"Kapan kau akan kembali ke Korea?" tanya pemuda itu pada orang diseberang sana.
"Aku kembali ke Korea tepat dihari yang sama kalian pulang dari Australia. Ada apa?"
"Aku membutuhkanmu untuk melindunginya. Mereka sudah mulai melakukan pergerakan. Aku tidak bisa melakukan semuanya seorang diri dan aku membutuhkan bantuanmu."
"Aku akan segera kembali. Kau tidak perlu khawatir. Aku juga sudah membuat penawarnya."
"Baguslah kalau begitu. Sebentar lagi bulan merah, kita harus bergegas waktunya tinggal sedikit."
"Aku mengerti."
.
.
.
"Bagaimana bisa ada orang aneh yang masuk ke dalam ruang rawat Yeonjun begitu saja? Bukannya diluar ada penjaga? Kemana mereka?" tanya Lucas.
Saat mereka sedang berkumpul di ruang rawat Yeonjun dengan sang pemilik ruangan yang baru saja sadarkan diri tapi kembali tidur karena efek obat bius masih bekerja.
Jay dan Jungwon pun sudah keluar dari UGD karena keduanya tidak menderita luka yang parah dan sudah diperbolehkan untuk pulang. Mark dan Jeno pun juga sudah berkumpul bersama mereka.
"Entahlah hyung, sesaat orang itu kabur aku memeriksa penjaga diluar dan menanyakan mengapa mereka membiarkan orang asing masuk ke dalam ruang rawat Yeonjun. Dan anehnya mereka bilang mereka tidak melihat siapapun yang masuk ke dalam." jelas Soobin.
"Apa dia masuk lewat jendela?" tanya Lucas.
"Tapi kondisi jendela saat itu terkunci rapat hyung. Jika pun ada yang masuk lewat sana pasti alarm keamanan sudah berbunyi." ujar Soobin lagi.
"Ini kebetulan atau memang disengaja? Mansion Kim juga dimasuki oleh orang yang tak dikenal." celetuk Sunghoon membuat semua orang yang ada disana menoleh kearahnya.
"Apa maksudmu?" tanya Beomgyu.
"Saat aku dan Jake ke Mansion Kim untuk mengambil keperluan Yeonjun hyung, tiba-tiba saja ada orang berpakaian serba hitam masuk lewat balkon lantai dua. Entah apa yang ia cari hingga berusaha masuk ke dalam kamar Yeonjun hyung." ujar Sunghoon.
"Bisa saja dia perampok kan?" ujar Renjun.
Sunghoon menggeleng, "Menurutmu perampok gila mana yang melakukan perampokan di siang hari dengan kondisi rumah yang saat ramai? Apalagi maid dan penjaga selalu berkeliling melakukan pekerjaan mereka."
Semua yang ada disana terdiam memikirkan perkataan Sunghoon hingga Lucas kembali buka suara, "Lalu bagaimana dengan kondisi mobil Jay? Apa kalian sudah memeriksanya?" tanya Lucas.
Mark dan Jeno mengangguk, "Sepertinya ada yang sengaja mencoba untuk memutuskan rem mobil milik Jay." jawab Mark.
"Eoh? Jeongin-ah wajahmu kenapa terluka?" tanya Beomgyu yang sedari tadi melihat Jeongin meringis memegangi wajahnya.
"Tidak apa-apa, tadi sedikit tergores cincin milikku saat aku mencuci muka tadi." ujar Jeongin dengan nada kaku.
Hal itu sontak membuat Sunghoon melirik Jake sebentar lalu menatap curiga kearah Jeongin. Sunghoon yang mengerti arti tatapan Jake hanya mengangguk kecil.
"Sudahlah, lebih baik kita makan siang kalian pasti laparkan? Aku sudah membawakan kalian makanan, ayo makan." ujar Sunghoon mengalihkan pembicaraan.
Mark dan Jeno melirik Sunghoon yang dibalas oleh sang empu dengan senyum miring. Matanya melirik orang yang ada disebelah Jeongin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
![](https://img.wattpad.com/cover/260118830-288-k205425.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐖𝐇𝐎'𝐒 𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑? || SOOBJUN
FanficKematian salah seorang murid disekolah mereka adalah awal dari teror yang mencelakai teman-temannya dimulai. ====== Main Cast: Soobin × Yeonjun Warning: - Boys love - Thriller × Iluminati - Anda sudah diperingatkan jadi harap jangan salpak!