🍑Happy Reading🍑
_______Subin keluar rumah, ia akan pergi ke suatu tempat malam ini. Sendirian. Ji Eun yang melihat Subin segera menahan.
"Kemana?"
"Cari angin."
"Tidak berbuat yang aneh-aneh kan?"Subin hanya menatap Ji Eun lalu pergi. "Bilang ke eonni tidak usah mengkhawatirkan diriku." Kata Subin sebelum benar-benar meninggalkan apartemen Seoyun.
Keesokan paginya, berita tentang tragedi inhong sudah dipecahkan. Kok bisa? Malem itu Subin menemui wali kelas nya di ruang guru sekolah, ya malam-malam kesekolah hanya manusia pro yang berani.
Subin memberikan CIP rekaman kamera pengintai sekolah dan hp milik inhong. "Ini bukti yang saya ambil. Saya tidak bermaksud untuk menyembunyikan barang bukti, hanya..."
"Ya saya tau, ego emang mengalahkan segala sesuatu."
"Ku mohon ssaem jangan pernah memberi tahu bahwa saya yang selama ini menyembunyikan barang bukti itu."
"Jika itu mau dirimu ya sudahlah."Subin akhirnya bisa menghela nafas lega.
'lihat lah anak peringkat 1 membunuh teman nya sendiri.'
'ku dengar dia sahabatnya.'
'wah kejam.'Itulah celotehan murid sepanjang koridor. Ji Eun juga sempat bingung bagaimana bisa kasus ini berjalan baik?
"Firasat ku Subin yang melakukan itu semua."
"Datang tidak pernah menyapa terlebih dahulu!" Ji Eun memandang kangmin dengan sebal.
"Walaupun ini sudah selesai kenapa dia masih menjauhi kita?"
"Akan ku tanya saat dikelas nanti."
"Tapi aku yang duduk disamping nya."
"Apa kau bisa berbicara padanya?"
"Akan ku coba walaupun sedikit frekuensi nya."Ji Eun merotasi matanya lalu pergi meninggalkan kangmin dikoridor. Dikelas Ji Eun bisa melihat tas Subin ada dibangku nya oh tidak dengan orang nya. Kemana dia?
Sudah 2 mata pelajaran Subin masih belum datang ke kelas uh dasar brandal...! Ji Eun punya firasat bahwa subin meninggalkan 2 pelajaran karena dia mungkin berada di perpustakaan.
Langkah Ji Eun sudah sampai di depan pintu perpustakaan, benar saja, ia melihat Subin sedang tidur di dalam perpustakaan.
"Kenapa tidak mengikuti pelajaran?"
Subin bangkit dari tidur nya dan menatap Ji Eun dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Why?"
"Kau bilang kenapa? Hey! Kau ini berandal atau pelajar?"Subin merotasi kedua matanya malas lalu beranjak pergi. "Ngapain kau masih disitu?"
"Emangnya mau kemana kau?"
"Aku lapar, makan siang hari ini tumis daging aku tidak ingin melewatkan nya."
Sudut bibir Ji Eun mengangkat. "Ini Subin yang ku kenal dulu." Lalu mereka beranjak dari perpustakaan menuju kantin. Ya mereka lapar katanya.Sebelum sampai di kantin, mereka berdua sudah mendengar kegaduhan disana ya mungkin saja sedang membully? Pikir Ji Eun.
Dugaan Ji Eun benar, ada yang sedang di bully disana tepatnya ditengah kantin. Soora lah yang di bully oleh anak sekolah. Ya soora di bully karena ketahuan berbuat sesuatu bersama seoho.
"Mau apa sih mereka?!"
Subin menahan tangan Ji Eun. "Kau mau mendapat masalah Ji Eun?"
"Bukan begitu hanya ingin menolong."
"Sudah jangan ikut campur kita lihat saja tontonan ini, mumpung gratis."
"Ternyata ini Subin yang asli."Subin hanya merotasi mata malas lalu pergi mengambil nampan makanannya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu.
"Jadi seoho hanya di skor selama 1 Minggu?"
Mereka bertiga mengangguk. "Ya sayang sekali seharusnya dikeluarkan. Tapi akan sulit karna dia anak kepala yayasan." Lanjut Seoyun.
Mereka hanya diam sambil mengangguk pelan, pelan sekali.Sekarang mereka sedang berada di mobil dan akan menuju kesuatu tempat.
"Eonni apakah hari ini kita akan ke suatu tempat?" Tanya Ji Eun karena ia merasa jalan yang dilewati nya bukan jalanan biasa yang menuju ke apartemen Seoyun.
"Iya. Jangan bertanya lagi kalian akan tahu jika kita sudah nyampe nanti."Di Namsan Tower, ya mereka kesana untuk bersenang-senang. Mungkin lebih tepatnya sekalian membuat permintaan HAHAHA.
"Eonni bolehkah kita membuat kenangan?" Tanya Ji Eun.
"Seperti apa maksudnya?"
"Mari kita berfoto bersama!!!" Ucap Ji Eun.
Subin memutar bola matanya, "emang kita akan berpisah dengan mudah begitu?" Ji Eun menoleh. "Hey! Hanya kenangan siapa yang bilang kita akan berpisah?!".
"Tapi ada benarnya juga dengan ucapan Subin, Ji Eun!" Ucap Seoyun.
"Eonni kenapa begitu!!" Gerutu Ji Eun.
"Mari kita buat foto, untuk mengingat kita bahwa kita pernah kesini bersama!" Usul kangmin.
Mereka bertiga menoleh, "pemikiran yang bagus!" Serentak mereka berbicara kompak lalu saling pandang dan menyadari akan kesalahan masing-masing. Dasar bocah! Maaf terkecuali Seoyun.
🍑🍑
Huh..., Lagi-lagi malam ini bermimpi buruk. Bukan hanya Subin saja, mereka bertiga kompak bermimpi buruk dan yang mengejutkan mereka bermimpi hal yang sama.
"Bunga Lily?" Ucap mereka bertiga serentak dengan nafas tersengal-sengal.
____
Helooo epribadi👋 I'm comeback
Terlalu alay ya oh jelas HAHAHA.UDAH LAMA NGGA LANJUT NIH STORY
TERAKHIR KALO NGGA SALAH AWAL BULAN JUNI HAH LAMA BANGET BUJANG😭Author nya sedih ged, banyak yang siders NGGA suka deh jadinya.
Inget ya kawan cuma tinggal mencet kok gk bayar gratis, ngga harus buang tenaga juga tolong dong hargai karya author😭😭Buat para readers Ku tersayank, Aku up 2× buat kalian spesial asekasek😂
Dan buat yang para siders, pahala nya buat author HAHAHA. ngga mau pahalanya buat author makanya vote yeh
Udh segitu ajee, ntar dikira kebanyakan spam kate² tak jelas see you next story👋
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Magic ||| REVISI
خيال (فانتازيا)kekuatan yang tak terduga yg didapatkan dari seorang siswa ini dari operasi transplantasi organ. yah siswa itu juga tidak percaya bahwa ia mendapatkan kekuatan aneh. Yoo Ji Eun yg bisa membaca pikiran orang lain dengan hanya menatap matanya orang it...