7

808 100 13
                                    

seperti dugaan renjun, sesampainya ia disekolah, teman temannya berbondong bondong mewawancarainya. terlebih teman laknatnya, lee haechan yg bahkan menggunakan obat tetes mata agar lebih terlihat dramatis.

"pak ketua, lu jadian kok gak bilang bilang sih!" ucap daehwi sarkas.

"takut lu minta pajak, lu kan makannya banyak hwi." ledek hwall.

"gue gak bisa diginiin njun, sebenarnya lu anggap gue apa? gue sakit hati hiks." haechan.

"lu gak cocok jadi pemain sinetron chan, akting lu jelek." ledek baejin.

"oke gue serius, njun gimana bisa lu jadian sama si tiang listrik?" tanya renjun serius.

"ya bisa lah, sungchan nembak gue terus gue terima. jadian deh." jawab renjun datar.

"secepat itu?" tanya haechan menyelidik, ya gimanapun haechan kan tau bagaimana renjun, dia tipe orang yg susah buat jatuh hati.

"bukannya lu yg nyuruh gue move on?" jawab renjun.

"iya juga sih." gumam haechan pelan.

"udahan nanyanya, sekarang bayar kas kalian semua!!" ucap renjun tegas.

"yaelah pak ketua, masih inget aja sama kas." protes hyunjin.

"gimana buat pajak jadiannya pak ketua, uang kas hari ini pak ketua yg bayar." usul daehwi.

"setuju!!" teriak seisi kelas.

"heh mana bisa gitu?" protes renjun tak terima.

"kalian tenang aja, uang kas hari ini gue yg bayar." ucap sungchan yg entah datang sejak kapan.

"gak bisa gitu dong chan, mending uangnya buat lu ajak gue jalan jalan." ucap renjun.

"ekhem kode tuh chan kode." ledek jaemin.

"pak ketua minta kencan hahaha." sambung hyunjin.

"diem kalian, atau uang kas minggu depan double!!" ancam renjun yg seketika membuat teman temannya diam. ada yg sama seperti mereka? wkwkwk.

.

.

renjun, haechan, daehwi saat ini tengah berada dikantin, sedangkan yangyang? ia tengah di pepet si bucin jaemin di dalam kelasnya.

tengah asik makan dan bercanda, sepasang kekasih yg tengah viral disekolah itu tiba tiba mendatangi meja mereka.

"hallo, kita boleh gabung disini gak? meja yg lain udah penuh." ucap yerim.

dan benar saja setelah renjun melihat sekeliling mereka memang hanya ada 3 bangku yg masih kosong yaitu di meja mereka.

"kenapa disini sih sayang? kita cari tempat lain aja, takut ada yg kepanasan." ucap jeno sedikit menyindir mungkin.

"kinipi disini sih siying? kiti ciri timpit ying liin iji, tikit idi ying kipinisin. heh!! kalau gak mau ya udah sih, pergi aja sana! kita juga gk minta tuh lu duduk disini!" ucap haechan sarkas tak lupa dengan nyinyirannya.

"tau, maksud lu panas apaan hah!! kita ini lagi di kantin bukan di oven. gak usah sok kegantengan deh jadi cowok!!" sambung daehwi.

"udah ributnya, ganggu orang lain yg lagi makan tau gak. kalau mereka keselek denger suara kalian, mau tanggung jawab emang." ucap renjun ketus pada kedua temannya.

"kak yerim sama jeno bisa duduk disini kok, ini kan tempat umum, bukan punya kita. jadi duduk aja." lanjut renjun yg dibalas anggukan oleh yerim dan dengan terpaksa jeno pun ikut duduk.

"sayang mau pesen apa, biar aku pesenin?" ucap jeno pada yerim.

asli haechan dan daehwi rasanya pengen nelen jeno hidup hidup.

"nasi goreng aja sayang, sama es jeruk yah." jawab yerim.

jeno pun mengangguk dan berlalu untuk memesan makanan.

"ren, lu gak papa kan? kita mau pindah aja?" bisik haechan.

"emang gue kenapa?"

"lu gak cemburu?" kali ini daehwi yg berbisik.

"biasa aja." jawab renjun santai.

bohong, sebenarnya hati renjun sangat sakit, saat berpacaran dengannya boro boro jeno bersikap manis seperti itu.

"nasi goreng spesial rasa cinta datang." ucap jeno.

"makasih jeno." jawab yerim.

"lu lagi chattingan sama siapa sih ren? fokus amat." tanya daehwi.

"tau tuh nasi gorengnya sampe dianggurin. mending buat gue aja sini." sambung haechan.

"ini sungchan nanya gue dimana." jawab renjun.

"gue yakin gk sampe lima menit pasti dia nyampe disini." ucap daehwi.

"hay manis." ucap sungchan dan kemudian duduk disamping renjun.

"nahkan, baru juga gue bilang. mentang mentang tinggi jalannya cepet banget." ledek daehwi.

"diem lu bocil." ucap sungchan yg membuat daehwi kesal.

"lu udah makan?" tanya renjun yg dijawab gelengan oleh sungchan.

"pesen makan sana, gak usah manja." ucap renjun.

"gak mau ah, gue mau makan sepiring berdua aja sama lu biar romantis." jawab sungchan dengan cengirannya.

"itu mah bukan romantis, tapi ngirit." ledek haechan.

"dilarang bucin diarea ini. gk kasian apa lu sama jomblo kayak haechan." ucap daehwi.

"ngaca ya mohon maaf, lu juga jomblo." ucap haechan tak terima.

"ren, aaaaa" ucap sungchan sambil membuka mulutnya.

"punya tangan tuh digunain." protes renjun.

"gak mau, maunya disuapin lu biar kayak pengantin baru." jawab sungchan.

dengan terpaksa renjun pun mengalah dan mulai menyuapi sungchan.

"kan bener, makanannya dua kali lebih enak kalau lu yg nyuapin."

"uhukkk, bucin banget lu chan." ucap daehwi.

"sungchan najisin anjir." ucap haechan.

"syirik banget yg jomblo." balas sungchan.

pletakkk!!

"sakit ren, kasar banget heran sama pacar." protes sungchan yg mendapat geplakan dari renjun.

"makanya gk usah ngardus mulu." jawab renjun ketus.

"gak papa lah ngardusin pacar, daripada ngardusin pacar orang di perempatan jalan kan?" goda sungchan yg hanya mendapat dengusan kesal dari renjun.

jeno yg melihat renjun dan sungchan sebenarnya sedikit merasa kesal. sedikit yah, hanya sedikit.

only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang