"Aman gak sih Nan main telegram itu?" Tanyaku heran.
"Ya aman aja sih, asal kamu gak ngasih tau alamat, biodata kamu lengkap, terus hal hal privasi lainnya" Katanya.
"Beneran? Terus kalau diminta pap gitu misal, aku jawab apa?"
"Ya kamu tinggal nolak, skip aja kalau perlu, atau kalau misal udah terlanjur mutualan ya gak usah dijawab"
"Kalau dia nelpon nelpon gimana, atau vc? Ih serem banget gak sih" kataku ngeri.
"Oh iya, sini mana telegrammu, aku setting dulu biar gak bisa di telfon"
Saat ini kami sedang menunggu tahu isi pesanan Putri. Karena jamkos, kantin terlihat ramai hingga kami menunggu sambil berdiri.
"Nah kalau kaya gini orang gak akan bisa tau nomer hpmu dan gak bisa nelpon-nelpon. Asalkan jangan ditambahkan ke kontak, faham gak?" Tanyanya.
"Iya faham, kalau misal kita mau chat pribadi gimana?"
"Ya tinggal kasih ussername mu aja, nanti bisa langsung ke room chatmu" ujarnya.
"Tapi dia gak tau nomerku?" Tanyaku sambil memasukkan 3 biji tahu isi panas.
"Iya dia gak tau" ucapnya.
"Gak ada yang aneh aneh kan?" Tanyaku sambil berjalan menuju kelas.
"Ya pastinya ada lah Na, aku pernah diajak vcs tau" kata Nanda santai.
"Hah?! Beneran? Vcs itu vidio call sex kan?"
"Vidio call sholawat Na, jorok banget sih pikiranmu" ujar Nanda.
"Mana aku tau Nan"
"Yaiyalah Kirana, sex bukan sholawat, polos banget sih aduh" ucap Nanda sambil tersenyum lebar.
"Hah?! Terus gimana?" Tanyaku kaget.
"Ya aku skip lah, gila apa" katanya.
"Ya siapa tau kamu mau hihihi"
"Rugi bego, mending open bo, sama-sama enak, dapet duitnya juga lumayan, lah vcs cuma dibayar pake pulsa, mana virtual" ucap Nanda.
"Eh buset, istighfar Nan. Awas aja sampe kamu open bo" kataku sambil memberikan tahu isi milik Putri.
"Becanda Kirana sayang, papa belum bangkrut kali, masih aman aman aja perusahaannya, lagian masa aku open bo, ih amit-amit deh"
"Eh apa nih open bo open bo" sahut Tari.
"Tau nih, si Nanda masa katanya mending open bo daripada vcs"
"Becanda buset"
"Ih awas ya sampe open bo atau vcs, aku gampar biar sadar!"
"Bercanda Tari sayang" kata Nanda sambil tersenyum.
"Kalau butuh uang tinggal bilang nyet, gak usah open bo, masih ada aku" kata Putri serius.
"Ini lagi, teman-teman aku tuh bercanda, gak ada yang mau open bo disini, jadi stop ngira aku open bo deh!"
"Iya iya, btw makasih pentolnya" ucap Tari yang kemudian ke bangku Reza.
"Yee bucin!" Teriak Nanda.
"Ayo Na, kita lanjut main telegram. Sekarang ganti yang bot satunya ya" ajak Nanda.
"Yang kita gak tau dia cewe atau cowo itu?"
"Iya betul, yuk"
"Aman kan?"
"Iya aman, tenang aja, kalau yang ini lebih enak menurutku"
"Emang gini mainnya?" Tanyaku heran.
"Eeee . . . "
"Rada aneh gak sih Nan?"
"Iya sih hehe"
"Pokoknya, kaya gitu cara mainnya, udah faham kan ya?"
"Faham kok, terus selain ini ada bot lagi gak?"
"Kalau bot sih belum nemu ya, tapi coba kamu gabung Grup Chat gitu, ntar random aja chatnya, pasti nanti ada yang nyantol 1 atau 2 orang"
"Oh gitu, oke deh. Yuk kerjain tugas bu Mus, jangan tele an mulu" ajakku.
"Duluan deh, aku mau streaming chanel horor, mumpung pake hotspot si Putri" ucap nanda sambil tersenyum.
"Putt! Minta hotspot ya, buat youtuban doang!" Teriak Nanda sambil melihat kearah hpnya.
"Terserah kamu deh Nan, buat apa aja boleh. Soalnya ini tinggal 15 Giga, 3 hari lagi udah masa berakhir"
"Wah parah! Napa gak bilang sih Put! Tau gitu daritadi aku minta anjir!" Ucap Bagas yang mendengar pembericaan mereka.
"OKE GAIS! SELAMA 3 HARI PUTRI BAKAL NGEHOSTPOTIN KITAA! MAKASIH PUT!" Teriak Bagas kepada penghuni kelas.
"Eh! Seenaknya aja! Bagasss gak sopan!" Ucap Nanda kesal.
"Putri aja gapapa, kok anda sewot?!" Ejek Bagas.
"Awas aja! Kualat baru tau rasa!" Dumel Nanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
TELEGRAM
RomanceKirana dan Ardinata bertemu melalui sebuah aplikasi, apakah mereka bisa berakhir bahagia? "Pokoknya nih ya kalau main telegram itu kuncinya jangan pake perasaan, pake jari aja, karena kita gak tau siapa dibalik sana, punya rekam jejak baik atau...