Waktu yang membuat kita sedekat nadi, selepas angin dan mungkin akan sejauh langit dan bumi.
.
Sudah lewat jam 2, bel pulang sekolah sudah bergema bersama para siswa Senja Academic berhaburan keluar, ingin segera pulang dan menghabiskan sisa makan siang di rumah. Biru dan Violet tampak melangkah beriringan menuju gerbang depan. Keduanya tampak begitu akrab dengan sesekali tawa kecil mengudara.
"Ih sumpah best couple banget mereka"
"Potek hatiku melihat engkau bersamanya Biru"
"Biru sama Violet cocok banget woy"
"Violet sama Biru terus aku sama siapa?"
"Sama ulat bulu dah tuh haha"
Mendengar bisikan itu Biru tak bisa menahan senyumnya, dikatakan best couple oleh orang yang ia suka tentu suatu hal yang menyenangkan, ya meskipun ia hanya bisa memendamnya. Sementara Violet, gadis itu masih terus berceloteh mengabaikan kicau tak jelas yang mampir ketelingahnya. Baginya ia dan Biru hanya berteman dan tak lebih dari itu.
"oh iya Biru. Kamu jangan lupa ya besok bantuin aku. Jangan lupa loh Biru, habis pulang sekolah, inget" Ujar Violet mengingatkan sahabatnya yang sok sibuk ini.
"hmm iya Violett" jawab Biru gemas.
"Janji loh Biru?"
"Iya, kalau aku gak sibuk ya" Ucap Biru sengaja menggoda gadis cantik di sebelahnya ini.
"Ahh Biru mah gitu, nyebelin banget" rajuk Violet.
"Iya-iya Violet aku bantuin, ngambekan banget sih kamu" ujar Biru gemas sembari mencubit pipi Violet gemas tanpa sadar bahwa aksinya itu membuat siswi-siswi yang melihatnya menjerit tertahan.
"Ya ampun Biruu aku meleleh"
"Violet mau gak tukeran tempat?"
"kecentilan banget jadi cewek"
Bisikan itu kembali terdengar bahkan ada saja kata-kata pedas yang terdengar membuat mood Biru dan Violet hancur. Kedua remaja itu sama-sama menghela napas kemudian kembali melanjutkan langkah mereka yang tertunda.
"Jangan dengerin kata yang tadi ya Violett!" ucap Biru pada Violett.
"Apa? Udah ah aku pulang ya Biru. Dahh!" Pamit Violet lalu menghampiri mobil hitam miliknya yang terparkir di samping pos jaga.
"Dah Violet!" Balas Biru sambil melambai singkat sebelum akhirnya ia pun membawa langkahnya menuju mobil putih miliknya.
Tapi, belum juga ia sampai langkahnya kembali terhenti ketika melihat satu gadis mungil yang baru ia kenal tadi pagi melangkah pelan ke pintu gerbang.
"Hehh Kuning!" Panggilnya lalu berlari menghampiri Yellow yang menatapnya dengan tampang bingung.
"Loe manggil gue?" Tanya Yellow sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Ya kamulah siapa lagi" Ucap Biru.
"Namaku Yellow bukan Kuning!" tegas Yellow "kamu suka banget sih ganti-ganti nama orang"Lanjutnya dengan wajah cemberut.
"Ya kan yellow artinya kuning, gak salah dong aku" ucap Biru memberikan pembelaan.
"Tapi kan nama-ku Yellow, Biru bukan kuning. Gimana sih?"
"Yellow artinya kuning kan?" Tanya Biru sengaja menggoda teman barunya ini.
"Ya-ya tapi kan ah udah terserah" Kesal Yellow membuat tawa Biru mengudara karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Or Gone ✓
FanfictionBertahan di sisi kalian adalah hal paling memyenangkan namun juga menyakitkan dalam waktu bersamaan, aku harus apa?? Yellowiana Al-lubis