2

1.5K 115 0
                                    

Bobrok Squad
Chapter 2

"ANJRIT KOK DI HP GW DAH JAM TUJUHH?!!" teriak Kiesha heboh.

"HAH? SERIUS LOO?!" kaget Jefan.

"BERARTI JAM ITU KELAMAAN DONG?!" kesal Rassya. Ia meletak asal parfumnya lalu mengambil tas miliknya.

"UDAH UDAH! SEKARANG KITA LANGSUNG BERANGKAT AJA!" Rey menghentikan kehebohan tersebut.

Mereka pun pergi keluar dengan terburu-buru. Diluar mereka bertemu dengan yang lainnya.

"Kalian kok ga bangunin sii" ujar Rassya.

"Kita juga telat pe'a" balas Aqeela.

Mereka pun berlari ke arah garasi rumah Aqeela untuk mengambil mobil. Tapi...

"Yahh kok bannya kempes sih" Aqeela menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.

"Duh jadi gimana nihh?" tanya Sandrinna.

"Naik bus aja deh yuk" ajak Rey.

Mereka pun kembali berlari ke halte dekat rumah aqeela.

"Jam segini bus udah berangkat lah" Kiesha menendang batu kecil didekatnya prustasi.

Batu tersebut tepat mengenai kepala botak seorang laki-laki tua yang sedang mengendarai sepeda motor.

"HEI, SIAPA YANG LEMPAR BATU INI HAH? ADA MASALAH SAMAKU RIBUT SINI!" teriak pria tersebut dengan logat bataknya.

"DIA PAK! KUTUK JADI MERMET AJA PAK, SAYA IKHLAS KOK" tunjuk Jefan pada Kiesha.

"MAAF PAK SAYA GA SENGAJA, TADI KAKINYA REFLEK NENDANG BATU" balas Kiesha sambil nyengir kuda.

"Ck malu-maluin, udahlah kita tunggu aja paling nanti ada bus yang lewat lagi" pasrah Saskia.

"Iss qeel! Lo gimana sih! Jam weker nya kok bunyi jam tujuh!" protes Sandrinna.

"Ya mana gw tau, udah mau habis kali batrenya" jawab Aqeela.

"Jam dirumah lo ngejebak anjir, masa udah jam tujuh, di jam lo masih jam enam" timpal Rey.

"Udah udah jadi sekarang gimana nii" tanya Ratu.

"Coba aja gw bisa terbang, Sya! Gombalin gw dong, biar gw nge fly trus terbang sampe sekolah" perintah Aqeela.

"Gila"

"Jalan aja kuy" ajak Jefan.

"Eh makin lama ntar bego" bantah Kiesha.

"Udah dari pada ga nyampe-nyampe ah"

Mereka semua pun langsung berjalan ke arah sekolah. Eh, ralat! Mereka bukannya jalan malah lari, haha.

Skip disekolah.

"Hosh... hosh... Capek gw!" Saskia mencoba menetralkan nafasnya.

Guru BK telah berdiri didepan pagar menanti murid-murid yang telat dengan wajah yang garang membuat mereka semua menelan salivanya.

"Sha! Samperin gih!" suruh Jefan.

"Dih enak aja, lo aja sana" balas Kiesha.

"Udah kita samperin bareng-bareng aja" ujar Rassya menengahi.

"Permisi bu"

"Kalian murid baru kan?! Kenapa terlambat?! Baru masuk aja udah telat gimana nanti?!!" bentak guru BK tersebut.

"Besok-besok kita ga telat kok Bu. Cuma hari ini aja" ujar Rey sambil nyengir.

Rassya menyenggol lengan Rey pertanda supaya ia diam.

"Ih apaan sih sya nyenggol nyenggol" protes Kiesha.

"ssttt!"

"Udah! Karena kalian telat dan masih murid baru, kalian keliling lapangan 5 kali!"

"HAH?!"

"Kenapa? Masih kurang? 10 kali!"

"Eh eh jangan bu, 5 kali aja" cegat Jefan.

"Yaudah! Pergi sana!" usir guru BK itu.

"Iya bu, galak amat" umpat Ratu.

Mereka semua pun masuk kedalam sekolah.

"Eh, lapangan dimana? Ini sekolah besar amat sumpah" bingung Saskia.

"Oiya ya, ini kan lorong, coba kita terus aja mungkin lapangannya disana" tebak Rey.

"Yaudah yok"

Mereka semua pun berlari lurus melewati lorong yang lumayan panjang tersebut.

Setelah di ujung, mereka bukannya menemukan lapangan, malah ketemu...

"Eh, kok malah kekantin?" tanya Sandrinna.

"Udah rezeki kali, kita makan dulu yok, tadi kan belum makan" ajak Kiesha.

"Gila Lo sha! Bisa ditambah hukuman kita ntar" bantah Aqeela.

"Udah qeel, gapapa sekali-kali" santai Rassya.

Akhirnya mereka semua memasuki kantin dan memesan makanan alias bolos. Mereka mengunjungi meja yang bertuliskan bakso.

Ya, dikantin mereka memang berjualan memakai meja disatu ruangan yang sama. Kebayang kan? Wangi makanan yang tercampur itu gimana?

"Mas, mau pesan bakso" pinta Jefan.

"Ya emang pesan bakso lah dek, jadi mau pesan apalagi kan emang cuma jualan bakso" canda si penjual bakso.

"Garing kriuk kress, udahlah mas pesen bakso urat 8" pesan Ratu.

"Oke dek"

Mereka semua pun memilih bangku untuk duduk.

CRAZY CIRCLE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang