Selamat membaca sksks dan lama gak ketemu
Mingyu tampak menghelai nafas. Kemudian menatap malas ke arah Jaehyun yang sedang bersikuku dengan pemuda di depannya.
Panggil saya Eunwoo. Murid Hufflepuff, yang tadi kedapatan memegang pinggangnya, hanya karena Mingyu terpeleset.
Dan lihatlah sekarang!
Jaehyun dengan sikap angkuhnya, menuduh pemuda bermarga Cha itu, dengan kata mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Ck, ayolah Jung. Aku hanya membantu Mingyu"
"Apa katamu? Mingyu?"
Kening Jaehyun berkerut marah. Sialan, pemuda tinggi itu dengan tidak sopannya memanggil Mingyu dengan nama nya, bukan marganya,
Hei, memangnya sedekat apa murid Hufflepuff itu dengan mate nya?
Jaehyun tidak terima intinya.
Jaehyun cemburu.
"KAU, KEMARI KAU"
Oh tidak, sepertinya akan ada pertengkaran tidak berguna. Dengan sigap Mingyu bangun dari duduknya dan menarik kebelakang baju Jaehyun.
"Eum Cha, aku minta maaf. Jaehyun sudah berperilaku kasar kepadamu. Sungguh anggap saja ini tidak pernah terjadi, karena Jaehyun memang aneh"
Eunwoo terkekeh kecil, mendapati Mingyu yang berucap dengan gugup.
Itu manis sekali
Dan sangat lucu.
"Tidak apa apa Mingyu, oh maksudku Kim. Lagi pula, Jaehyun menyukai mu, jadi wajar ular kecil itu marah seperti orang gila, saat aku memegang pinggang mu, padahal tujuanku hanya ingin membantu mu agar tidak terjatuh"
Mengangguk faham, Mingyu lantas menoleh ke arah Jaehyun. Menatap kesal, bocah yang hanya memasang raut datar itu.
"Ular bodoh, kau memalukan ku, bisakah kau bertingkah normal satu hari saja?"
Jaehyun menghendikkan bahunya acuh, kemudian menarik pinggang Mingyu, agar semakin menempel pada tubuhnya.
"Sudah ku bilang kalau kau itu ma- ARGHHH KAKI KU"
Eunwoo menyerngit, mendapati Jaehyun yang memegangi kakinya dengan heboh.
"Ah, ini tidak apa apa Eunwoo, tidak usah bertanya, aku akan segera pergi, sampai jumpa"
"Aku menyukai Kim Mingyu"
"Hei, aku juga menyukai singa manis itu"
"Tidak tidak, dia milikku"
"AKU LEBIH TAMPAN DARI KALIAN, JADI DIA AKAN MEMILIHKU"
Meja makan Gryffindor itu tampak ramai sekali. Berisik. Saling memperebutkan Mingyu yang bahkan belum menapak kan kaki disana.
"Gryffindor harap tenang atau aku akan memberikan kalian poin"
Ucapan dari Suho langsung membuat para singa dari tahun pertama sampai tahun ke tiga itu terdiam.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian, tolong fokus ke depan"
Keempat murid dari asrama berbeda itu lantas menoleh ke arah depan, memusatkan perhatiannya pada sebuah lemari yang tampak tua.
"Disini kita akan belajar Boggart untuk murid tahun ke tiga dan kalian bisa memperhatikan nya"
Suho tampak berbicara dengan puas, kemudian menatap wajah takjud dari para muridnya.
"Boggart adalah lemari yang bisa mengeluarkan sesuatu yang paling kalian takuti. Bahasa kasarnya meniru bentuk sesuatu dari apa yang kalian takuti"
"Kunci mantra disini adalah Riddikulus dan ingat, hanya murid tahun ke tiga yang bisa mencoba hal ini, tapi mungkin nanti akan ada beberapa murid dari tahun ke dua ataupun ke satu"
Seruan kaget tentu saja bergema di aula, bahkan ada yang terang terang tidak terima. Tapi tentu saja Suho mengabaikan semua itu.
Acara percobaan Boggart itu tampak berjalan lancar, bahkan ada sedikit adegan lucu. Seperti beberapa murid dari Slytherin yang ternyata takut kepada ibu mereka sendiri. Mengakibatkan bentuk Boggart tersebut menyerupai ibu mereka yang tengah mengomel.
"Mister Jung, mau kah kau mencoba Boggart? Aku tidak yakin ini akan berhasil, tapi setidaknya, kita bisa mencobanya"
Semua asrama tampak terdiam dan menoleh ke arah Jaehyun.
Pemuda yang masih berumur 12 tahun itu tampak mendengus, kemudian bangkit, sambil membawa sebuah apel di tangannya. Gerakannya yang tampak menawan mampu membuat pekikan tertahan dari para wanita.
Setelah sampai di depan lemari, Jaehyun langsung melempar apelnya begitu saja, kemudian mengeluarkan tongkat miliknya.
"Fokus Jaehyun dan jangan mempermalukan ku"
Menyeringai kecil, Jaehyun lantas mengangguk ke arah sang paman, profesor Sehun.
"Riddikulus"
Boommm
Sebuah asap hitam tampak memenuhi lemari, lalu perlahan menghilang, bersamaan dengan munculnya sesosok pemuda manis berkulit Tan,
Tunggu
Tan?
"Bukan kan aku sudah mengatakan nya, Jung. Jangan meletakkan jubahmu sembarangan"
Sosok pemuda Tan yang di duga kuat Mingyu itu tampak berkacak pinggang, menatap Jaehyun yang tengah duduk santai di sofa.
"Sialan, dengarkan perkataan ku"
Buagh
Oh tidak, buku yang sudah di mantrai itu melayang begitu saja, tepat mengenai wajah tampan Jaehyun.
"Ouch, ayolah sayang aku lelah okey? Lagipula kau kan istriku jadi kau bertugas membersihkan semua ini"
Mingyu versi dewasa itu jelas mendelik tidak terima, kemudian banyak barang menyusul untuk di lemparkan kepada Jaehyun.
"AKU ISTRIMU BUKAN PEMBANTU MU, BODOH"
Setelahnya hilang. Jaehyun yang masih terkejut dengan apa yang terjadi hanya mampu berkedip pelan. Membiarkan seruan kaget bahkan tawa menggelar seisi aula.
"JUNG JAEHYUN APA YANG KAU PIKIRAN KAN TENTANGKU?"
Mingyu berkacak pinggang. Persis seperti apa yang di perlihatkan Boggart tadi. Dengan wajah memerah malu, singa cantik itu lantas mendengus, kemudian mendekati Jaehyun dan menarik kuat kakak tingkatnya itu.
"Permisi kita akan pergi sebentar"
Ah baiklah, mari kita lihat apa yang akan terjadi setelah ini.
Fyi. Sebulan pas gak ketemu skkakaks, ternyata ide di book ini paling nguras tenaga sih, but it's okey semoga kalian suka.
Dadah❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Light•Seraphim (Discontinue)
Fantasy"Kim Mingyu, keturunan dari Kim Kai serta Kim Jennie, yang memilih untuk menghianati golongan Dark dan akhirnya bergabung dengan golongan Light" "Shut up, Jaehyun" "Scared, Mingyu?" "You wish"