Prolog

29 7 6
                                    

*****

Seseorang tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan langsung berkeringat dingin nafas nya juga terengah-engah.

"Subin kau tidak apa-apa?" Tanya seoyun saat sudah sampai dikamar subin
"Subin ada apa?" Tanya Ji Eun.

Subin tidak menjawab karna nafas nya masih terengah-engah.

"minumlah dulu dan tenangkan dirimu!" Ucap seoyun sambil memberi segelas air.
"Eoonie haruskah kita bawa Subin kerumah sakit?" Tanya Ji Eun khawatir.
"Tidak usah, Subin tidak terlalu parah kok!" Jelas seoyun.

Subin masih menenangkan diri nya dan mulai sedikit berbicara.

"Eoonie, Ji Eun aku bermimpi buruk!!" Ucap Subin.

2 bulan yg lalu, seorang detektif sedang mencari barang bukti ditempat kejadian dan tempat nya itu ditengah jalan kota Busan.

"aku menemukan sesuatu disini! Akan ku bawakan setelah dari sini!" Ucap detektif ditelepon.  Detektif itu bernama sungyoon.

Saat ingin mengambil barang bukti itu tiba-tiba sebuah mobil menabrak dirinya.

Dirumah sakit semua dokter bedah dan tim medis lainnya akan melakukan operasi kepada sungyoon.

Setelah operasi, dokter Jinyoung mengabari seoyun yg juga dokter rumah sakit.

"ada apa?" Tanya seoyun.

Seoyun segera berlari di koridor untuk mencari ruang rawat sungyoon. Saat sudah sampai di ruang rawat sungyoon, seoyun menangis melihat sungyoon tidak berdaya diatas ranjang rumah sakit.

"Ini pasti pembunuhan! Siapa yg melakukan ini padamu!!" Ucap seoyun masih sambil menangis.

"Kata pihak kepolisian ini hanya kecelakaan! Bukan pembunuhan!" Ucap Dokter Jinyoung.
"Kau tau apa tentang hal itu hah!" Bentak seoyun.

Seoyun kembali ke ruangannya dan melihat formulir transfer organ.

"Hush apa aku harus merelakan sungyoon?" Tanya seoyun dalam hati.

Seoyun benar-benar bingung harus melakukan apa. *Seminggu kemudian* seoyun berada diruang Operasi karna dia akan mengoperasikan dua anak SMA.

1 jam seoyun sudah selesai mengoperasikan dua anak itu dan kembali ke ruangannya.

1bulan kemudian, 2 anak gadis sedang dites perkembangan nya setelah operasi transfer organ.

Ji Eun sedang dites mengangkat barbel bermuatan 1 ton. Sedangkan Subin sedang dites melihat tulisan sekecil apapun.

"kau banyak perkembangan Ji Eun!" Ucap Dokter Jinyoung bangga sambil mengisi formulir kesehatan.
"uhm terimakasih dokter ini juga berkat kerja kerasa kalian!" Ucap Ji Eun.

Subin masih dites melihat huruf super kecil.

"E, G, J, M!!" Ucap Subin sambil melihat tangan dokter Yoon mengarah.
"Subin kau lebih baik dari yg kemarin!"

Subin hanya tersenyum. 2 hari setelah itu Ji Eun dan Subin pulang kerumahnya masing-masing. Keesokan harinya Ji Eun berjalan di trotoar menuju gerbang sekolah, begitu juga dengan subin. Mereka berdua saling menatap satu sama lain didepan gerbang sekolah.

"Ternyata aku satu sekolah dengan nya!" Ucap Ji Eun dalam hati.
"Apa kelas kita juga akan sama?" Ucap Subin dalam hati.

Ji Eun mendengar bisikan suara Subin. Mereka berdua masih saling menatap.

********

Haii readers yg udh mampir dicerita aku
aku baru bikin cerita ini semoga kalian suka ya🤗

Hiks maaf klo cerita nya ngawur dan gk jelas karna aku baru mulai

Udh itu aja semoga suka dan jangan lupa komen dan vote ya hiks aku terimakasih bangett Ama kalian para readers❤️❤️

Sweet Magic ||| REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang