28. Aku sedang marah, Alice.

22K 3.4K 218
                                    

From Ar :
"Ketika kamu mulai mencintai seseorang, segala hal yang berhubungan dengan seseorang itu akan menjadi sangat indah dan berharga dalam sekejap mata"

Alice meronta, memukul mukul punggung Sky dengan kesal.

"Berhenti! Turunkan aku, bodoh!" Alice memaki sekali lagi, meminta Sky menurunkannya dari posisi yang memalukan ini.

Sky mendengus, makin mengeratkan pelukannya di kaki gadis itu. Dia menggendong Alice keluar seolah olah sedang memanggul karung di pundaknya.

Ralius hampir tertawa. Tapi karena dia tau ini situasi yang tidak pantas untuk tertawa, dia menahannya.

"Sky Ra Vagras! Cepat! Turunkan! Aku!" Alice berteriak kesal. Untungnya, meski ini hampir pagi, tak ada orang disekitar sama sekali karena ini memang daerah yang sepi dan terpencil.

"Diam. Tidakkah kamu lihat aku sedang marah?" Sky akhirnya membuka mulutnya. Benar benar memiliki ekspresi kemarahan di wajahnya.

"Kau yang diam! Cepat turunkan aku sialan! Tidakkah kau juga lihat, aku sedang dalam misi?!" Alice membalas tak terima karena dimarahi.

Sky berhenti dan menurunkan Alice ke tanah kemudian dengan paksa membuka topengnya.

"Apa yang sebenarnya ingin coba kau laku-"

Alice belum menyelesaikan kalimatnya ketika Sky mendekatkan wajahnya dan mencium bibir gadis itu. Itu adalah ciuman yang sangat singkat sebelum Sky kembali menatap Alice dengan serius.

Alice sedikit tertegun. Dia kemudian melirik Ralius yang sudah memalingkan wajahnya sebelum kembali fokus pada Sky.

Alice tanpa sadar mengembungkan dua pipinya hingga bulat karena kesal. "Apa kau gil-"

Sekali lagi, Sky memajukan wajahnya dan membuat Alice diam dengan ciuman singkatnya.

"Kau benar benar gil.. mmph!"

Kali ini Sky melingkarkan tangannya di pinggang dan leher Alice, memaksa gadis itu menempel dengannya kemudian mulai menciumnya.

Alice sedikit meronta. Menutup rapat bibirnya meski Sky terus menjilat dan menghisapnya.

Alice masih melotot ketika Sky melepaskan ciuman mereka dan menarik wajahnya sedikit menjauh.

"Menurutlah dan buka mulutmu" Sky berkata sambil menempelkan jidat mereka berdua.

Tapi Alice tak menggubris. Dia justru makin cemberut dan mendengus kesal. Penampilan marahnya dilengkapi dengan bibir yang bengkak dan memerah, terlihat sangat lucu. Tapi itu tak cukup membuat Sky meredakan kemarahannya.

"Kau benar benar ingin melihatku lebih marah lagi? Aku melakukan ini untuk meredakan amarahku. Jika kau tak menurut, aku tak bisa menjamin apa yang akan terjadi padamu sebentar lagi" Sky menatapnya dengan mata yang serius, benar benar mengancam.

Ujung bibir Alice berkedut. Dia ingin melawan, tapi dia tau, bahwa itu takkan berguna.

Baiklah.. ayo kita tenangkan bajingan ini dulu pertama tama, Alice memejamkan matanya pertanda dia setuju untuk menurut.

I'm the Villainess, So What? [S1 End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang