jeno sedari tadi sibuk berkutat pada dirinya sendiri. rencananya ia ingin mengajak renjun kencan malam ini. tentu saja ia harus berpenampilan sebaik mungkin bukan? siapa tau renjun kembali jatuh cinta padanya dan putus dari si jung tiang listrik sungchan itu.
"ganteng? udah dari lahir sih, cakep? wohoo so pasti, wangi? ya jelas lah, rapi? seorang lee jeno gak pernah buluk. oke berarti tinggal pacar yg belum." gumam jeno.
"oke, misi untuk merebut pacar orang siap di mulai, semangat jeno!!" lanjut jeno dengan penuh penegasan dan berlalu untuk pergi ke rumah renjun.
namun sialnya, nasib tidak memihak pada jeno. sesampainya ia di depan rumah renjun, jeno justru melihat renjun yg baru saja pergi bersama sungchan.
"sial, gue udah ganteng gini. masa gk jadi ngedate? malu lah sama truk yg selalu gandengan." gumam jeno.
menyerah? tentu saja tidak! jika memang tidak ada tikungan, maka jeno harus mencari belokan, atau kalau perlu tanjakan biar bisa sekalian tancap gass.
jeno langsung menunjukkan smirk nya saat ia menemukan sebuah ide, kemudian kembali melajukan mobilnya untuk mengikuti mobil sungchan.
sungchan dan renjun sudah berada disebuah bioskop, yap mereka berdua memang sudah berencana untuk menonton film yg baru tayang itu.
"renjun, sungchan." panggil jeno.
"jeno? ngapain lu disini" tanya sungchan ketus.
"ini kan bioskop, suka suka gue lah." jawab jeno tak kalah ketus.
"jen, jangan bilang lu ngikutin kita?" tanya renjun.
"ya nggak lah, ngapain juga gue ngikutin kalian berdua. kurang kerjaan banget." jawab jeno.
"tapi kayaknya kita emang jodoh sih ren, buktinya diantara banyaknya bioskop, kita ketemu disini. dunia memang sempit." lanjut jeno dengan senyum andalannya.
"lu juga ketemu sungchan loh, mungkin kalian berdua yg berjodoh." canda renjun.
" idih amit amit berjodoh sama sungchan. masa uke gue segede tiang listrik gitu." jawab jeno.
"heh gue juga ogah yah sama lu. lebih baik gue jomblo daripada pacaran sama lu!" jawab sungchan tak terima.
renjun yg melihat pertengkaran antara sungchan dan jeno pun merasa stres, terlebih mereka menjadi pusat perhatian dan tontonan banyak orang.
"stop!!! gak usah ribut disini. malu tau gak diliatin banyak orang!! kalau mau berantem dilapangan aja sana!!" ucap renjun kesal.
"dia yg mulai duluan ren." ucap sungchan.
"gak usah saling menyalahkan. mending kita bertiga nonton bareng bareng. lu jeno, pergi beliin gue popcorn dan lu sungchan, beliin tiket untuk tiga orang." ucap renjun tegas.
kedua seme itu hanya mengangguk dan melakukan perintah renjun. setelah semuanya sudah terbeli, mereka pun masuk kedalam bioskop. sungchan duduk dibangku sebelah kanan, renjun di tengah daln jeno di sebelah kiri.
"awas kalau kalian bikin keributan lagi disini, gue kirim lu berdua ke rumah sakit pake rudal." ancam renjun.
saat film baru setengah berjalan, sungchan mendapatkan telepon, ia pun pergi keluar untuk mengangkat telepon tersebut. dan saat ini hanya ada jeno dan renjun.
renjun yg merasa jika sungchan sudah cukup lama keluar akhirnya pun berdiri dan memutuskan untuk menghampiri sungchan, namun belum sempat melangkah, tangan jeno berhasil mencekal tangan renjun dan menariknya hingga ia terjatuh dipangkuan jeno.
renjun mematung sejenak melihat bagaimana posisinya dan jeno saat ini.
"jen, lepasin. ini di tempat umum." bisik renjun sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan jeno. namun bukannya melepaskan renjun, jeno justru semakin mengeratkan pelukannya di pinggang ramping milik pemuda mungil dipangkuannya itu.
"jangan banyak bergerak ren, lu bisa bangunin burung gue yg lagi tidur." bisik jeno.
renjun pun hanya diam dan menurut. hingga film berakhir, mereka menontonnya masih dengan posisi saling duduk memangku, melupakan fakta jika saat ini mereka berada di tempat umum.
sungchan memberi pesan pada renjun jika ia harus pulang terlebih dulu. jeno tentu saja senang karena ia bisa mengantar renjun pulang.
saat perjalanan pulang, jeno melihat pedagang kaki lima yg menjual jepitan rambut, jeno pun menghentikan mobilnya sejenak untuk membeli jepitan itu.dengan telaten jeno memasangkan jepitan yg baru ia beli pada rambut renjun yg menutupi wajah cantiknya.
"jen--
"lu keliatan lebih cantik ren." ucap jeno kemudian mengambil foto renjun di ponselnya dengan cepat.
renjun hanya diam. dia bingung harus menyikapinya bagaimana.
"jangan gini jen, gue gak mau berharap lagi karena itu sakit." ucap renjun dalam hati.
jantungnya kembali berdebar dengan cepat, sebesar itu efek jeno untuk dirinya. tapi renjun tidak mau kembali sakit hati pada orang yg sama.
jenolee_
❤💬↗
i love you huang renjun💚
jenolee_ mematikan komentar.
.
.
typo adalah bonus