46. Pertunjukan Panggung (2)

15.2K 2.6K 427
                                    

"Lepaskan! Berani beraninya kalian memegang calon permaisuri dari Kekaisaran ini seenaknya?!" Atera berteriak marah, dan semua tamu bisa mendengarnya.

Cane melirik Alice yang tersenyum, kemudian segera tau bahwa ini adalah rencana gadis itu. Jadi dia maju dan memberi isyarat pada para pengawal diambang pintu agar membiarkan Atera.

"Lepaskan nona Atera, kenapa kalian menahannya di pintu?" Kata Cane. Diam diam, ekor matanya melirik Charles yang terlihat makin kesal.

Setelah dilepaskan, Atera langsung mendengus kesal dan berjalan mendekati mereka.

"Nona Atera, maaf saya baru menyadarinya, kenapa anda datang terlambat?" Cane bertanya begitu Atera sampai di depan mereka.

"Terlambat?" Atera berkata sarkas sambil menatap Charles.

"Saya bukannya terlambat, Yang mulia. Tapi tunanganku ini, sang pangeran kedua, tidak mengundangku ke pesta ulang tahunnya sama sekali" Atera sudah tak bisa menahan emosinya sama sekali.

"Apa? Saudaraku, apakah kamu tidak mengundang nona Atera?" Cane pura pura terkejut dan bertanya.

Charles tidak menjawab dan hanya ingin buru buru menyeret Atera pergi dari sana. "Atera, jangan begini, aku tidak bermaksud seperti itu. Pertama, ayo kita keluar dulu dan mencari tempat tenang untuk bicara-"

"Bicara?" Atera dengan cepat menghempaskan tangan Charles yang menahannya.

"Apa yang perlu dibicarakan, Yang mulia? Bukankah anda ingin membuang saya? Apakah masih ada yang perlu dibicarakan?" Tanyanya penuh kemarahan.

Para tamu yang mendengar itu langsung bergunjing, bertanya tanya apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"Atera! Jangan tidak sopan! Kita masih berada di tempat umum, jadi jangan membuat keributan. Kau hanya akan mempermalukan dirimu"

Atera tertawa miring. "Mempermalukan? Apa lagi yang bisa lebih memalukan dari dirimu sendiri Charles?"

Semuanya langsung terkejut begitu mendengar Atera memanggil pangeran kedua langsung dengan namanya, terlebih lagi didepan banyak orang.

"Apa maksudmu?" Charles menggeram kesal, akhirnya kehilangan emosinya.

"Kau memalukan Charles! Setelah menghamiliku, kau mau memaksaku untuk menggugurkan bayi kita? Tidak akan pernah! Jangan bermimpi! Kau harus menikahiku dan bertanggung jawab-"

"ATERA!"

"APA?!"

PLAK!

Charles menampar Atera tanpa aba aba.

Semua orang langsung menarik nafas dingin. Apa itu? Apa yang baru saja dibicarakan oleh nona muda kediaman Balsma?

"Hamil?"

"Pangeran kedua menghamili nona Atera? Jadi sekarang nona Atera sedang mengandung anak haram?"

"Bukan itu masalahnya! Pangeran kedua sepertinya ingin menyingkirkan masalah ini dengan membunuh darah dagingnya sendiri!"

"Tega sekali..."

Semua tamu langsung berbisik dan bergunjing, sama sama menyerukan kalimat yang sama.

Alice yang memperhatikan, hanya bisa tertawa diam diam. Andaikan orang orang itu tau, bagaimana Charles bahkan tega membunuh istri sahnya dan anak kandungnya sendiri dulu.

"Apakah kau baik baik saja?" Ralius bertanya pelan, hampir berbisik, agar tak ada yang mendengar.

Alice mendongak dan menatap Ralius. Sekilas, perasaan menyedihkan lewat di mata merahnya. Namun secepat ia muncul, tatapan itu juga hilang dengan cepat, jadi Ralius tak menyadarinya.

I'm the Villainess, So What? [S1 End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang