2. Not Over

788 159 10
                                    

Hi! How are u guys? How about your mental health? Say not fine if you not fine. Be honest is not bad. Cuz, i'm not fine too.

happyreading

Shotaro meringis sakit saat merasakan tendangan Lucas terlalu kuat dibagian perutnya. Entah perkara apa yang dulunya ia buat dengan Lucas, Shotaro tidak tahu. Tapi kenapa Shotaro harus menanggung sakit seperti ini. Lucas tidak benar-benar membulinya hanya karena perebutan peringkat, iya kan?

"Lihat, dia bahkan selemah ini. Tapi untuk otakmu perlu diapresiasi." Lucas tersenyum remeh. Shotaro hanya menatapnya waspada saat mata Lucas malah menatapnya mengancam.

"Oh ya, apa ini cukup untuk membuatmu mundur dari posisi pertama juara umum tahun ini?"

Pertanyaan Lucas membuat Shotaro berpikir jika Lucas memang sangat terobsesi dengan peringkat. Shotaro tidak tahu alasannya. Tapi ada yang salah dengan Lucas. Masalahnya, apa ada manusia yang sampai menyakiti manusia lain hanya karena peringkat?

Shotaro tidak berani melawan saat Lucas kembali menendangnya. Ia tidak punya cukup kekuatan hanya untuk melawan. Ditambah dua orang di belakang Lucas yang hanya memperhatikan. Tentu saja Shotaro kalah jumlah.

Bisa Shotaro dengar samar-samar dua orang sedang berdebat untuk menyelamatkan dirinya. Shotaro tahu, karena Shotaro mendengarnya. Tapi tidak untuk Lucas, Xiaojun dan Sungchan. Posisinya terlalu jauh untuk didengar orang normal. Tapi Shotaro bukan golongan dari orang normal itu. Entahlah, Shotaro tidak tahu.

"Guys, kita pergi. Kurasa sudah cukup, besok mungkin dia tidak bisa ujian karena sakit." Lucas pergi disusul kedua temannya. Meninggalkan Shotaro yang semakin lemah karena kesakitan.

Dan setelah Lucas benar-benar pergi barulah kedua orang itu muncul dihadapan Shotaro. "Kau tidak apa-apa?"tanya yang lebih tinggi. Shotaro hanya bisa meringis menyahuti pertanyaan bocah super tinggi itu. Berharap kedua orang itu peka jika dia benar-benar kesakitan.

"Yangyang, bantu aku memapahnya. Kita bawa ke UKS." Orang yang disebut Yangyang mengangguk kemudian mereka membantu Shotaro menuju ke UKS.

» r e v e a l e r s «

Disisi lain, Lucas sebenarnya merasa bersalah karena telah membuli Shotaro. Seharusnya ia tak melakukannya. Tapi...  Lucas terpaksa. Berbagai cara Lucas menyingkirkan Shotaro tetap saja tidak bisa. Jadi jalan lain hanya Lucas harus membuat Shotaro takut padanya.

"Kau tidak apa-apa?"tanya Xiaojun. Melihat temannya yang termenung membuatnya merasa aneh.

"Tidak."sahut Lucas. Hingga suara dering ponsel milik Lucas mengalihkan perhatian mereka. Lucas mengeluarkan benda pipih itu dari saku celana miliknya. Raut wajahnya terlihat murung saat membaca nama dari orang yang menelponnya.

'Ayah'

Lucas sedikit menjauh dari Sungchan dan Xiaojun. Kakinya melangkah menuju toilet dekat kantin. Setelah memastikan jika tidak ada orang di toilet tersebut ia kemudian mengangkat panggilan sang ayah. Kriss Wong.

'Jadi bagaimana?'

Tanyanya to the point, tanpa basa-basi sama sekali. Harusnya Lucas tidak pernah mengharapkan pertanyaan tentang bagaimana kabarnya sendiri dari sang ayah. Ia terlalu berharap membuat hatinya terasa teriris.

"Seperti yang ayah bilang, aku sudah melakukannya."

'Bagus, ingat Lucas dunia itu kejam. Jadi kau harus menyingkirkan orang-orang yang berusaha menghalangimu.'

[02.] REVEALERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang