Chapter 1/10

5.8K 635 22
                                    

[Tinggalkan vote sebelum membaca untuk semangat menulis saya dan kelanjutan ceritanya ^^]
°
Happy Reading ^3^
°

Kami itu...

"Jadi kau orangnya?" Keringat dingin muncul di pelipis (name). Berbicara berhadapan berdua dengan sang kakak kelas bernama Levi itu seperti sebuah interogasi.

(Name) mengangguk patah-patah. Saliva nya susah tertelan. Ingin rasanya dia menghilang saja kala Levi berhasil menangkap basah dirinya yang meletakkan stick note bergambar kucing serta sebungkus kecil teh hijau di loker sang senpai.

"Hm, begitu."

Levi mengambil note yang dilengkapi gambar kucing imut.

"Kau menyukai ku dan ingin jadi pacarku, benar." Itu seperti pertanyaan, namun juga seperti pernyataan.

Dalam kebingungan, gadis itu hanya mengangguk. Matanya menunduk, tak berani menatap lawan bicara.

"Oke."

"Eh?!"

(Name) mendongak. Menatap Levi penuh tanya.

"Aku suka teh darimu juga tulisan balasan dalam noteku." Ungkapan itu sukses membuat (name) memerah malu.

"A-ah, itu.. oh, be-begitu, terima-ka-kasih, a-ackerman sen-senpai," malu-malu dia menunduk lagi.

Gadis itu harus bersyukur pada angin cukup kencang satu bulan lalu yang menerbangkan note bergambar bintang laut milik Levi dengan tulisan 'ayo bermain!'. Sebab karena itulah, dia memiliki kesempatan tak terduga dekat dengan sang idola.

Yap! (Name) menggambar sebuah kucing dan anjing bertuliskan 'ayo bermain bertiga!' Di balik kertas milik Levi dan meletakkannya di loker sang senpai.

"Brat!" (Name) tersentak. Rupanya dia melamun.

"Iy-iya sen-senpai?!"

Levi menghela pelan. "Panggil namaku dengan benar jika kau menerima."

"Eh, hee? Na-nama?!"

"Levi senpai." Levi memberikan contoh.

"Le--ackerman-san." (Name) menutup mulutnya. Merututi ketidakbisaan nya.

Levi mengerutkan alisnya.

'SERAAAMMM!!!'

"Kau menolak?"

"TIDAAAK!!!" Kaget. Keduanya sama-sama terkejut. Baik (name) yang berteriak ataupun Levi yang diteriaki.

"Lalu?"

"Sa-saya.. ak-aku.. maksudnya, itu.. belum.. bisa.." nadanya semakin lirih. Antara tegang, malu, takut, senang semua bercampur aduk hingga ia gugup tak terkendalikan.

"Brat, tatap aku." Levi memberikan arahan dengan suara rendah namun lembut, tidak dingin dan kasar sebagaimana biasanya.

"Panggil namaku dengan benar, (name)-chan." Dengan nada yang sedikit sensual, atau mungkin (name) saja yang terlalu terlena dengan jarak tipis mereka. Keberanian datang padanya secara tiba-tiba.

"Levi...-kun."

Netra Levi sedikit melebar. Perutnya seperti dipenuhi banyak kupu-kupu berterbangan.

Dengan perlahan, tangannya mengusap pelan puncak kepala si gadis yang mulai saat ini mendapatkan gelar gadisnya, dan berbisik pelan tepat di depan telinga gadisnya.

"Good girl."

----------

Teng teng teng

"Masuklah ke kelasmu, brat. Sudah bel."

"......."

"Brat?"

(Name) 404 is not found! Please install again!

....... Masih harus banyak beradaptasi.

---------------

3-3-21
1 vote= 1 dukungan lanjut٩(●ᴗ●)۶

SHY GIRLFRIEND [LEVI ACKERMAN] -COMPLETE -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang