhluk apa! Cih, kau pikir aku bisa langsung menaruh kepercayaan dengan mengaku-ngaku mate?"
"Bagaimana kita mau berkenalan jika kamu diajak berbicara saja susah seperti ini?"
Melihat Yoongi yang semakin mendekat maju, Jimin langsung mengambil ranting yang ada didekatnya. Sebuah mantra diucapkan hingga memicu percikan api hitam pada ujung ranting.
"See? Sekarang kamu mau membakarku. Aku bukan penyihir. Aku tidak akan mati terbakar sepertimu."
Yoongi mengambil posisi duduk santai dibawah pohon yang ada di dekat Jimin. Tangan satunya menepuk-nepuk tempat kosong yang ada di sampingnya untuk mengajak Jimin duduk. Tapi Jimin enggan dan masih pada sikap waspadanya.
"Kamu tanya aku makhluk apa, kan?" tangan Yoongi mengeluarkan botol air minum dari balik jubahnya sebelum melanjutkan obrolan, "kira-kira makhluk apa yang bertaring, serupa dengan manusia, tapi tidak mati terbakar?"
"K-kamu punya taring?" tanya Jimin memastikan sambil mengamati bentuk wajah Yoongi.
"Loh? Memangnya kamu tidak punya? Semua manusia punya taring, kan?"
Jimin terkekeh kemudian mematikan api hitam yang berkobar pada ranting dengan jentikan jari, "kau ini... berpura-pura bodoh atau gimana?"
Tiba-tiba telunjuk Yoongi terangkat ke atas menunjuk ke arah awan hitam di tengah malam yang mulai bergerak menunjukkan bulan penuh. Biasan cahaya bulan itu sebentar lagi akan menyinari tempat mereka berdiri.
"Apa yang akan terjadi jika biasan cahaya bulan itu sampai ke sini, Jimin?"
"Werewolf!"
"Hah?" Yoongi kebingungan dengan nama makhluk yang baru saja disebutkan Jimin.
"K-kamu ini manusia serigala, kan? Kamu akan berubah jika bulan penuh mun–"
Yoongi tertawa lepas mendengarnya. Bahkan perutnya sampai sakit dan air mata hampir keluar mendengar tuduhan khas anak kecil yang dilontarkan Jimin.
"Astaga, Jimin... kamu ini gampang diculik." kata Yoongi sambil menyeka air matanya.
Bulan sudah menyinari tempat mereka dan Jimin sudah siap dengan kuda-kudanya berjaga-jaga jika Yoongi berubah sesuai pemikirannya.
Tapi nyatanya tidak. Yoongi hanya duduk dengan tangan terlipat memandang ke arah Jimin dengan senyumnya. Bahkan ketika awan kembali menutup biasan bulan, Yoongi tidak berubah.
"Jujur, aku tidak suka disamakan dengan ras rendahan mirip anjing seperti yang kamu sebutkan." lanjut Yoongi sambil meneguk minumannya lagi kemudian menyadari bahwa isi dari botol itu habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witchcraze [Yoonmin]
FanfictionMature Content!🔞 Top! Yoongi Bott! Jimin Yes, it's a boys love fanfiction. Skotlandia, 1661. Sebut saja pembunuhan massal ini dengan nama "Witch Purge" atau pembersihan penyihir. Aku menyebutnya pembunuhan massal karena yang menjadi korban mayorit...