"Karena rindu terberat adalah ketika tidak tahu kepada siapa sang rindu di tujukan". Begitulah fikir Renjani sebelum bertemu dengan Haidan Chandrakumara.
Pada dasarnya kita ini hanya jiwa jiwa yang dipermainkan oleh semesta, begitu fikir Haidan Chandrakumara sampai ia bertemu dengan kawan dan musik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Haidan mulai menyadari bahwa masih ada hal kecil yang patut disyukuri, dibandingkan berfikir tentang bertapa kejamnya tuntutan duniawi.
Malam minggu, malam dimana banyak muda mudi berkeliaran mencari secercah tawa di luar 'rumah' begitupun dengan Haidan yang kini tengah melangkah ke dalam cafe dengan langkah pelan menuju panggung kecil di sudut cafe.
"Eh baru dateng Dan?".
"Iyaa Jan maaf telat, biasalah".
Janu hanya mengangguk maklum lalu Haidan kembali bertanya "Kita tampil jam berapa?".
"Sekitar jam delapan Dan, kata Bang Esa hari ini bawa 3 lagu aja". Sahut Jaiden yang kini tengah memotong roti bakar dengan tenang.
"Hei kalian hayu tampil, udah banyak yang nunggu". Celetuk Mahesa tiba tiba
"Hayu atuh gaskan". Semangat Jaiden
Sekedar informasi di bandingkan dengan lagu romansa Band Sableng ini lebih sering menampilkan lagu random seperti ini contohnya.
"Selamat malam semua". Janu menyapa para penonton sembari tersenyum manis yang disambut pekikan dari sebagian kaum hawa yang datang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Spesial request dari Bang Fuji dan Teh Ala yang lagi ngumpul bareng temen SMA kali ini kita bakal bawain lagu 'Sahabat sejati - Sheila on 7' semoga enjoy ya". Cengir Jeandra Hadif Bintara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.