20.

473 87 49
                                    


Zilan 'falling in love'
_______________________

*******

"Tante nginep sini kan?" Naya menolehkan kepalanya pada wulan yang berbaring di sampingnya.

Wulan pun mengangguk dengan senyum lebarnya. "Iya, kamu uda mau tidur?? Mau tante bacain dongeng apa hari ini?"

Naya pun tersenyum mendengar ucapan wulan. Dan detik berikutnya, gadis kecil itu berhambur di pelukan wulan.

Hug..

Tubuh wulan mendadak kaku dan jantungnya berdetak cepat.

"Naya??" Merasa pelukan naya mengerat, wulan pun membalas memeluk tubuh kecil naya.

"Rasanya begini kah kalau tidur bersama mama??" Meski terdengar samar, wulan masih dapat mendengarnya. "Naya takut mau tanya mama dimana sama papa. Karena naya takut buat papa sedih" sambung naya membuat wulan baru menyadari satu hal yang selama ini luput dari rasa ingin tau wulan.

Wulan bahkan tidak mengerti kenapa dia tidak bertanya perihal mama naya pada zidan ketika dia bahkan punya hak untuk bertanya hal itu.

"Kok takut?? Papa naya pasti bakal cerita soal mama naya, kan naya tanyanya baik-baik" ucap wulan, sambil memberikan sentuhan lembut pada punggung naya.

"Lagian. Naya juga gak pernah tau mama seperti apa kok tante. Tapi karena tante selalu ada buat naya akhir-akhir ini, naya jadi merasa punya mama. Kata papa juga, tante bakal jadi mama naya"

Deg.

Wulan semakin salah tingkah setelah mendengar menuturan naya. "Papa naya bilang gitu?" Tanya wulan tak percaya.

Pandangan naya naik, mata kecilnya menatap teguh wajah wulan yang menunduk kearahnya. "Memang tante enggak mau jadi mamanya naya??"

"Eh??.. bu-bukan gitu. Maksud tante. Kok papa naya ngomong gitu ke naya"

Senyum naya mengembang. "Jadi?? Tante mau kan jadi mama naya? Biar naya gak di kata-katain temen-temen naya lagi. Kalo naya gak punya mama"

"Ada yang ngata-ngatain kamu??" Wajah wulan berubah sedih begitu mendengar penuturan naya.

Naya mengangguk. "Banyak. Tapi kata papa, engga perlu naya dengerin. Tapikan.. naya punya telinga, jadi naya denger" keluh naya.

"Ya ampun" wulan menarik naya kembali dalam pelukannya. "Naya anak pinter, selalu denger kata papa"

"Tante. Naya mau tidur"

"Eh..." wulan melepas pelukannya. "Yasudah, naya tidur"

"Tapi kok pelukannya tante lepas?"

"....." wulan menatap naya bingung.

"Naya mau tidur sambil di peluk tante boleh??" Kata naya, dengan dua mata polos khas anak kecil yang terlihat memohon.

"Iyah boleh" wulan mengangguk. Dan langsung kembali memeluk naya.

****


Dua mata indra melebar sempurna. Dia terkejut mendengar pernyataan bara tentang bara sudah tau hubungan wulan dan zidan.

"Jadi?? Lu belum tidur waktu itu??"

Bara mengangguk.

Namun, detik berikutnya keterkejutan indra meredam. "Ya.. baguslah, terus kenapa lu seolah-olah gak tau. Wulan cerita ke gue. Kalo dia sempet mau cerita ke lu tentang hubungan dia. Tapi kayaknya lu malah ngehindar"

[03] Zilan 'Falling in Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang