Bab | 03

12 4 1
                                    

Kini giliran yang laki laki  Thesy anaknya baik (hip-hop juga karena suka dengar music RnB), Vivi dan Adhe orangnya manis (manis kayak tepung terigu. Eh, bukan! Manis kayak gula), Ulan si ratu terlambat (namanya tak pernah luput dari buku daftar terlambat), Eni orangnya gendut dan imut (itu anugerah), Ima suka sakit-sakitan (take care of yourself), Eva itu sering update status di FB tentang cinta melulu (this the fact), Aulia diberi julukan “mulut 24 jam” (karena waktu kemping ilmiah, sudah tengah malam tapi masih saja dengar dia bercerita), Lucy orangya cuek sekali (tapi suaranya merdu sekali kalau dia menyanyikan lagu apa saja), Lisa anaknya sombong (sombong malah bisa hancurin diri sendiri temen), kalau Bata lebih dikenal dengan sebutan “BACU” alias Bata Cuek (keren nama panggilannya). Obe dikenal dengan nama Yoke (aku tak tahu nama itu diambil dari mana), Marlin aku lebih senang memanggilnya dengan sebutan bibirnet (soalnya cerewet).

Aty, dan Ina adalah artis korea yang terdampar (mereka suka sekali dengan artis korea), Lena apalagi. Dia ini penggila korea sekali (sampai punya mimpi ingin ke korea dan bertemu idolanya. I hope your dream come true!). Dertin si panjang (matanya sudah parah sekali), Riny, Aty, dan Sury memiliki kesamaan nama pada bagian terakhirnya, yakni sama-sama berakhiran “Y”. Selain itu mereka juga memilki ketinggian badan yang sama juga (sama-sama pendek).

Minta maaf sekali bagi mereka yang namanya belum disebutkan. Kalian bisa tambah sendiri. Meski kami memilki perbedaan, namun perbedaan tersebut tak meruntuhkan tali pertemanan yang telah kami ikat semenjak masuk sekolah. Pertemanan kami tak kan luntur, karena kami sendiri telah melewati banyak sekali rintangan dan kami mampu menaklukan semuanya itu.

Saat maulid nabi Muhammad SAW tiba, sekolah kami mengadakan maulid bersama yang diadakan di sebuah gedung AULA , Acaranya diawali dengan sambutan sambutan dari pengisi acara Setelah selesai kami melanjutkannya dengan acara maulid bersama yang diselingi dengan tari-tarian japin dan musik islami, acaranya seru sekali.

Seusai acara, kami lelah dan persendian kami lesu, tapi semuanya itu terhapus kan dengan canda dan tawa yang ada pada saat itu. Suasananya sangat ramai, meskipun sudah usai acara,namun suara kami semua memecah kesunyian, sampai menggetarkan selaput-selaput telinga kami semua yang sedang berhimpun di situ. Sungguh pengalaman yang tak bisa ku lupakan saat aku bersama dengan kalian semua.

Karena hari UN semakin dekat, waktu bermain kami sudah tak banyak lagi. Kami gunakan sebagian besar untuk belajar, karena kami takut jika tidak lulus nanti saat pengumuman tiba. Kini hal yang membuat jantung kami semua berdebar kencang pun tiba, Tak terasa waktu SMA kini akan berlalu, meninggalkan sejuta kenangan manis yang pernah kami lewati bersama. Tak terasa waktu 3 tahun berlalu begitu cepat, seakan baru memulainya saja. Kami merasa berat jika berpisah dengan guru-guru kami yang sangat baik, yang rela mengajar kami semua dengan tulus hanya untuk satu tujuan, yakni agar kami menjadi siswa yang berbakti kepada nusa dan bangsa.

Merasa berat meninggalkan adik-adik kami dan tak rela meninggalkan sekolah kami yang telah menghadirkan jutaan kenangan indah selama kami menempuh pendidikan di sini. Sungguh suatu pilihan yang sangat sulit dan sangat berat untuk diambil. Tapi, apa boleh dibuat? Ini adalah tuntunan panggilan. Inilah kenyataan yang harus kami hadapi. Kami terhanyut dalam kesedihan, menangis bersama agar ke depan kami bisa menghapus air mata tersebut dan bisa menggapai cita-cita di langit yang biru.

Memang sangat sulit untuk melupakan semua kisah yang telah kita lewati bersama saat di sekolah, aksi-aksi konyol, gila-gilaan, canda dan tawa, saling mengejek, membuat onar, baku pukul, marah-marah, bersihkan lingkungan sekolah karena datang terlambat, membuat bising di kelas, dimarahi guru karena tak mengerjakan tugas sekolah, dihukum jalan kodok karena tak membawa tugas, disuruh mengerjakan soal di depan kelas yang jawabannya salah, bermain lompat karet bersama, pergi mencari makanan gratisan di kelas kelas, refreshing di pantai, tukaran kado dan masih banyak lagi. Semuanya akan berakhir menjadi cerita yang ‘kan teringat selamanya dan tak kan pernah terganti. Aku senang sekali berteman dengan kalian semua. Kalian sudah ku anggap sebagai anggota keluargaku sendiri.

Kapan lagi aku punya teman yang sebaik kalian, mau mengerti keadaanku, selalu menghibur di kala susah, turut bahagia bersama, mengajarkan betapa berharganya nilai kebersamaan dan arti seorang teman, saling menguatkan dikala jatuh, memberi semangat saat putus asa, membantu mengerti pelajaran meskipun bukan seorang guru, menolong disaat aku membutuhkan pertolongan, menemani di saat aku merasa sendiri dan masih banyak lagi. Harapanku Cuma 1, yakni jangan pernah lupakan aku. Karena kalian semua adalah teman-teman terbaik yang pernah aku miliki.

Akan ku ingat kalian selalu. Akan ku tancapkan nama kalian di memori ingatanku dan tak kan luntur dimakan waktu dan akan ku simpan semuanya di hati sebagai sesuatu yang sangat berharga. Semoga suatu hari nanti kita dapat berjumpa kembali, di lain tempat dan di lain kesempatan.

Aku bangga dan senang sekali bisa berkenalan dengan kalian semua. Semoga cita-cita yang kita impikan dapat terwujud dan menjadi kenyataan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisahnya Singkat Namun MelekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang