Detensi

510 97 26
                                    

Selamat membaca hehehe.

Merengut kan bibirnya lucu, Mingyu kembali menyumpah serapahi Jaehyun, bocah ular sialan itu membuatnya terkena detensi, membersihkan kamar mandi yang terkenal horor di lantai dua, tanpa menggunakan sihir. Benar benar melelahkan.

"Ular bodohh, jangan hanya berdiam diri menatap cermin, bantulah aku menggosok lantai ini"

Mingyu berkata dengan nada ngegas, wajahnya melotot ganas.

Ingin menakut nakuti tujuannya, tapi semua hal yang dia lakukan malah tampak menggemaskan.

"Kim, kenapa kau masuk ke dalam kandang singa? Aku bukan orang bodoh yang bisa kau tipu"

Menelan ludah gugup, Mingyu lantas mengalihkan pandangannya, dan memilih mengepel lantai, daripada harus membalas tatapan intens Jaehyun.

"Bukan urusanmu, ular jelek"

Tergelak pelan, Jaehyun lantas meletakkan lap yang dia berada di tangannya, kemudian berjalan mendekat ke arah Mingyu, dengan kedua tangan ia masukan kedalam saku celana.

Bahasa gaulnya, sok keren.

"Kau menyembunyikan sesuatu dari ku, ingin aku membaca pikiran mu, atau kau memilih mengatakan yang sejujurnya" perkataan Jaehyun di sertai seringai licik, membuat Mingyu menatapnya ganas.

"Jangan berani berani membaca pikiranku"

Menghendikkan bahu tak perduli, Jaehyun lantas kembali mendekati Mingyu, bahkan kali ini dirinya berhasil memojokkan prince Gryffindor itu.

"Jangan lagi, Jung"

Mendongak, Mingyu tampak menatap angkuh Jaehyun, sama sekali tidak takut dengan kondisinya yang saat ini terpojokkan.

"Mom berkata kepadaku, jika aku memiliki mate, dan itu artinya, aku tidak bisa menikah dengan orang lain, atau aku akan membahayakan nyawa mate ku"

"Lalu?" tanya Mingyu dengan nada malas, kedua matanya masih betah menatap mata tajam Jaehyun.

"Dan kau tau? Mom berkata, mate ku adalah seseorang yang sihirnya mampu menarik sihir ku, dan berita buruknya"

Bibir Jaehyun tampak bergerak mendekati telinga Mingyu, lantas berbisik pelan disana.

"Hanya sihir mu lah, yang menarik perhatian ku, selama aku berada di Hogwarts, tidak ada satupun orang, yang mampu menarik sihirku"

Badan Mingyu lantas mencekat, wajahnya seketika tampak pucat.

Ini tidak mungkin.

"Satu hal lagi, aku mempunyai kelebihan bisa merasakan aura sihir seseorang, dan aku tidak yakin tentang itu, tapi sihirmu berbeda dari yang lain"

Tangan kanan Jaehyun lantas menarik pinggang Mingyu pelan, membawanya mendekat, Sedangkan tangan kirinya tampak mengangkat dagu Mingyu.

"Kau seorang Seraphim, aku benar kan? Mahluk sihir yang seharusnya sudah musnah 700 tahun lalu"

Mingyu dengan perlahan menganggukkan kepalanya. Kemudian menjawab dengan suara yang kecil.

"Ya, aku Seraphim"

Terkekeh kecil, Jaehyun lantas mengelus pipi Mingyu.

"Aura mu benar benar sialan, bagaimana bisa aku yang masih berusia 12 tahun, memiliki keinginan kuat untuk menyetubuhi mu? Yang sekarang masih berusia 11 tahun?"

"Ck, sungguh menyusahkan"

Mingyu merengut, kemudian menatap tajam Jaehyun.

"Jangan mengatakan hal yang tidak boleh di ucapkan anak berusia di bawah 18 tahun, seperti mu"

Jaehyun mendengus kecil, kemudian mengecup lembut ujung bibir Mingyu.

"Pergilah, aku tidak bisa menahan diriku, jika kau tetap berada di ruangan sepi ini bersamaku"

"Apa?" tanya Mingyu bingung

Jaehyun menghelai nafas, dan lantas mendorong tubuh Mingyu keluar.

"Ck, pergilah Kim, atau aku akan memperkosa mu sekarang juga"

"FERRET MESUM, SIALAN"

Dengan wajah yang memerah, Mingyu berjalan tergesa keluar dari kamar mandi perempuan itu, mengabaikan pekikan mengejek dari Mrytie, hantu perempuan jelek yang sama sekali tidak menakutkan, jika kata Mingyu, dan lebih ke arah menyebalkan.

"Hihihi, Kim Mingyu sedang tersipu malu, karena godaan dari tuan Jung Jaehyun"

"Diam Mrytie, kau menyebalkan"

Mrytie tidak diam, hantu perempuan itu terus saja mengikuti Mingyu, sampai bocah manis itu mengentak kan kakinya kesal.

"Pergilah Mrytie, dan ingat, kau melupakan semua yang aku dan Kim ucapan tadi"

"Ya tuan"

Dengan gerakan cepat, hantu menyebalkan itu langsung hilang begitu saja, Jaehyun menggelengkan kepalanya kecil, kemudian berjalan ke arah Mingyu yang sedang bersindekap di depan pintu.

"Tidak ingin pergi Kim?"

"Ck, aku tidak bodoh membiarkan mu membersihkan ruang ini sendirian Jung, aku tidak ingin menerima konsekuensi yang lebih kejam, saat madam mengetahui kau menggunakan sihir mu itu"

Dengan wajah cemberut, Mingyu memutar badannya, menatap tajam Jaehyun, sambil mengangkat dagunya.

"Baiklah baiklah, aku salah perkiraan, ku kira kau adalah orang bodoh yang mudah di tipu"

"Cepat selesaikan tugasmu, bocah singa menggelikan"

Jaehyun tampak mencemooh Mingyu dengan puas, membuat bocah berambut cokelat itu mendengus kecil.

Mingyu kembali mengambil kain lap dan setelahnya mengelap kaca yang tampak kotor itu.

Dalam hati, bocah manis itu kembali mengumpat, untuk apa membersihkan kamar mandi yang jelas jelas tidak terpakai itu? Sangat membuang waktu.

Bruk

"ARGHHH"

grep

Jaehyun terkejut, mendapati Mingyu yang kini sudah berada di dekapannya.

"Apa yang sedang kau lakukan Kim?"

Menggeleng gelisah, Mingyu lantas menjauh dari badan Jaehyun, sedikit berdehem karena canggung.

"Berlari ke pelukan ku, hanya karena mendengar barang jatuh yang tersapu angin? Haha, lucu sekali Kim Mingyu"

"Ck, diam lah, Jung" tangan Mingyu tampak melemparkan kain lap itu ke arah Jaehyun, membuat Slytherin muda itu mengubah ekspresi menjadi dingin.

"Ada hantu di belakang mu"

"Sialan"

Bruk

Mingyu kembali merapatkan tubuhnya ke arah Jaehyun, membiarkan bocah yang katanya mate nya itu, merengkuh pinggangnya.

"Aku membencimu, Jung"

"Ya, aku tau kau sangat mencintai ku"

"Ferret bodoh"

"Love you too"


























































Fyi. Ehehehe 12 tahun kontennya dewasa, eheheheh(^._.^)ノ

Sksksksksk

Menemani malam Minggu, dadahh

Love ❤️❤️❤️

Light•Seraphim (Discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang