07.

422 101 13
                                    


Zilan 'falling in love'
_____________________________

"Bara?" Panggil wulan. Tepat saat wulan baru keluar dari kelasnya, dia menemukan bara berdiri tak jauh dari sana.

"Hai" sapa bara, yang sudah mendekat.

"Nungguin siapa??" Entah kenapa wulan sedikit canggung, apa mungkin ini karena hal tadi pagi? Entahlah, yang jelas gerak-gerik bara juga mendukung hal tersebut.

"Kamu" ucap bara, kemudian tatapannya jatuh pada tumpukkan buku di kedua tangan wulan.

Tanpa menunggu, bara langsung mengambil alih separuh tumpukkan buku itu.

"Kok kamu yang anter?? Biasa juga tristan kan??" Tanya bara.

"Iya. Tadi di mintain tolong" balas wulan ragu.

"Sama tristan?"

"Dosennya" ucap wulan akhirnya, sebelum memberi jeda.

"Oh... dosen baru itu bukan??"

"Iya.." ucap wulan pelan. Namun bara tetap mendengarnya.

"Pantesan. Ywdah ayo aku bantuin" bara berjalan lebih dulu. Kemudian wulan menyusul langkah panjang cowo itu.

"Abis ini kamu masih ada kelas?" Tanya bara, mencoba membuka percakapan setelah setengah perjalanan mereka hanya terdiam.

"Engga ada. Kosong sampek beberapa hari. Aku masuk cuma untuk kelas pagi" balas wulan.

"Aku ajak jalan. Mau??"

"Kemana??"

"Belum ada tujuan si. Tapi jalan aja dulu, siapa tau entar nemu tempat yang mau dituju"

"...."

"Mau??" Tanya bara dengan tatapan tertuju pada wulan. Langkah mereka juga berhenti saat keduanya sudah sampai di depan pintu ruangan zidan.

"Iya mau" balas wulan dengan senyumnya, membuat kedua matanya ikut tersenyum.

"Oke. Kita kasih dulu ini" ucap bara sambil mengangkat buku yang dia bawa.

Mereka pun masuk, setelah wulan yang terlebih dahulu mengetuk pintu, dan mendapat ijin dari zidan.

"Permisi pak. Mau antar tugas kelas tadi" zidan menaikkan tatapan nya. Kemudian sedikit tertegun saat melihat wulan tidak datang sendiri.

"Oh iya" ucap zidan. Kemudian tatapan zidan tertuju pada bara yang berdiri di samping wulan. "Kalian ini.." zidan menjeda dengan menatap bergantian wulan dan bara dihadapannya. "Pacaran??" Sambungnya membuat wulan dan bara saling menatap.

"Maksud bapak tanya seperti ini apa ya??" Tanya balik bara.

"Cuma mau tau saja. Kalau tidak mau di jawab juga gak masalah" balas zidan tenang. Namun ketenangan yang zidan perlihatkan pada bara malah membuat bara menahan kesal.

"Saya sama wulan sahabatan pak" ucap bara, membuat wulan menatapnya. Entah kenapa dia merasa jika bara seharusnya tidak meladeni pertanyaan zidan.

Dan suasana seketika menjadi canggung. Hal itu juga yang membuat wulan berinisiatif pamit.

"Pak. Sudah kami letakkan tugasnya. Kalau begitu saya sama bara pamit ya pak. Permisi pak" ucap wulan, sedikit membungkukkan tubuhnya. Kemudian menarik lengan bara untuk keluar bersamanya.

"Bar..." wulan bukan tidak memperhatikan ekspresi bara sejak keluar dari ruangan zidan. Wulan bahkan jelas masih melihat rahang bara yang mengeras, bagai menahan emosi.

[03] Zilan 'Falling in Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang