Pramadana

13 4 0
                                    

"Tari, kamu mau jadi pacarku?" ucapnya percaya diri, dengan tatapan yang tentu saja membuatku tak bisa menolak nya.

"Kemarin katanya cuma mau sahabatan, cih sok sok an mau pacaran kamu," aku berusaha mengalihkan topik itu, aku takut kami hancur karena status baru.

"serius, sebenarnya kemarin itu pengalihan isu aja. Bestari yang cantik, kamu mau ya jadi pacarku?" tetap, dia tetap kekeuh pada pendirian awalnya, yang menginginkan ku sebagai sosok pacar untuknya, Pramadana yang sangat aneh.

"Oke! tapi kamu harus belikan 1 pure pistachio matcha latte buat ku dulu,"

Gila! aku menerimanya dengan iming-iming harus dibelikan minuman kesukaan ku, ayolah Bestari, kenapa kamu lemah sekali!??

"Siap tuan putri Aruna Bestari, pangeran akan segera meluncur," ucapnya dengan semangat, sambil...

cup.

TIDAKKK!! keningku sudah diperawanii

"DANA SIALAANNN!! PERGI KAMU AAAA,"

Bugh bugh

"Aduh aduh, maaf sayang," balasnya lalu menangkup wajah ku menggunakan dua tangannya itu.

"Pangeran Dana pergi dulu ya, putri Bestari sayang,"

argh sialan! jantungku lompat-lompat Dana!!!!!!

oke, aku harus berusaha tenang.

"Dana, aku ikut ya.." ucapku

"Dengan senang hati," balasnya sambil menggandeng tangan ku yang sudah dingin karena ulah si Dana sialan ini.

"Gugup banget pacarku, tangannya sampe dingin gini," ejeknya dengan alis yang di naik naikkan.

"Ga, biasa aja tuh," aku paling tidak suka di ejek, Dana. Dan kamu tahu itu.

"Yaudah ayo, tuan putri. Kuda putihnya sudah menunggu disana," ucapnya seraya menunjuk vespa putih kesayangannya itu.

Entah takdir atau bagaimana, kami, Dana dan Tari, si pencinta putih ini sekarang sudah menjadi sepasang kekasih.

.
.
.

tbc.

Gasendra PramadanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang