Dzakio abigael

dzakio

happy reading gaise
maap byk typo yakk
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"hahahahahah kio.. cici ga marah udah dong jangan nangis lagi sini liat cici sayang"

"huaaaaa ga mauu, nanti cici gamau ketemu kio lagii huaaa hiks hiks"

"cici ga marah, ayok sini cici gantiin celana nya"

kio mulai mengangkat kepala nya dari dada David yang tadi dia peluk, baju David udah basah karna air mata tu anak, trus celana nya jadi basah gegra tadi pangku kio, pantes aja tadi David kok kek ada ngerasa basah basah gitu ya di pahanya, ternyata hadhhh.

sekarang kio udah ganti celana, udah wangi, trus sekarang lagi lanjutin minum susu nya yang tadi sempat tertunda, duduk disofa sambil liatin tv yang nayangin film kartun tentang sebuah roti yang bisa terbang melayang layang di awan

dan daritadi juga faro sibuk ngeliatin kio, mau kenalan tapi gimana cara nya dia ga bisa adhhh salah sendiri kenaoa jadi orang kalem banget, jadi setelah sekian lama faro menghampiri kio yang duduk di sofa sambil menghisap susu coklat nya yang sebentar lagi habis

"kio"

kio yang merasa nama nya di panggil langsung menoleh ke faro

"eum"

"faro, panggil abang" ucap faro singkat padat, kio yang ga paham maksud orang yang di samping nya ini, jdi dia mulai mengeluarkan suaranya

"kio ga ngerti"

"ngomong nya banyak banyak dong kaya kio, kata mommy kalo kita ngomong itu harus jelas, biar orang yang diajak ngomong ngerti"

faro jadi kena nasehat bocil, pur faro

"iya, nama abang faro" ucap nya lagi, skrg lebih jelas dari sebelumnya

"ooo, nama kio adalah kio" jawab nya sambil membuat sebuah senyuman pepsodent

faro yang ga tahan langsung aja mencium pipi bulat kio abis itu di unyel unyel, membuat kio kesel, apa apaan ini main nyosor aje

"ihh bang faroo, kalo mau cium cium kasi tau dulu dong, kio kan belum siap, sama aja kayak kak David, uuh sebel"

"habisnya imut kamu"

"kio tampan kaya daddy"

"iya tampan" ucap faro mengalah ah dia mungkin akan jadi banyak bicara selama ada kio

.
.
.
.
.

David dan kio sudah pulang kerumah, dari tadi kio sibuk ceritain ini itu ke daddy nya tentang pertemuan nya dengan cici amanda yang katanya cantik dan baik, ceritain dia punya temen baru faro dan Ken pokoknya hari ini kio seneng hari ini, anak itu bercerita tentang semuanya

"udahkan, sekarang ayo bobo udah malem" ucap dave

ia mengangkat putra nya ke gendongannya, tapi kio menolak

"daddy, tunggu dulu kio belum ceritain ke kak Daniel"

"besok aja, sekarang kio bobo dulu"

tepat sekali Daniel kebetulan lewat jadi kio memanggil kakaknya itu

"kak daniel, kio mau cerita"

Daniel menghampiri nya tapi ia melihat sang daddy memberi kode agar dia pergi

"besok aja gimana, kakak ngantuk mau bobo" ucapnya

kio yang pada dasarnya udah ngantuk tapi maksa blm mau bobok jadi ya gini rewel

kio langsung menangis

"hiks huu husk hisk daddy kakak ga mau deng.. hiks huu -erin ceri.. ta kio huuu hiks"

Daniel yang melihat sang adik menangis hendak menggendong nya tapi ditahan oleh sang daddy

"biar daddy aja, udah ngantuk gini rewel biasa"

"oh oke dad"
.
.
.

"ssuusst cup cup sayang" dave mengangkat kio dan menuju kekamar
nya, dia ingin tidur bersama kio malam ini

"hiks hiks"

"ssttsst udah udah sayang"

mendengar suara tangisan sang anak ailin terbangun dari tidur nya, tap tadi ailin tidur cepat karna kecapean pulang dari butik tadi

"kenapa sayang" tanya ailin pada dave yang sibuk menggoyang kan badannya kekanan dan kekiri agar sambil mengusap punggung sang anak agar kio cepat terlelap

"biasa rewel, kecapean gini"

"baringin sini aja, udah berenti tuh nangisnya biar nyenyak tidurnya sayang"

kio yang sudah nyaman terlelap di bahu sang daddy kembali terusik

"hiks daddy"

"ssttt iya ini daddy, tidur dikasur ya"

saat sudah dibaringkan kio langsung memeluk sang daddy erat mengabaikan mommy yang memluknya dari belakang

"mimpi indah sayang"

tebece gais

dabel up buat readers yang setia menunggu kio muah

maklum gez lagi masa masa ujian tambah lagi sekolah udah offline hahsjhwbwihwjwi

jadi maap jadi jarang up:(