SEE U LATER

13 2 0
                                    

-psychopath



"eh liat tuh,ada anak cupu dateng"

"ohh iya tuh,kayanya dia ketagihan sama bullyan kita"


"SEE U LATER"


"niya" panggil guru.niya pun kedepan kelas untuk mengambil hasil ulangan miliknya. "udah bagus tuh kembangin lagi,biar nilainya lebih bagus" ujar guru,niya tersenyum dan mengangguk.

"giana" panggil guru.

"hasilnya gimana?? nol ya nilainya" bisik ragina ke niya.niya yang mendengarnya hanya terdiam dan menunduk. "kok diem? Hey!" ragina mendorong bangku niya.

"ragina" panggil guru.ragina pun berdiri dan maju ke meja guru. "semalem ngapain aja??" tanya guru.ragina mengambil kertas itu dan langsung pergi ke bangkunya.

~ ~ ~

Bell pulang berbunyi semuanya terlihat sedang merapihkan buku-bukunya dan segera keluar dari kelas.

Keadaan kelas mulai sepi,ragina dan teman temannya ke bangku niya berniat untuk mengganggunya. "gue minta duit lu dong" ucap ragina.

"a-aku gak ada uang" sambil menunduk. "kok gak ada?! harusnya ada lah!" ucap ragina.

Salah satu siswi yang ingin masuk ke kelas melihat niya yang sedang diganggu dengan rombongan ragina,tak lama salah satu rombongan itu menghampiri siswi,bernama regisya.

"ngapain lu masuk ke kelas,keluar gak lu" ujar keras dari regisya ke siswi itu.siswi itu mengangguk ke takutan.

"heh! heh!" menarik siswi itu. "awas aja kalau lu ngadu ke guru atau ke siswi-siswi yang lain,gue bully lu habis-habisan" regisya mendorong siswi itu ketembok dan membenturkan kepala siswi itu ke tembok. "ngerti gak lu???" tanya regisya.siswi itu mengngguk sambil menangis.

"nangis lagi lu,jangan nangis,gue bentur lagi mau lu???!" siswi itu menggeleng sambil mengusap matanya.

"dah lah,sana lu!" usir regisya,siswi itu pun keluar dari kelas.

"masih gak mau ngasih duid ke kita??!" sambil menjambak rambut niya.

"a-aku gak dikasih uang sama mamaku" sambil memegang rambut.

Tak lama,giana mendorong niya sambil terjatuh. "lu bawa handphone kan??? sini handphonenya"

"a-aku gak punya"

"ck,miskin banget sih lu,apa yang lu punya?!" mendekati niya. "punya nyawa" jawab niya.

"ohhh hanya punya nyawa?" regina berdiri,ia terlihat sedang mengambil sesuatu.

"kalau begitu,gue mau nyawa lu" sambil memegang gunting. Niya melihat itu melotot dan merasa ketakutan.

Rombongan itu masing-masing memegang sesuatu yang tajam seperti gunting,cutter,dan penggaris besi.niya yang masih duduk di sudut tembok,ia hanya bisa terdiam.

Ragina mendekati niya sambil memegang guntingnya,regisya mendekati guntingnya ke perut niya.tak ada waktu lagi,niya langsung membenturkan kepalanya ke loker besi di sampingnya dan mengambil gunting milik ragina.

Regisya dan hania terkejut.tak lama regisya langsung mendekati niya,niya teriak histeris karna kakinya terkena cutter milik regisya.ia sengaja merobek kaki niya sampai lemah,namun tidak,niya menginjak kepala regina sampai hidungnya berdarah.

Hania bingung ia ingin berbuat apa,karna ia ada dibelakang niya.hania perlahan-lahan mendekati niya,ia menjambak niya dan penggaris besinya ada di kepala niya.tak lama niya langsung menghindar dari hania,kepala niya baret karna tergores dengan penggaris besi milik hania.hania melihat tatapan niya merasa takut.

Tatapan niya seperti iblis yang masuk di tubuhnya,hania berjalan mundur karna niya menghampirinya.hania sudah tidak kuat,ia langsung berlari dan ingin membuka pintunya.dengan cepatnya niya menusuknya dari belakang.

Dengan hati yang sudah muak dengan kelakuan rombongan ragina,niya menusuk punggung hania dengan sadis sampai-sampai darahnya memenuhi pintu.

Mayat hania terjatuh,niya terdiam sejenak,tak lama ada suara dari belakangnya,ternyata itu ragina yang masih hidup.terdapat wajahnya memenuhi darah melalui hidungnya.

"gue masih mau nyawa lu" sambil membawa cutter. "enyah kau wahai niya" regina langsung berlari ke niya.

Regina menusuk bahunya niya dan merobeknya.niya merasa sangat kesakitan,tak tinggak diam,niya mendorong regina ke jendela,hampir saja regina tidak jatuh.

Niya menarik regina dan menusuknya di bagian perutnya. "kamu enggak akan bisa mengambil nyawa ku" sambil menekan guntingnya.darah regina keluar sangat banyak karna niya menekannya.

Niya melepaskan guntingnya.gunting itu masih menancap di perut ragina.ragina yang merasa kesakitan dan hanya bisa terdiam,ia terjatuh sambil memegang perutnya.

Jam 5 sore.

Niya belum pulang dari rumahnya,ia terlihat jalan di lorong dan mengganti pakaiannya,ia melihat kelas yang penuh darah,niya masuk lagi ke kelas itu,mayat hania menghalang pintu masuk,niya langsung menendeng mayat itu.

Niya mengambil cutter di tangan regina.ia menulis di kaki regina,regisya dan hania.

"kan kalau seperti ini kan lega akunya"

Niya menulis di kaki regisya menggunakan cutter. "a ku le ga" mengeja tulisan itu.

Niya menghampiri mayat hania. "ba nget" eja niya.

Dan terakhir di mayat regina. "lohhh,kok masih melek? Mata mu itu menghalang jalan ku tau" niya langsung mencongkel kedua mata regina.

"ok,giliran kamu"

"see u la ter,ok" niya menancapkan cutter itu di kaki regina.

Niya langsung keluar kelas dan meninggalkan mayat-mayat itu.

"aku lega banget,see u later"

~ ~ ~

Niya yang ingin pulang kerumah,tak lama melihat seseorang yaitu siswi yang ditegur dengan regisya.niya menghampiri orang itu.

"haya kan??"

"iya" jawab haya.

"haya ikut aku sebentar" niya menarik haya dengan cepat. "niya,mau kemana??"

"udah ikut aja" haya benar-benar curiga dengan niya.

Sesampai lokasi haya terkejut mengapa niya membawanya ke sekolah.niya masih menarik haya,ke belakang sekolah.

"niya,kenapa kamu bawa aku ke sini??" niya mengabil sesuatu di dalam tasnya,niya memberikan haya benda.haya terkejut,ia memegang guntung yang penuh dengan darah.

Tak lama,niya menusuk haya di bagian dada.haya ingin teriak,namun tidak bisa,dadanya sesara sangat sangat sakit karna niya menusuk dadanya dengan cutter.

Niya melepasnya,haya terjatuh tanpa sadarkan diri.niya merasa tidak puas,ia menusuknya lagi di bagian kepala sebanyak 10 kali dan menusuk lagi di bagian perut sebanyak 15 kali.

Merasa lelah,niya berhenti.ia berdiri di hadapan haya. "kalau begini,jejaknya buntu sampai sini" niya melempar cutternya pas di mayat haya,dan mengelap tangannya di rok milik haya.

Niya pun langsung meninggalkan mayat haya.

Kumpulan-kumpulan cerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang