tolong

7 2 1
                                    


 Happy reading!


Pagi ini zia sudah bangun sejak pagi karena mereka berencana pergi ketaman pagi hari. Zia bingung menentukan baju yg akan dipakai. "gw blm pernah make ni baju deh, pake ah" katanya lalu mengenakan baju yg ada ditangan nya. Kaos santai dengan gambar siluet tiga orang disana, terpampang tulisan disana 'anak mama'. Zia menyalakan hp nya untuk melihat siapa yg akan menjamputnya.

BISINGGG (5)

My amarr

Pake mobil siapa cuk??

My azarrr

Mobil gw sabi, kumpul ruma gw. Mama masak ni.

My amarr

Berarti gw jembut zia

My azarrr

Iya gc keburu siang panas euyy

My amarr

Iya itu princess udh siap blm??

Udah siap blm cantik???

Anda

Udah ni sini jemputtt

My amarr

Otwwww

Zia membawa sepatu putih nya, sambil menunggu amar datang ia menggunakan earphone nya mendengarkan musik. Tak lama amar sampai juga, zia membukakan pintu untuk amar. "amar????? Ko???sama si???" zia kaget, baju yg dikenakannya dengan amar sama. 

Jadi baju yg mereka kenakan adalah baju pemberian Mama. Mama membuatkan khusus untuk mereka bertiga. Karena malu menggunakan nya berbareng, jadi mereka tak pernah menggunakan nya bersama. "lah zia, gw kira lu ga bakal make baju ini. Udah lah biarin" katanya.

amar turun dan meminta izin kepada ayah dan bunda zia. Ayah dan bunda zia tidak pernah khawatir jika zia pergi bersama geo dan amar karena sudah menaruh percaya pada mereka. Lagi pula amar dan geo selalu menjaga zia dengan sepenuh hati. Kedua nya menaiki motor menuju ruman Geo. Sesampainya disana kejadian yg tadi ter ulang.

"kalian berdua??!!" kata geo kaget sambil menunjuk baju amar dan zia. Ternyata geo juag mengenakan baju yg sama. "ko jadi sama si??!!" ketiganya bersamaan. Mama yg mendengar keributan keluar, setelah melihat mama hanya ketawa gemas.

 "yaampun anak mama lucu bgt sama samaan gini, kan kaya kembar jadinya" kata mama. "gw malu banget.."lirih zia  "sama..". mereka masuk untuk sarapan.

Akhirnya mereka berangkat dengam mobil pribadi milik geo. Geo yang menyetir dengan zia duduk didepannya, amar di kursi penumpang di tengah antara geo dan zia. Bisa bayangkan posisinya?. 

Oh iya masalah baju yg tadi, jadinya geo menggunakan jaket denim warna army nya, dan zia meminjam kardigan mama. Biar ga keliatan couple bgt, malu. Begitu kira kira kata mereka.

Disana tidak ada yg spesial, mereka hanya jalan jalan, berfoto bersama, menertawakan hal random, bercerita tentang banyak hal, dan menjahili satu sama lain. Kini zia duduk dikursi taman sendirian.

 Amar tengah pergi ke kamar mandi, dan geo sedang membeli minum untuk mereka. Disini cukup sepi sekarang, yg membuat zia sedikit khawatir. Pasalnya amar dan geo pergi begitu lama. Apa mereka lagi ngerjain gw ya, lama amat si batin zia. 

Tanpa sadar ada seorang laki laki yang sepertinya umurnya jauh dari zia, Panggil saja abang-abang ini. Dia sudah terduduk disamping zia. Awalnya zia tidak masalah karena ini tempat umum. Tapi lama lama abang abang ini terlihat mencurigakan. Semakin lama dia duduk mepet kearah zia. Zia yg mengerti situasi itu hanya berusaha bergeser sampai dia sampai diujung kursi taman.

Zia sama sekali tidak berkutik. Tidak bisa dipungkiri, rasa takut nya membuat dia tidak bisa melawan atau menghindar. Tanpa disadari tangan abang abang itu mulai mengenai pingang zia. Lalu mulai bergerak ke arah paha zia yg polos, kini zia mengenakan celana pendek. Sebenarnya pendek yg wajar, hanya saja karena posisi duduk jadi terlihat lebih pendek skng.

Zia hanya menggeliat tidak nyaman. Mulutnya kelu tidak bisa bicara disituasi seperti ini. Tapi hati nya bereteriak "aku tidak percaya situasi ini terjadi. Dasar laki laki mesum. Amar..azarr.. knp lama sekali..aku takut" batin nya lirih. Saat abang abang ini akan melanjutkan pergerakan tangan nya kearah dada zia, terhentikan oleh tangan yg menahan nya. 


***

loading for the next part...

***

Separuh dan SeutuhnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang