Bab 8

1 0 0
                                    

Gavin mengucek matanya entah yang ke berapa kali untuk memastikan matanya belum mengantuk parah. Namun dia masih bisa melihat benda berkilau di mulut Grasia hingga anjing itu mendekat dan menyerahkan benda itu padanya. Tanpa ragu Gavin memungut kalung dengan bandul berlian itu. Benarkah ini yang dicarinya? Tapi, bagaimana bisa?

"Kalungnya, darimana kau mendapatkan ini?" tanya Gavin dengan mata meneliti kalung.

Woofh....

Gavin menoleh pada Grasia yang mengelilinginya tanpa henti. Anjing itu seolah meminta Gavin memasangkan kalung itu padanya.

"Apa? Kau ingin aku memakaikan kalungnya padamu?"

Woofh....

Gavin mengangkat kalung itu tinggi-tinggi agar Grasia tidak bisa menjangkaunya, padahal anjing itu jauh lebih pendek dari tubuhnya. Tanpa mengangkat kalung itu tinggi-tinggi pun Grasia tak akan mampu menjangkaunya meskipun melompat.

"Tidak. Kalung ini benda yang aku cari, ini milik nyonya Wilson. Aku harus segera menyerahkan kalungnya agar bisa mendapatkan tiket liburan ke Hawaii. Dan kau? Aku tidak menyangka sama sekali pencuri yang sebenarnya adalah seekor anjing kecil." Gavin beranjak hendak pergi tapi Grasia tidak membiarkan dia membawa kalungnya begitu saja, anjing kecil itu menjadi begitu agresif menggonggong dan menggerakkan giginya agar Gavin segera memasangkan kalung itu di lehernya. Mata bulatnya melotot garang, sangat tidak cocok dengan visualnya yang imut.

Awalnya Gavin mencoba mengabaikan Grasia, tapi lama-kelamaan anjing itu mengigit kakinya. Sialan! Gavin tidak bisa terburu-buru, sebaiknya dia mengalah untuk kali ini. Setidaknya kalung itu sudah ditemukan, entah harus senang atau sedih karena hampir satu Minggu ini hidupnya dipermainkan oleh seekor anjing. Sekarang semua petunjuk yang dia temukan terasa masuk akal, tentang kotoran anjing di kamar pelayan, lalu rantai kalung. Tunggu! Bukankah seharusnya tinggal berlian saja yang hilang? Lalu kenapa sekarang kalung berlian itu utuh dan tidak kehilangan apapun? Jangan-jangan ada dua kalung berlian.

Ah sudahlah. Gavin akan mencari tahunya nanti saja. Sekarang mau tak mau dia harus memasangkan kalung itu pada Grasia. Dengan ajaib anjing itu tidak lagi marah dan malah terlihat antusias bergerak ke sana-kemari. Sepertinya Grasia menyukai kalung berlian itu hingga berani mencurinya dari sang nyonya.

"Kau memang cantik mengenakan kalung itu. Ayo kemari, tidakkah kau lelah? Cepatlah tidur." Dan aku akan segera mengambil kalungnya untuk dilaporkan. Tentu saja Gavin hanya berani melanjutkan dalam hati, Grasia sangatlah peka dan cerdik. Bisa gawat jika anjing itu menyadari niat terselubung Gavin.

Seolah mengerti ucapannya Grasia mendekat pada Gavin dan merebahkan diri di dekat pria itu. Gavin tersenyum tipis sedangkan tangan kanan terulur mengusap bulu-bulu Grasia agar segera mengarungi alam mimpi. Bisa Gavin lihat mata anjing itu mulai sayu sebelum perlahan tertutup menandakan bahwa dia sudah tidur dengan damai. Gavin menunggu lebih lama lagi hingga anjing itu benar-benar tidur dan tidak akan terbangun dengan mudah. Sementara itu pikirannya tak bisa berhenti memikirkan mengapa Grasia bisa mengambil kalung itu? Rasanya tidak mungkin jika hanya karena tertarik. Seekor anjing hanya akan mengenali apa yang menjadi miliknya saja tidak seperti manusia yang kadang tertarik dengan benda milik orang lain.

Astaga! Gavin baru ingat jika mansion sebesar ini tak memiliki cctv di bagian dalam. Cctv hanya ada di luar dan hal itu yang memudahkan Grasia mencuri tanpa ketahuan. Jika diingat lagi Willy yang pada saat itu harusnya mengawasi Grasia justru pergi membeli pupuk. Sekarang semua informasi terdengar masuk akal, dan kapan waktu anjing itu mengambilnya pastilah di saat Jana keluar kamar lalu buru-buru pergi sebelum nyonya Wilson datang. Hal ini menjawab pertanyaan Gavin tentang kenapa hanya berlian itu yang diambil sedangkan yang lainnya tidak. Karena anjing tidak akan tertarik dengan perhiasan kecuali mengenal benda itu sebagai miliknya.

Damn it!

Gavin tak habis pikir selama ini yang dia cari bukanlah manusia, tapi seekor hewan peliharaan? Oh jangan sampai teman-temannya di kantor tahu jika Gavin sempat kelimpungan dengan kasus pencurian berlian yang pelakunya seekor anjing berjenis Samoyed. Bisa hancur image nya sebagai detektif terkenal yang handal dalam memecahkan kasus. Duh, Gavin jadi stres sendiri memikirkannya. Baiklah hentikan! Ini bukan saatnya membayangkan sesuatu yang belum tentu terjadi. Sekarang saatnya membayangkan body sexy gadis Hawaii. Oh tidak! Gavin tegang. Omong-omong Jana juga sudah menjadi pemandangan menarik selama di mansion, Gavin memiliki seseorang yang mampu menghiburnya ketika menunjukkan ekspresi terkejut hingga mata membulat lucu. Menggemaskan.

Dengkuran halus menyadarkan Gavin dari wisata pikiran yang dia lakukan. Matanya beralih pada Grasia yang sudah begitu nyenyak dalam tidurnya. Bagus. Ini adalah kesempatan yang sudah Gavin nantikan untuk mengambil benda kunci kebebasannya. Dengan penuh kehati-hatian Gavin menjulurkan tangannya menuju leher Grasia tempat kalung itu bertengger manis. Pelan tapi pasti Gavin menyentuh rantai dan mencoba mencari pengaitnya. Tangannya meraba-raba bagian rantai kalung itu hingga dia menemukan apa yang dicarinya. Gavin sudah akan membuka pengait itu kalau saja Grasia tidak bangun dan melotot tajam padanya.

Buru-buru Gavin menarik tangannya meninggalkan leher Grasia.

Woofh....

Grasia menggonggong keras seolah memperingatkan Gavin untuk tidak coba-coba dengan mengambil benda miliknya. Sialan! Gavin kira kepekaan anjing itu akan luntur jika tertidur. Nyatanya itu semua salah besar.

"Apa? Jangan marah. Aku tidak jadi mengambilnya. Cepat tidur lagi, aku akan mengusap kepalamu agar nyaman." Grasia kembali tenang dan mencari posisi nyaman di dekat Gavin. Sedangkan Gavin memanyunkan bibirnya karena sikap Grasia yang tidak bisa diajak kerja sama. Ayolah! Gavin harus mendapatkan kalung itu secepatnya. Waktunya sudah habis karena mencari kalung itu, bahkan ia sekarang tidak tidur sama sekali karena menunggu Grasia terlelap.

Gavin meremas-remas bagian tubuh Grasia. Ya ampun kenapa terlihat mesum sekali? Tidak tidak! Bukan itu maksud Gavin meremas. Dia hanya mengecek apakah Grasia tidak terbangun lagi? Dan ternyata anjing itu tak terusik sama sekali. Gavin menahan diri untuk tidak bergerak banyak atau Grasia akan terganggu. Tangannya perlahan kembali ke leher Grasia dan meraba rantai itu lagi untuk mencari hal yang sama seperti sebelumnya. Dapat! Tak mau berlama-lama Gavin segera melepaskan pengaitnya hingga kalung itu berhasil dia jauhkan dari Grasia. Seolah mendapatkan piala Oscar, Gavin mengepalkan tangannya seraya berbisik, "Yes." Tanpa suara.

Sayangnya hal itu membuat tangan Grasia meregang seolah dia hendak terbangun. Tubuhnya mematung seperti akan menghadapi eksekusi mati ketika Grasia perlahan membuka matanya. Matilah dia. Anjing itu terbangun lagi dan sudah menatap Gavin seperti menatap seorang pencari.

***

A/n: Yuhu serang Gavin.

Catch Me (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang