Adit bangun lebih pagi dari biasanya, sengaja untuk membuat sarapan.
Ia menguap sebentar, lalu merenggangkan kedua tangannya. Berjalan ke cermin memandang wajahnya sendiri di pantulan kaca, kemudian mengambil kaosnya yang tergeletak di lantai.
Ia keluar kamar langsung menuju dapur lalu membuka kulkas. Mencari bahan yang bisa dimasaknya untuk sarapan nanti.
Adit menganga melihat isi kulkasnya yang ternyata hanya tersisa 3 butir telur dan 1 mie saja.
Ia kemudian melirik jam dinding yang baru menunjukkan pukul 6 pagi, supermarket samping rumahnya sudah pasti belum buka.
"Adit"
Lelaki itu melebarkan mata ketika mendengar suara dari belakang yang membuat jantungnya serasa melompat dari peredaran. Adit menoleh, mendapati Ziva sedang berdiri di samping pintu dapur. Rambutnya acak-acakan khas seperti orang bangun tidur.
"Lo ngapain pagi-pagi kesini?" tanyanya heran.
Ziva mendekat. "Gue haus" Jawabnya.
Adit tersenyum salah tingkah. "Oh... iya, iya minum cepet sana"
Ziva mengernyit. "Lo nggak papa?"
"Enggak!" jawab Adit cepat
"Terus?"
"Apa?"
"Lo kenapa?" Ziva maju mendekat. Menyentuh lengan Adit yang gemetar. "Lo sakit ya"
"Apaansih" Adit menyentak tangan Ziva. "Gue baik-baik aja anjir" Tanpa kata Adit langsung berlari keluar meninggalkan Ziva sendirian.
Ziva mematung. Bingung dengan sikap Adit barusan.
"Itu orang kesurupan reog apa gimana sih"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Boom Boom Heart
Teen FictionNagara Anagata adalah orang yang paling ditakuti di sekolahnya. Tidak ada satu pun orang yang mau berurusan dengan laki-laki yang dijuluki "Preman Gardamesta" itu. Namun karena kecerobohan Britha, ia malah jadi berurusan dengan Nagara.