Chapter 3

205 36 27
                                    

“Mencintai berarti belajar mengalahkan ketakutan untuk
tersakiti di kemudian hari.”

.
.
.

Siyeon mengernyit melihat kehadiran Jeno di sana. Itu pria pemilik cafe itu, batinnya bingung. Tetapi kemudian dia melihat kesempatan untuk melarikan diri dari Lucas. Pegangan Lucas di tangannya melemah, membuat Siyeon bisa menyentakkan tangannya dan melepaskan diri.

"Siyeon." 

Lucas masih berusaha mengikuti Siyeon, tetapi dengan cepat Siyeon melompat, bersembunyi di belakang punggung Jeno yang bidang. Dan dengan penuh pengertian pula Jeno langsung berdiri melindunginya.

"Saya rasa Siyeon tidak mau berbicara lagi dengan anda.'' 

Mata Lucas memancar marah menatap ke arah Jeno,

"Saya tidak tahu anda siapa." Desisnya geram, "Tetapi Siyeon adalah tunangan saya dan saya berhak berbicara dengannya." 

"Mantan tunangan." Siyeon menyela dari punggung Jeno, "Dan aku tidak mau berbicara denganmu."

"Anda dengar bukan?" Jeno melemparkan pandangan mencemooh ke arah Lucas, 

"Saya rasa lebih baik anda meninggalkan Siyeon sendirian."

Kemudian dengan sikap tegas, sebelum Lucas bisa berbuat apa-apa, Jeno menggiring Siyeon memasuki mobilnya. Meninggalkan Lucas yang terperangah dengan muka masam di sana.

•••

"Dia mantan tunanganku." 

Siyeon melirik gelisah ke arah Jeno, setelah dia berada di dalam mobil dan Jeno melajutkan mobilnya. Siyeon baru menyadari bahwa dia telah begitu saja masuk ke dalam mobil seorang lelaki yang bahkan hampir sama sekali tidak dikenalnya.

Jeno melirik sedikit ke arah Siyeon, ekspresi wajahnya tidak bisa ditebak, 

"Mantan?" tanyanya tenang.

Siyeon menganggukkan kepalanya, 

"Ya, hubungan kami tidak berjalan sebaik semestinya. Aku memutuskan hubungan dan rupanya Lucas masih belum terima." Siyeon menatap ke pinggir jalan, 

"Bisakah aku turun di depan sana?"

Jeno mengernyit, 

"Kenapa harus turun di depan sana?" 

Dan kenapa pula aku tidak boleh turun? Siyeon membatin.

Lagipula dia tidak tahu mobil ini akan dibawa kemana oleh Jeno. Dia harus tetap waspada meskipun Jeno tampaknya baik dan tidak berniat jahat kepadanya.

"Aku hendak ke supermarket berbelanja bahan makanan, dari pertigaan itu aku tinggal naik angkutan umum satu arah ke sana." 

Siyeon berkata jujur, dia memang hendak naik angkot ke supermarket itu sebelumnya sebelum insiden Lucas yang mencegatnya di jalan tadi.

"Aku akan mengantarmu." 

Dengan tangkas Jeno membelokkan mobilnya ke arah tikungan yang dimaksud Siyeon.

Siyeon mengernyitkan keningnya, penampilan Jeno seperti orang yang akan berangkat kerja, dia sangat rapi dengan jas dan dasi yang terpasang di badannya. 

Apakah selain memiliki cafe lelaki ini juga bekerja kantoran? Batinnya dalam hati.

"Kau tidak berangkat bekerja?" Akhirnya Siyeon memberanikan diri untuk bertanya.

You've Got Me From Hello || Jeno Siyeon [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang