Body Swap 10

427 17 3
                                    

A/N : setelah beberapa bulan tidak melanjutkan, akhirnya aku mendapatkan waktu untuk melanjutkan cerita ini walau jadinya aku agak lupa ceritanya lol. Karena tahun ini aku akan menghadapi ujian-ujian, aku tidak yakin bisa update cepat... Bahkan fanfic ku yang lain saja belum ku update lagi. Mungkin saja kemampuan menulisku akan berkurang XD Aku mulai saja ceritanya!

---

Kido's POV

Kemarin tepat pada pukul 10 malam, kami sampai di markas kami yang bernomor '107' ini. Semua anggota Mekakushi Dan -termasuk aku- sudah mengantuk dan menguap beberapa kali, sehingga mereka kembali ke kamar mereka masing-masing, termasuk Shintaro, Ene, Hibiya, Momo, dan Konoha yang akan menginap disini walau aku kesusahan menentukan kamar-kamar untuk mereka, tentunya karena kami tidak mempunyai banyak kamar.

Alhasil, aku tidur dengan Momo dan Ene (karena Ene berada di dalam HP, dia tidak akan menjadi masalah dan karena Momo itu adik Shintaro, menurutku tidak masalah jika aku tidur menggunakan tubuh ini); Seto dengan Marry (entah bagi aku dan Kano, hal ini sudah biasa); Konoha dan Hibiya; serta Shintaro dengan... Kano.

'Ugh... Sejak aku mendengar perkataan Kano dua hari yang lalu... Aku jadi menghindari Kano.'

Wajahku memerah kembali seperti tomat karena mengingat kembali saat Kano mengatakan, 'Sepertinya... Aku benar-benar mencintai Kido.' Suara Kano tersebut seperti mengiang-ngiang di dalam kepalaku tanpa henti. Aku tidak pernah mengalami hal seperti ini, apalagi jika ada orang yang menyukaiku. Dari dahulu, aku merasa tidak akan ada orang yang menyukaiku karena aku memiliki kekuatan mata ini sehingga dijauhi banyak orang... Tapi ternyata...

'Argh! Pernyataan Kano membuatku bingung! Dasar... Andaikan si idiot itu tidak mengatakan apapun...', pikirku sembari mengacak-acak rambutku dengan kesal, menyalahkan Kano yang sebenarnya tidak bersalah.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan tempat aku berada. Aku pun segera tersadar dari lamunanku dan melihat seseorang yang sedang menghampiriku.

'Orang itu... Kano.'

Sekilas, aku melihat wajah Kano yang sedang tersenyum menyeringai seperti dirinya yang biasa dan tampak akan memanggilku. Melihatnya, dengan spontan, aku berlari melewatinya untuk menuju ke kamarku dengan wajah yang memerah. Aku harap, dia tak sempat melihat wajahku yang tampak memalukan ini.

Aku membuka pintu kamarku dengan keras, lalu menutupnya kembali dan bersandar pada pintu tersebut.

'Ah... Bagaimana ini? Pasti Kano curiga karena aku bertindak aneh...'

*Tok Tok*

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarku. Aku pun segera berbalik badan dengan panik dan bertanya dengan berpura-pura tenang, "Siapa?"

Kemudian, terdengarlah suara seorang 'perempuan' yang merupakan suara diriku sendiri. Aku mengira, orang yang mengetuk pintu itu adalah Kano. Namun ternyata, malahan 'dia', yang sudah cukup kukenal akhir-akhir ini yang menjawab pertanyaanku, 'lelaki' yang disebut NEET itu berkata, "Aku Shintaro. Ada yang ingin kubicarakan."

Mendengar Shintaro, aku segera berdiri dan membukakan pintu. Entah kenapa, aku tidak merasa gugup lagi. Aku masih merasa bersyukur kalau dia bukanlah Kano.

"Apa yang ingin kau bicarakan?", tanyaku dengan berpura-pura memakai ekspresi yang datar.

Shintaro kemudian melihat wajahku lekat-lekat dalam waktu yang cukup lama sehingga membuatku kebingungan.

"Mengapa wajahmu memerah?", tanyanya sembari menatap kedua pipiku yang sedikit memerah.

Aku pun menggeleng kepalaku dengan cepat, menjawab pertanyaan itu.

Body SwapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang