•Dugong ¦ 07•

98 22 0
                                    

"Aku ingin begini!"

"Aku ingin begitu."

"Ini, ini, ini, itu banyak sekali ...."

"Semua, semua, semua!"

"Dapat dikabulkan."

"Dapat dikabulkan dengan-"

"kantong keresek!" potong Gavin yang baru menampakkan diri.

"Aku ingin makan bebas," lontar David mengikut.

"Di warung Ceu Edoh!" sahut Gavin kembali.

"Hey! Gehu Ceu Edoh!" seru David sembari menunjuk pada sepiring tahu goreng isi tauge (gehu) di hadapannya.

"Anjirr lo maen nyerobot aja!" pekik Varrel tak terima.

"Tau lo ah," decak Naufal.

"Suka-suka gue dong. Masalah buat lo?" cibir David.

Naufal dan Varrel hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Woy, itu si Gavin kenapa mukanya kayak gitu?" bisik Naufal tepat di telinga David dan Varrel.

Mereka hanya bisa mengedikkan bahu nya tak tahu. Mungkin gara-gara Bu Dona tadi. Ah tapi rasanya tidak mungkin, Gavin kan orangnya tidak mudah terbawa perasaan. Terkecuali, jika menyangkut seorang perempuan bernama Revana Anatha.

"Heh! Muka lo kenapa kusut gitu?"

"Ah, apa sih lo!" Gavin berdecak kesal.

"Dih, lagi PMS yah bund? Sensi amat perasaan," celetuk David asal.

Gavin menatap David tajam. "Diem atau gue cium," ucapnya.

"Cih, mau nge-gay lo?" David berdecih.

"Udah lo diem aja deh Vid, si Gavin lagi sensi tuh." Naufal menepuk pundak David.

"Eh Vin, itu si Revana." Varrel menunjuk ke arah 3 gadis yang tengah berjalan memasuki kantin.

"Maap gak peduli," ujar Gavin tanpa menoleh sedikit pun.

"Van!" panggil David cukup keras.

Revana yang mendengar namanya dipanggil seseorang langsung menoleh.

"Sini!" David melambai-lambaikan tangannya pada Revana.

Revana berdecak, "Ck, mau apa sih." Dengan berat hati ia dan kedua temannya terpaksa menghampiri mereka.

"Kiw, kiw!" ejek 3 makhluk itu pada Gavin.

"Apa sih, malesin!" Gavin beranjak dari duduknya. Namun dengan cepat ditahan oleh David. "Mau ke mana lo?"

"Ke mana aja, bukan urusan lo." Gavin melepaskan cekalan tangan David pada pergelangan tangannya. Setelah itu melengos pergi dari hadapan teman-temannya.

Saat Revana, Viona dan Incess menghampiri David, Naufal dan Varrel, mereka berpapasan dengan Gavin. Bukannya menyapa dengan tingkah dan panggilan alay nya, Gavin malah membuang muka saat berpapasan dengan Revana sang mantan kesayangan.

Viona menyikut lengan Revana. "Eh, itu si Gavin kok gak kayak biasanya?"

Revana hanya mengedikkan bahu nya tak acuh.

**

"Kenapa sih, si dugong gak peka-peka? Kesel gue jadinya," cibir Gavin yang saat ini tengah marah-marah sendiri tidak jelas  di bawah pohon.

Dugong I Love You! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang