8. Tunangan

3.9K 719 367
                                    

Hiii ... selamat malam. Apa kabar kalian? Semoga semua dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta.  💖💖💖

Makasih semuanya, akhirnya Mami bisa cuti sebentar. Sebenernya, kemarin itu migren Mami kambuh karena kebanyakan nangis pas nulis chapternya Herman, ditambah kurang tidur karena beberapa hari ini nungguin Paksu yang pulang malam terus. Tapi sekarang Mami udah sehat, makasih doanya. 🙏

Maaf updatenya kelamaan. Mami baru plg nemenin Paksu potong rambut soalnya. 🤭 🙏

Happy reading ...

💐💐💐

Song: Levitating - Dua Lipa

You want me, I want you, baby
My sugarboo, I'm levitating

💐💐💐

Perasaan waktu nunggu Caroline selama hampir 18 tahun tuh biasa aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perasaan waktu nunggu Caroline selama hampir 18 tahun tuh biasa aja. Lama sih tapi Jethro sabar. Tapi kenapa nunggu seminggu untuk ngelamar Caroline berasa lama banget ya?

Padahal mereka masih selalu bareng di pagi hari. Jethro masih nganter Caroline dan Cathalina tapi Jethro tuh harus benar-benar menahan diri. Soalnya sekalinya nyium bibir Caroline, dia mulai ketagihan tapi nggak bisa nyium juga. Ada Cathalina yang selalu jadi mata-mata.

Nggak mungkin juga nyium kakaknya di depan adeknya. Apa kata dunia? Lagian kayaknya nih, sekalinya Jethro nyium Caroline bisa susah lepasnya. Gimana dong? Jangan-jangan tangan Jethro malah jalan-jalan ke badan Caroline, kan repot!

Jethro ingat waktu usianya masih sekitar 25an dan Caroline masih abege banget, sekitar 12 atau 13 tahun gitu, seorang teman mengajaknya ke sebuah club malam di Amerika. Jethro menolak waktu itu tapi ucapan sang teman ini membuatnya nekat berjudi dengan keadaan.

"Kau bisa ikut dengan kami dan menguji cintamu pada calon istrimu itu, Jeth," kata temannya waktu itu. " Kalau kau jatuh terjerat pada seorang perempuan, berarti kau tidak mencintai Caroline."

Jethro bimbang karena jujur saja, seumur hidupnya hanya Caroline satu-satunya perempuan yang nyata bagi dirinya. Jethro nekat dan sambil berdoa, dia ikut ke club malam. Sumpah demi Tuhan, dia bahagia banget ketika kepalanya mulai sakit mendengar dentuman suara musik dan lampu yang kelap-kelip itu.

Dia dan Rezky suka minuman keras tapi hanya sebatas sebagai hiburan di saat mereka kumpul-kumpul bersama. Ketika temannya menyodorkan minuman keras, Jethro mulai merasa ragu dan keraguannya semakin nyata ketika Emma Smith mulai mendekatinya dan meraba dadanya.

Udah nggak bener ini! Saat itu yang terlintas di mata Jethro adalah wajah Caroline dan wajah kecewa Mami. Jethro segera meninggalkan club tanpa berpamitan pada semua temannya. Jethro udah ngerasa jijik aja ngeliat semua pada mabuk dan make out di muka umum. Bukannya Jethro mau sok suci, no dia nggak kayak gitu.

Jethro & Caroline - Never Ending Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang