5

29 13 3
                                    

Happy reading

***

Aya POV

Aku bingung dengan ucapan Om Rizal, mengapa Ia berbicara kalau aku adalah calon menantunya, ah mungkin itu hanya candaan saja.

Karena terlalu sibuk dengan lamunan ku, tak sadar aku telah mengabaikan pertanyaan Ayah ku, sampai-sampai Bunda memanggil dengan suara sedikit keras.

"Aya..."

"Ehh, iya Bun kenapa?"

"Apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Ayah

"Hah perjodohan?!! aku yang dijodohin, sama siapa Yah?" Tanya ku bingung

"Iya Ya kamu yang Ayah jodohkan dengan nak Faizal",Ucapan Ayah sungguh membuatku kaget, kenapa dengan Ayah ini, kenapa aku dijodohkan saat aku masih sekolah.

"Ta...Tat...tapi Yah kan aku masih sekolah, lagi pula aku kan nggak kenal sama eeumm... Kak Faizal", Ucapku sambil sedikit melirik seseorang yang berada di depanku, mungkin dia yang bernama Faizal karena akupun tak tahu karena sedari tadi dia hanya diam saja.

"Nggak apa-apa Ya,masalah itu kan bisa disembunyikan dari pihak sekolah,dan masalah kenal atau tidaknya nanti kalian bisa saling mengenal kalau sudah menikah", Ucap Bunda

"Faizal apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Ayah

"In Syaa Allah saya setuju om", jawab Kak Faizal.

"Alhamdulillah, Aya apa kamu setuju nak?"

"Eeuumm, boleh kasih aku waktu dulu?"

"Iya nak boleh", jawab istri Om Rizal sambil tersenyum, yang ku ketahui beliau bernama Zaina

"Alhamdulillah terimakasih Tan", ucap ku

• • •

Faizal POV

Jadi ini perempuan yang akan dijodohkan denganku, tak sangka perempuan itu masih sekolah, mungkin kira-kira aku dengannya berbeda sekitar 6 tahun.

"Ta... Tat... Tapi Yah, kan aku masih sekolah lagi pula aku kan nggak kenal sama eeumm... Kak Faizal", ucap dia sambil sedikit melirik ku

"Nggak apa-apa Ya,masalah itu kan bisa disembunyikan dari pihak sekolah,dan masalah kenal atau tidaknya nanti kalian bisa saling mengenal kalau sudah menikah", Ucap Tante Annisah

"Faizal apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Om Ian

"In Syaa Allah saya setuju om"

"Alhamdulillah, Aya apa kamu setuju nak?"

"Eeuumm, boleh kasih aku waktu dulu?"

"Iya nak boleh", jawab Mama menyetujui ucapan gadis itu

"Alhamdulillah terimakasih Tan."

•••

Malam harinya mereka kembali berkumpul di ruang tamu setelah keluarga Aya dipersilahkan untuk istirahat.

"Bagaimana nak Aya, apa kamu setuju nak?" Tanya Mama Zaina

"Bismillah In Syaa Allah saya setuju Tante" jawab Aya sambil tersenyum

"Alhamdulillah, kalau begitu pernikahan kalian akan dilaksanakan Minggu depan"

"Maaf om apa tidak terlalu cepat, mungkin setalah nanti dek Aya selesai UN?, Tanya Faizal

"Nggak terlalu cepat Zal, itu sudah keputusan kami, setelah menikah nanti Aya akan tinggal di sini bersama mu, dan Aya akan Ayah pindahkan sekolah juga bersama sahabat-sahabatnya"

My Perfect ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang