•Dugong ¦ 08•

72 16 2
                                    

Halloo Epribadehh!!

Ada yang mau jadi pembaca setia nya aa Gavin sama Vana gak nih? And, ceritanya gimana? Sampai sejauh ini gak ada yang kasih penilaian (komen) dari kalian, kebanyakan pada jadi silent readers:(

Jadi, aku mau nanya. Apa cerita ini menarik atau tidak?

-Vote dan komennya jangan lupa bestai💋-

•••

🎶Ku ingin kau tahu
Diriku di sini ... menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktu ku
Dan berharap
Rasa ini kan abadi untuk selamanya ...

Dan izinkan aku ...
Memeluk dirimu ... kali ini saja
Tuk ucapkan selamat tinggal
untuk selamanya ...
Dan biarkan, rasa ini bahagia untuk sekejap saja

Kinan tengah duduk di bangku taman dengan ditemani gitarnya. Petikan demi petikan, alunan demi alunan ia keluarkan. Dengan di iringi lantunan lagu yang bisa dibilang mewakili perasaannya saat ini.

Kinan memang mahir dalam bidang musik dan tarik suara. Tapi, ia tidak mahir dalam bidang percintaan. Meski terlihat lebih kalem dari teman-teman perempuannya, namun sebenarnya ia pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Namun siapa sangka, perasaannya tak pernah terbalaskan. Alasannya, hanya karena Kinan tak berpenampilan seperti perempuan-perempuan lainnya yang suka berdandan dan cara berpakaiannya yang biasa saja, atau bisa dibilang tidak menarik. Kinan pun tidak menyangka jika orang yang ia cintai bukanlah laki-laki yang tulus, melainkan laki-laki yang suka memandang fisik. Dan, yang bisa Kinan lakukan sekarang hanyalah mengubur harapan dan perasaannya dalam-dalam. Mungkin itu penyebabnya, sekarang ia mempunyai sikap acuh tak acuh. Dan satu lagi, sekarang ia tidak percaya dengan yang namanya CINTA.

"Hah? Seriusan lo?"

"Iya, gue serius."

Naufal dan Varrel sedang berjalan santai sembari sesekali berbincang-bincang di sekitar taman. Namun, mata Naufal tak sengaja menangkap keberadaan seseorang yang ia kenal sedang melamun sendirian.

"Kinan?" gumamnya pelan.

"Hah? Apa Fal?" tanya Varrel yang samar-samar mendengar ucapan Naufal barusan.

"Oh, enggak-enggak."

"Main basketnya jadi gak nih?"

"Lo duluan aja. Gue ada urusan dulu bentar," ujar Naufal. Setelah Varrel pergi, ia bergegas menghampiri Kinan di bangku taman.

"Kinan?" panggil Naufal.

Kinan yang tersadar langsung menoleh. "Naufal? Ngapain di sini?" Kinan mengernyit heran.

"Boleh duduk?"

"Duduk aja," ucap Kinan mengiyakan.

"Justru gue yang nanya, lo ngapain di sini sendirian?" tanya Naufal lembut lalu disusul kekehannya.

"Oh, gue lagi santai-santai aja sambil main gitar."

Dugong I Love You! [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang