flower

85 15 0
                                    

"Kakak udah kerja lagi ya?"

Bima yang sedang memasang sepatunya tersenyum pasrah. "Iya Dek. Maaf ya, harus ninggalin kamu dirumah sendirian. Jatah cuti Kakak abis, kamu udah bisa jalan sendiri kan?" Bima menoleh.

"Bisa Kak, udah ga pusing kok! Kakak hati-hati ya!"

Bima mencium dahi [Name] sejenak. Ia tersenyum hingga matanya menyipit. "Siap! Nanti Kakak bawain oleh-oleh kalo pulang ya! Kira-kira, 5 hari lagi deh!" [Name] mengangguk pelan.

"Dek?"

"Ah, ga papa kok Kak! Ga papa! Kakak berangkat aja!" [Name] mendorong punggung kakaknya pelan. Meski dalam hati, ia masih mau dirumah bersama Bima, tapi dia tahu, dia tidak boleh egois.

Pekerjaan Bima itu bodyguard, jelas pulangnya suka lama. Bisa berhari-hari, bahkan seminggu. Itu yang membuat [Name] agak enggan untuk melepas kakaknya kembali bekerja setelah menemaninya selama 3 hari dirumah.

"Adek ga papa?"

Bima tersenyum tipis. Ia memeluk [Name] erat. "Kakak jangan pulang lama-lama." Suara [Name] terdengar serak. Cengeng, dia akui itu. Tapi serius, [Name] benar-benar enggan melepas kakaknya sendiri untuk bekerja.

"[Name]." Bima melepas pelukannya. Ia membuka pintu lalu memetik sebuah bunga mawar dengan pelan-pelan dihalaman rumah. Ia kembali masuk, lalu memberikan bunga itu pada [Name]. Bima tersenyum.

"Kau kangen tinggal lihat bunga ini. Anggep aja, ini hadiah tersayang dari Kakak, hehe."

- tbc -

Incontrare 「Bima」✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang