The Freaks of Unbreakable 3 || Meaning - ORIGINAL

1: Berangkat Menuju Jepang.

Beberapa orang di bumi pada awalnya hanya manusia biasa. Namun pada suatu hari, seorang bayi tampak bercahaya di Cina. Pada akhirnya, orang yang memiliki kekuatan super yang tadinya merupakan hal yang spesial, sekarang menjadi lumrah.

Orang yang memiliki kekuatan super dinamakan quirk. Sedangkan yang tidak dinamakan quirkless. 80% manusia di bumi saat ini adalah manusia yang memiliki quirk. Jadi, para Quirkless hanya menjadi sebagian manusia saja.

Namun setelah diteliti, ternyata ada satu hal yang cukup penting, yaitu keberadaan power sphera. Mereka juga turut menyeimbangkan alam serta memberikan dampak yang besar bagi lingkungan.

Tahukah kalian bahwa salah satu negara dengan rerata quirk dan pengguna power sphera yang sah paling sedikit adalah Indonesia. Bahkan menurut data statistik dunia, sepuluh persen yang ada di seluruh dunia berada di sana.

Jika kau bertanya tentang quirk di Indonesia, mereka tidak tahu apa itu. Tapi tenang saja, bakat mereka bukan kaleng-kaleng.

Kini, semuanya sudah berubah. Kami akan membuktikan semuanya pada dunia.

~~°~~

The Freaks of Unbreakble 2
Chap 1: Berangkat Menuju Jepang

~~°~~

"Bolehkah gua jujur untuk kali ini saja? Kalian itu aslinya pindah asrama atau ramai-ramai karena mau digusur?" Ansyah sudah muak. Pemuda itu agak pusing dengan barang bawaan teman-temannya yang di luar nalar. Rice cooker, panci, dan lain-lain. Kalau begini caranya, yang ada mereka kena cas masuk.

"Pindah asrama, Ansyah. Yang lain pun pasti begitu. Gua membawa rice cooker karena mau berjualan nasi kuning di Jepang nanti. Uang modal dan hasil keuntungannya bisa digunakan untuk membayar uang kuliah." Syira mengambil rice cooker miliknya. Tanpa ada rasa salah ia cengengesan.

"Aku tebak, pasti UI."

"Kok tau?"

Satya tertawa geli, "ya kan UI itu universitas sejuta umat. Tapi daya tampungnya yang agak-agak."

"MOHON MAAF WAHAI TEMAN-TEMAN DAKJAL KU, INI RICE COOKER PUNYA SIAPA YA??"

Syira mengangkat tangannya cengengesan. Yu Jin menghela nafas panjang melihat temannya yang satu itu.

"Lain kali, kalau mau jualan, bilang-bilang mbak. Aku bawa rice cooker juga masalahnya."

"Wah, kena cas gak ya buat masuk kabin? Oh ya, Yu Jin juga bawa rice cooker buat jualan juga?"

"Pikiranmu nasi kuning mulu mbak," Yu Jin masih bersikap tenang. Tapi pikirannya mengajaknya untuk bergelut. Anak di depannya ini akan membuat uangnya terbang begitu saja. Gara-gara cuma masalah keberatan buat masuk kabin.

"Kan kalau gak salah di kelas sembilan, aku pernah bilang kalau aku mau dagang nasi kuning. HAHAHA!" tawa Syira keras tanpa dosa.

"Kalau rencananya kayak begitu, kenapa gak masuk jurusan bisnis? Kan lebih bagus."

Syira membuang nafas pasrah, "Gimana ya, mau masuk jurusan itu tapi kan Nezu aja nyuruh kita masuk jurusan pahlawan semua. Katanya kalau jurusan lain udah pada penuh. Itupun kelas satu. Kelas dua udah penuh semua. Jurusan pahlawan kelas satu emang di sisain buat kita. Gitu katanya," jelas Syira sambil menenteng rice cooker, koper, dan ... Banyak deh dia.

"MUAHAHAHA!! Berasa kayak nggak naik kelas," tawa Haris dan Gayuki menggelegar seisi bandara.

"Si Syira mah bukan mau pindah asrama, pindah rumah dia," sambung Hitomure yang tawa puasnya gak berhenti-henti.