Bertemu

53 4 0
                                    

"Nama gue Sisi." Seorang murid berambut pendek tersenyum sambil mengulurkan tangannya didepan Aya.

"Aya." Jawab Aya dingin tanpa membalas uluran tangan Sisi.

Hari ini adalah hari pertama masa orientasi Aya masuk SMA Garuda. Aya berjalan memasuki gerbang sekolah dengan senyum mengembang. Menggunakan seragam dengan ukuran normal, rok panjang semata kaki, sneakers hitam dan tas ransel berwarna hijau. Terlihat biasa untuk ukuran anak SMA masa kini.

"Lo dari SMP mana?"

"SMP 008" jawab Aya tanpa ekspresi.

"Kek saras dong 008 hahaha" Sisi memaksakan tawanya, padahal tidak ada yang lucu menurut Aya. "Eh ayo ke kantin mau ga?" Lanjut Sisi karna tak ada jawaban dari Aya terhadap lawakannya.

"Engga." Singkat Aya.

"Ohh oke." Sisi tersenyum miris mendengar jawaban Aya. "Kalo mau kemana mana tapi ga ada temen, ajak gue aja ya."

"lo ke kantin sama siapa?" ucapan Aya menghentikan langkah Sisi.

"sendiri, kenapa?"

"ayodeh gue temenin."

****

Bugh!

"eh eh sorry gue ga sengaja" Sisi panik ketika dirinya tidak sengaja menumpahkan jus jeruk milik Bayu. Tangannya tidak sengaja menyenggol gelas yang ada diatas meja kantin.

Bayu. Most wanted SMA  Garuda, ganteng, anak futsal dan pemain gitar di band sekolah, dingin, jutek, galak, kasar adalah kata kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Bayu, Kakak kelas dua belas yang sangat ditakuti.

"lo buta?" Bayu sedikit membentak.

"maaf, gue ga sengaja." jawab Sisi dengan mata berkaca-kaca.

Bayu mengambil gelas yang jatuh kelantai namun masih menyisahkan jus jeruk hampir setengah gelas, tangannya mengarah hendak menuangkan sisanya tepat diatas kepala Sisi. "Apa apaan lo?" Ucapan Aya menghentikan pergerakan Bayu.

"Apa? lo mau belain temen lo?" Bayu menatap Aya tajam. 

"dia kan udah minta maaf, lo ngapain malah mau nyiram dia?" tatapan Aya tak kalah tajam kepada Bayu.

Bayu menunjukan smirk nya "jadi lo berani sama gue?", Bayu melempar sisa jus jeruk ke sembarang arah. "ikut gue lo." Bayu melangkah sambil menarik tangan Aya, tanpa penolakan, Aya mengikuti langkah Bayu meninggalkan Sisi yang masih panik tapi bingung harus melakukan apa.

"yang, ga usah takut, temen lo ga bakal lecet." Ucapan Suga membuat Sisi menghembuskan nafas, menunjukan kalau dirinya sedikit lebih tenang. "sini duduk." Suga menepuk kursi kosong disampingnya.

Suga, sahabat Bayu sejak SD adalah pacar Sisi, mereka sudah berpacaran sejak SMP. Mereka tetap berpacaran meski sempat pisah sekolah karna Suga 2 tingkat diatasnya. Alasan yang dipakai Sisi juga untuk masuk SMA Garuda, karna Suganya ada disini. Sisi yang kenal bagaimana karakter Bayu yang berbanding terbalik dengan Suga, Suga lebih hangat dan lembut, membuat Sisi diam memikirkan bagaimana nasib teman barunya, Aya.

"ga usah dipikirin sih yang, temen lo baik baik aja." Suga mencubit pipi Sisi yang sedari tadi di gembungkan.

"kamu tuh, kalo temen aku diapa apain gimana? Bayu kan kasar! Lagian kamu juga kenapa ga ada belain aku sama sekali?" Sisi semakin cemberut melihat Suga yang justru terkekeh.

"gapapa sayang, aku tau Bayu ga akan setega itu." tangannya mengusap pelan kepala Sisi. "udah ga usah cemberut, ayo kita liat mereka ngapain." tanganya berpindah menggenggam tangan Sisi sambil melangkah keluar kantin.

***

"lo ngapain bawa gue kesini?" Aya mengedarkan pandangannya ke segala arah. Mereka kini berada di gudang sekolah. 

"lo ga tau siapa gue?" Bayu berdiri ditengah ruangan, melipat tangannya didepan dada, menampilkan smirk yang seolah meremehkan Aya.

"Kakak kelas." jawab Aya santai, meski kakinya sudah bergetar karna dia tidak suka tempat gelap dan kotor.

"terus lo ga ada sopan sopannya sama kakak kelas?"

"lo juga ada sopan sopannya sama temen gue."

"temen lo numpahin jus jeruk gue." Bayu mendekat kearah Aya. Berhenti dengan jarak kurang dari 20cm, sangat dekat.

"y..ya tapi kan lo ga perlu sampe mau numpahin sisanya ke temen gue dong." Aya semakin bergetar ketika Bayu justru membungkukan badannya hingga wajahnya kini sejajar dengan wajah Aya, menampilkan smirk khas nya.

"lo cari gara-gara sama gue." ucapan Bayu terhenti, ia menatap nametag di seragam Aya "Aya!" lanjut Bayu dengan penuh penekanan. Mata tajamnya menatap Aya, tangannya terulur menangkup wajah Aya.

Cup.

Mata Aya membulat sempurna. Bayu mengecup bibir Aya.

BORAHAE !!

jangan lupa vote comment !!!

AYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang