[Tinggalkan vote sebelum membaca untuk semangat menulis saya dan kelanjutan ceritanya ^^]
°
Happy Reading ^3^
°Rasanya seperti...
"Tak mau titip sesuatu?" Tanya Nifa pada (name), Petra dan Isabel yang mulai berkerumun sambil membuka bento masing-masing.
"Aku, rene dan nanaba akan ke kantin depan. Barangkali mau titip?" Ulangnya.
Ketiganya berpandangan sebentar, lantas Petra angkat suara mewakilkan, "sepertinya tidak, pergilah mumpung belum ramai,"
Nifa mengangguk mengiyakan dan pamit berlalu. Menyisakan tiga gadis tersebut dalam kelas.
"Tak terasa bukan," Isabel berceletuk sesaat usai keheningan melanda mereka.
"Hm?" Petra dan (name) membalas bersamaan sambil mengalihkan atensi pada Isabel.
"Kitaa. Hanya tinggal menghitung hari untuk ujian dan lulus, padahal seperti baru kemarin saja aku bertemu kalian," celotehnya dengan kekehan di akhir.
"Kau berlebihan," (name) menyahut.
"Kita masih punya beberapa bulan lagi, jangan membuat suasana haru biru sebelum waktunya," timpal Petra, dan ketiganya terkekeh pelan.
"Bagaimana dengan hubungan kalian?" Kali ini si mata emerald itu mencari topik baru.
(Name) dan Petra mengerutkan kening.
"Kami?"(name) tak paham, ia menunjuk Petra dan dirinya.
"Tck, bukaan. Maksudku, hubunganmu (Petra) dan Oluo. Lalu kau dan aniki, apa kalian akan langsung menikah setelah ini?"
Isabel ringan berkata. Tak memperhatikan (name) yang hampir tersedak soba dan Petra yang memuncratkan sedikit soda dari mulutnya.
"Hey tenang, aku hanya bertanya," gadis itu memberi sapu tangan pada Petra.
"Aku mungkin akan bekerja dulu, lagipula Oluo berkata tak akan melamar disaat belum mapan,"
Isabel manggut-manggut, cukup puas. Lalu mengalihkan pandangan pada gadis dihadapan nya yang berpura-pura menikmati soba.
"Laluu, bagaimana denganmu dan aniki-ku. Calon kakak ipar, hm?"
Bersyukurlah Isabel karena gadis pemalu ini tak sampai hati memukul jidat mu dengan sumpit karena menggodanya dan tak membiarkan dia makan dengan tenang.
Drrt... drrtt..
Ponselnya di atas meja bergetar, membuat atensi ketiganya jatuh pada sebuah nama yang tertera.
'Leviʕ•̫͡•ʔ♡ʕ•̫͡•ʔ'
Petra san isabel mendadak menahan napas agar tidak terbahak, sedang (name) segera menyambar ponsel itu dan beranjak menjauh dengan wajah merah.
Dalam hati dia sedikit bersyukur, dengan itu dia bisa menghindari pertanyaan Isabel.
"Aniki ku itu sepertinya memang berumur panjang, baru saja ku singgung sudah terasa saja," beo nya yang diangguki saja oleh Petra.
-----
"Halo," sapa (name) pada pemuda di seberang sana.
"Kau senggang sepulang sekolah?"
Astaga heii! Setidaknya balaslah 'hai' dulu atau apapun. To the poin sekali!
"Sepertinya iya,ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHY GIRLFRIEND [LEVI ACKERMAN] -COMPLETE -
FanficKisah Levi yang mendapatkan kekasih pemalu. Dan itu adalah kau. Hanya cerita singkat antar dirinya dan dirimu. Karakter dari anime Shingeki no kyojin hanya milik Hajime Isayama. Saya peminjam nya saja.