Haiii ... selamat malam. Semoga kalian semua sehat-sehat dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Buat teman2 yang sedang sakit ataupun terserang COVID, tetap semangat ya dan berdoa untuk kesembuhan semua. 🙏😇
Oh ya, Rezky & Amor sudah dalam proses penerbitan ebook jadi dalam beberapa hari ke depan, akan Mami delete ya🙏. Jadi ayo ... baca dulu buat yang belum selesai baca. Oh iya, akan ada extra chapter di dalamnya.
So ... happy reading ya ...
🌲🌲🌲
Song : 2002 - Anne Marie
I will always remember
The day you kissed my lips🌲🌲🌲
Ada pentas seni di SMA Kristen Hati Kudus.
Caroline sudah kelas 12 dan untuk pentas seni kali ini, khusus kelas 12 harus memberikan 1 penampilan dari masing-masing kelas. Caroline cuek banget, nggak peduli juga karena dia nggak pernah ditunjuk untuk tampil.
Bukannya Caroline nggak punya bakat, tapi menurut teman-temannya dia nggak layak tampil karena bentuk tubuhnya. Padahal Caroline itu sudah membentuk band bersama si kembar Setiadi dan Zameera. Kalo kata Rachel, "Iseng-iseng bikin band yang isinya cewek-cewek cantik, Lin!" Keisengan positif ketika mereka berlibur ke Amerika untuk mengunjungi Bang Jethro.
Sebelum pulang ke Jakarta, mereka mampir ke Seattle, ke rumahnya Zameera. Karena Zameera juga suka musik dan punya studio musik sendiri di ruangan bawah tanah rumah mereka, jadilah mereka berempat iseng-iseng untuk main musik bareng.
Zameera bilang, studio itu dibangun Daddy Noah untuk Shiloh, adiknya Zameera. Shiloh terdeteksi menderita ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder alias hiperaktif. Daddy Noah bilang, musik adalah terapi terbaik bagi penderita ADHD dan kedua orangtua Zameera akan melakukan apapun untuk membuat Shiloh sembuh.
Caroline sampe kagum lihat Shiloh main piano. Keren banget. Di antara mereka berempat, dirinya bisa nyanyi dan gitar, Rachel jago main drum juga gitar, Ruth juga jago piano dan saxophone, sedangkan Zameera jago banget nyanyi dan main gitar. Sama sih dengan Caroline.
Kalo kata Mommy Q, formasi band mereka itu lebih cocok kalo Caroline yang jadi vokalisnya, Rachel di drum, Ruth di keyboard dan Zameera di gitar. Jadilah selama seminggu itu mereka asyik nge-band di rumah Zameera dan malah nggak sempet jalan-jalan keliling Seattle. Setibanya di Jakarta, mereka masih sering berlatih dengan Zameera di Seattle melalui online.
Ketika Rachel tahu bahwa almamaternya mengadakan Pentas Seni, dia bilang, "Lin, kita ngeband yuk. Kita go-public aja mulai sekarang."
Ruth setuju banget tapi Caroline yang masih ragu. Bukan apa-apa, dia takut aja diejek teman-temannya. Selama ini juga dia nggak dianggap kok. Tapi kalo Rachel udah ngotot, nggak ada yang bisa ngelarang dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jethro & Caroline - Never Ending Love (END)
Roman d'amourMasih seri Pria Terlahir Tampan generasi kedua. Kali ini kisah cinta antara Jethro Leonathan dan Caroline Dimitri dengan perbedaan usia 12 tahun tapi cinta dan kesetiaan itu tidak pernah berubah.