Pagi ini tidak terlalu cerah dan mentari sedang tidak menunjukan eksistensinya, seperti biasa Jungwoo menjemputku dan kami berangkat ke Kampus bareng.
Sebenarnya aku merasa sedikit takut dengan Jungwoo, tapi tidak aku tidak boleh terlihat canggung.
Sesampainya di Kampus dengan suasana kelas yang sama saja setiap harinya.
Saat jam istirahat tiba Yeji mengajak Jungwoo dan Jeno untuk pergi ke kantin, "Duo J, ayo ke kantin"
"Duo J?" sambil beranjak dari tempat duduknya dengan wajah datar Jeno menatap Yeji, Yeji tertawa dan berjalan mendahului menuju kantin.
"Ck, duo J apanya" berdecak pelan Jungwoo melirik sinis disertai senyum smirk-nya yang terlihat menyeramkan.
Mereka pergi ke kantin dan makan bersama.
"Kalian tau salah satu kebahagiaan dalam hidup?" tanya Yeji.
"Apa? Punya banyak uang?" jawab Jeno.
"Ish, itu terlalu realistis"
"Bahagia? Ketika kita bersama orang yang kita sayang?" jawab Jungwoo.
"Salah, siapapun itu walupun kita sangat menyayanginya, akan ada saatnya kita bakal kehilangan orang itu"
Jungwoo yang menatap Yeji lalu terdiam dengan tatapan kosong, peristiwa masa lalu terlontar cepat memenuhi pikirannya.
"Terus jawabannya apa?" Jeno kembali bertanya.
"Salah satu hal yang membuat kita bahagia adalah di saat kita lapar dan kita bisa makan"
"Sangat sederhana bukan, tapi coba bayangin deh berapa banyak orang diluar sana yang susah untuk mendapat makanan"
"Padahal itu hal yang sepele, tapi merasakan lapar dan tidak bisa makan adalah perasaan yang sangat menyedihkan bukan?" ucap Yeji.
"Tapi nggak juga, lebih bahagia punya banyak uang, karena kita bisa membeli apapun yang kita mau termasuk juga makanan, kalau gak ada uang ya nggak makan" kata Jeno seraya menatap Yeji.
"Bener juga ya, kalau gitu sama deh gue juga bahagia kalo punya banyak duit hahaha" Yeji dan Jeno pun tergelak.
"Ey, Jungwoo, lo kenapa diem aja? Eh iya hari ini gue boleh ga main ke rumah lo?" tanya Yeji.
"Ke rumah gue? Kapan?"
"Sekarang? Ayo!" sambung Jungwoo berpura-pura antusias.
"Jeno, lo mau ikut?" ajak Yeji.
Kemudian Jeno dan Jungwoo saling menatap satu sama lain.
"Nggak nanti gue mau langsung balik" jawab Jeno cepat.
"Oh, oke"
Setelah selesai makan kemudian Yeji memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, menemui sosok arwah Shin Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME TRAVEL GIRL [✓]
Fanfiction[END] Menjadi berbeda memang terasa melelahkan, di antara banyaknya manusia yang tinggal di dalam bumi ini, mengapa harus dirinya yang termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berkemampuan khusus. Melihat apa yang tidak terlihat oleh banyak orang...