.
.
.
"Aku paham kamu marah, tapi bukankah lebih baik untuk menyembunyikan potensi kita? Apalagi sampai menaruh sihir hitam kepadanya."
"Aku tidak peduli. Ayo, gendong aku!"
Jimin membentangkan tangannya meminta Yoongi untuk menggendongnya untuk naik ke kuda. Diberinya pecutan kecil ketika Yoongi sudah duduk di depan Jimin. Baru beberapa menit kuda itu membawa mereka, kerumunan warga sudah menutupi akses jalan dan mempersulit Yoongi untuk keluar.
Ratusan warga menatap mereka berdua dengan tatapan mengerikan. Seolah mereka bersiap untuk memberikan siksaan terburuk yang terpikirkan kepada Yoongi dan Jimin. Salah satunya membawa obor dan berjalan menuju Yoongi dan Jimin.
"Ada ide untuk keluar dari sini, Park?" tanya Yoongi
Jimin sangat takut hingga tidak bisa memikirkan cara untuk keluar. Warga yang membawa obor mulai melemparkan api kepada mereka. Yoongi yang pandai dalam berkuda dengan mudahnya menghindar sambil menunggu Jimin untuk menemukan cara.
"Hey, semakin lama kita disini semakin cepat untukmu mati terbakar." desak Yoongi ketika melihat para warga itu mulai mendekati mereka.
Sebuah ide terlintas di kepala Jimin. Meskipun ide ini hanya memiliki peluang kecil, tapi inilah satu-satunya cara yang bisa dipikirkannya untuk selamat. Sebuah jarum yang digunakan untuk menyatukan lipatan jubahnya ditarik keluar dan ditusukkan ke pergelangan tangan Jimin.
"Jimin, kamu sedang apa?"
"Menyelamatkan kita." jawab Jimin sambil meneteskan darahnya lagi hingga benar-benar membasahi jarum tersebut.
Sedangkan Yoongi terdiam untuk menahan semua gairahnya di saat genting seperti ini. Taringnya mulai keluar ketika mencium bau darah manis beraroma vanilla dari matenya.
"Lemparkan. Pastikan jarum ini menusuk salah satu warga." ketika Jimin mengatakan hal tersebut Yoongi hanya diam memandang tangan mungil yang memegang jarum berbanjir darah.
"Jim... itu perak. Tanganku akan terbakar."
"Jadi kamu memilih tanganmu utuh sedangkan kita mati disini? Yoongi, kita tidak punya waktu. Sulit bagiku untuk melemparkannya dari sini."
Yoongi menghela nafasnya sebelum mengambil jarum tersebut, "Kamu yang meminta,"
Padahal Yoongi hanya memegangnya sebentar untuk dilempar namun kulit tangannya langsung mengelupas seperti terbakar. Untungnya jarum itu menancap pada warga yang memegang obor. Erangan kesakitan keluar dari mulut Yoongi ketika merasakan panas luar biasa pada tangan kanannya.
Sedari tadi kepala Yoongi tertunduk dan mengeluh kesakitan. Dan ketika Yoongi menaikkan kepalanya untuk melihat ke depan, warga yang tadi terkena lemparan jarum itu sedang memuntahkan isi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Witchcraze [Yoonmin]
FanfictionMature Content!🔞 Top! Yoongi Bott! Jimin Yes, it's a boys love fanfiction. Skotlandia, 1661. Sebut saja pembunuhan massal ini dengan nama "Witch Purge" atau pembersihan penyihir. Aku menyebutnya pembunuhan massal karena yang menjadi korban mayorit...