Happy Reading
.
.
.
.
.
.
Kamar mandi dengan ukuran minimalis itu terasa sangat sepi ditambah lampunya dimatikan. Hanya terdengar suara tangis dari toilet di bilik paling ujung. Dan yang tak lain orang yang berada di dalamnya adalah Lucas.Penampilannya saat bertemu ayahnya tadi berbeda sekali dengan sekarang yang terkesan sangat berantakan. Belum lagi wajah murungnya yang menangis sangat mendukung penampilannya. Semua orang yang melihat juga akan paham pasti Lucas sedang dilanda masalah berat.
Dan kenapa Lucas ada di toilet? Jawabannya tidak mungkin ia harus kembali ke kamar asramanya saat dia dalam keadaan sangat berantakan seperti sekarang.
Lucas tak menyangka, ia kembali tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Jika mengingat ia hampir saja membunuh ayahnya saat sisi lainnya malah keluar. Rasa bersalah Lucas rasanya semakin menyeruak di dalam dadanya. Sekilas kejadian beberapa tahun lalu kembali terulang dalam ingatannya.
Saat ibunya mati karenanya sendiri.
Sebenarnya Lucas sendiri yang membunuh ibunya. Bukan karena kanker hati yang di derita sang ibu.
Pada saat itu, untuk pertama kalinya sisi lain dari Lucas muncul. Saat Lucas sedang bertengkar hebat dengan ayahnya dan ingin melempar vas bunga untuk sang ayah. Ia malah tak sengaja menyenggol ibunya yang sedang menahannya. Lantas sang ibu terjatuh dari tangga lantai dua rumah dan membuat kepalanya terbentur dengan keras ke lantai.
Lucas pada waktu itu hanya bisa menatap nanar sang ibu yang terjatuh berlumuran darah yang berasal dari kepalanya. Ia lantas langsung menghampiri sang ibu sambil menangis memanggil-manggil ibunya untuk bangun. Tapi ayahnya malah mendorongnya menjauh dari sang ibu kemudian membawanya pergi. Tak peduli pada Lucas yang meraung menangisi sang ibu.
Dan Lucas semakin hancur saat ibunya dikabarkan meninggal. Ayahnya semakin membenci Lucas. Sejak saat itu rasa bersalahnya terus menyeruak. Dan sejak saat itu juga dirinya yang lain tak pernah muncul lagi. Kecuali saat pertemuan dengan ayahnya tadi sore.
Ayahnya benar, Lucas itu monster.
Setelah beberapa lama di dalam toilet suara derit pintu menyadarkan Lucas dari kesibukannya. Siapa yang malam-malam datang ke sekolah seperti sekarang, pikirnya. Memang belum terlalu larut malam. Bahkan asrama juga masih dibuka dan gerbang sekolah memang masih terbuka. Kadang juga ada beberapa eskul yang kegiatannya sampai malam. Tapi itu sudah sangat jarang sekali, mengingat meminta izin kepada kepala sekolah benar-benar sangat sulit. Jadi siapa juga yang akan ke sekolah pada jam segini.
Lucas masih terdiam sambil duduk di kloset. Mendengarkan dengan seksama apa yang orang itu lakukan. Tapi tak ada apapun, bahkan air mengalir sama sekali tak terdengar.
Apa benar memang hantu?
Lucas kemudian meraih ganggang pintu toilet. Hendak membuka pintu tersebut tanpa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
...
Shotaro's POV
Siapa yang mengira jika aku tertidur di perpustakaan sangat lama. Bahkan matahari sudah pergi tergantikan oleh bulan. Kadang aku memang rada merutuki kebiasaan tidurku. Untung saja belum sampai jam tutup asrama. Jika tidak mungkin aku akan benar-benar menginap di sekolah. Dan lebih untungnya lagi pintu perpustakaan belum terkunci. Terima kasih ya tuhan....
Setelah menutup pintu perpustakaan aku langsung ke kelas mengambil semua barangku. Keluar kemudian berjalan lagi hendak pergi dari sekolah. Ternyata sekolah saat akan menjelang malam lumayan menyeramkan. Belum lagi suasananya yang lumayan sepi. Semoga saja tidak ada hantu atau suara—
"Akh, a-a... ke-ke-kenapa kau—?"
—sial yang bisa membuatku ke dalam masalah. Karena suara sekecil apapun, aroma apapun, dan gerakan macam apapun itu. Aku bisa mendengarnya, aku bisa menciumnya dan aku juga bisa merasakannya.
Tapi kenapa suara Lucas merintih yang kudengar sekarang? Kenapa suara aliran, Lucas yang bertekuk kemudian jatuh terkapar dan perasaan takut Lucas yang kurasakan.
Aku menutup kedua telingaku dengan tangan, menunduk dan duduk meringkuk berharap yang kudengar barusan hanya ilusi semata. Tapi bau darah segar serta perasaan takut Lucas tercium dan terasa jelas oleh indraku. Aku mohon, biarkan ini semua menjadi mimpi.
Dan detik berikutnya tidak terdengar apapun. Semenit, dua menit aku masih dalam posisi yang sama tanpa mendengar, merasakan atau menciun apapun. Semua indraku mati total rasanya saat aku mulai masuk alam bawah sadarku.
"Shotaro."
"Aaaa!"sentakku terkejut kemudian langsung berbalik.
"Kau tidak apa-apa?" Tetnyata hanya Jaemin dan Renjun kukira siapa.
"Tidak."ucapku sembari menggeleng pelan. Mataku mengerjap melihat dua orang itu takut. Hingga suara teriakan mengalihkan perhatian kami semua.
Shotaro's POV end.
...
Sekolah yang tadinya sepi mulai ramai karena suara teriakan menggelegar milik Haechan. Satpam bahkan guru yang masih bertugas sudah ada disana menyaksikan Lucas tergeletak di toilet laki-laki dengan banyak darah yang mengalir. Tidak ada tanda-tanda orang lain di sana. Hanya ada Lucas. Dan Lucas dalam keadaan sudah mati, mungkin. Karena belum ada yang berani menyentuhnya kecuali petugas ambulan dan polisi yang akan datang.
"Haechan?"
"Aku benar-benar tidak tahu. Sejak aku datang Lucas sudah— mati."jawabnya masih shock dengan apa yang didapatkannya barusan. Lucas mati dan orang yang pertama menemui jasad Lucas itu Haechan.
"Aku sudah memanggil ambulan dan polisi, mereka sebentar lagi datang."ucap Jaemin menyela diantara kerumunan beberapa anak eskul renang dan seorang satpam dan guru yang datang melihat jasad Lucas.
Shotaro juga di sana, menatap nanar jasad Lucas yang tergeletak tak bernyawa. Ternyata benar, itu bukan hanya ilusi. Dan Shotaro tahu, pelakunya masih ada di sekitar mereka. Aroma ini, Shotaro ingat betul bahwa aroma ini juga bercampur pada jasad Lucas. Aromanya sama dengan aroma yang bercampur dengan Jaemin dan Renjun. Tapi bagaimana bisa? Itu tidak mungkin mereka iya kan?
Kenapa semuanya begitu rumit sekarang?
...
A/N: Sorry pendek, gue males ngetik:)
Oke karena gue juga lagi males bacot, jangan lupa vote, komen juga. Sejujurnya gue lebih suka kalian komen, serandom apapun itu:)
Jujur ini makin gaje mnurut gue:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[02.] REVEALERS
Fiksi PenggemarSemuanya belum benar-benar berakhir. Ada banyak hal yang harus diungkapkan. Start: 23 Februari 2021 End: VOTE AND COMMENT-NYA JUSEYO! FOLLOW AUTHOR BIAR AFDHOL:)