Buk! Buk! Plak!
Seorang gadis berambut sepunggung dengan rok biru tua selutut itu tengah memukuli pria seusianya.
"Ssshh ... sakit Van, ampun!" ucap pria itu mendesis.
"Makanya! Suruh siapa ngejepret-jepretin tali BH gue!" ujar Revana geram.
"Ya habisnya gue gabut," jawabnya cengengesan.
"GUNDULMU!!" Revana menggampar pipi pria yang bernama Gavin itu.
"Galak amat sih lu oneng?" cibir Gavin yang langsung mendapat tatapan tajam dari Revana.
"Kalian berdua bisa gak sih, 1 hari aja gak berantem?" kesal David.
"GAK BISA!" jawab mereka bersamaan.
"Awas hati-hati loh nanti kalian berdua jodoh," timpal Viona selaku teman Revana.
"Heh! Jangan ngadi-ngadi!" ujar Revana tak terima.
"Becanda kali Van. Gitu aja ngamok," decak Viona.
Tak lama setelah itu, kehadiran Pak Johan selaku guru pelajaran matematika kelas 9 di SMP ANTARIKSA membuat siswa dan siswi di kelas menghentikan perdebatan mereka. Semuanya hanya fokus menjalani proses ajar-mengajar di kelas mereka.
**
3 tahun kemudian ....
"GAPIN BANGSAT!!" teriak Revana menggema di seluruh penjuru kelas. Sampai-sampai teman-teman sekelasnya menutup telinga mereka karena tak tahan dengan teriakan Revana yang selalu membuat telinga mereka berdengung.
"Berapa kali gue bilang, nama gue Gavin bukan Gapin. Pake huruf V bukan P," protes Gavin.
"Bodo amat. Mau Gapin, mau Gipin, Gepeng kek. Gak peduli gue!"
"Ututuutt ... kenapa si, Yang. Marah-marah mulu?" Gavin mengusap-usap bahu Revana.
Revana menatap horor Gavin. "Sayang, sayang. Pala lo peang!!" sentak Revana di depan wajah Gavin.
Gavin mengerutkan keningnya. "Emang siapa yang manggil lo sayang?"
"Lah, elo barusan yang manggil."
"Maksud gue kuyang bukan sayang," jelas Gavin membuat Revana membulatkan matanya.
Wajah Revana sudah memerah ditambah tatapan tajam matanya seperti akan memangsa Gavin sekarang juga.
"GAP--" ucapan Revana terpotong karena Gavin menaruh jari telunjuknya di depan bibir Revana.
"Syuuuttt ... Van, lo tau gak?"
"Apa?"
"Lo itu cantik, kalo ...." Gavin menggantung ucapannya.
Revana mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali. "A-apa, Pin?" tanya-nya gugup.
"Lo cantik, kalo ...."
Revana semakin mendekatkan wajahnya ke Gavin. "I-iya terus?"
Gavin meraih tangan kanan Revana. "Lo merem," perintah Gavin.
'Aduh si Gapin mau ngapain yah? Jangan-jangan ....' batin Revana menduga-duga.
Gavin meraih pulpen yang tergeletak di meja Revana. Lalu, ia menuliskan sesuatu di telapak tangan Revana.
"Udah belum, Pin?" tanya Revana dengan mata yang masih terpejam.
"Bentar." Gavin masih fokus menuliskan sesuatu di telapak tangan milik Revana.
![](https://img.wattpad.com/cover/259232364-288-k850587.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dugong I Love You! [On Going]
Humor[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [DON'T COPY MY STORY] Start : 18 Februari 2021 Finish : - _____________________________________________ Revana Anatha, gadis ceroboh dan jutek yang selalu diganggu oleh mantannya yang otaknya agak minus. Dia bernama Gavin...