Saya harap kalian suka!
Rada telat tapi,, ga apa kali, ya( ͒˃̩̩⌂˂̩̩ ͒)Okey, selamat membaca(๑>ᴗ<๑)
[Tinggalkan vote sebelum membaca untuk semangat menulis saya dan kelanjutan cerita lainnya ^^]
Pria bermanik obsidian malam nampak repot membawa banyak barang bawaan dari dalam mobil. Ia menggerutu dalam hati—tentunya. Mana berani menyuarakan kekesalan apabila sumbernya saja ialah sang istri tercinta, (Fullname) Ackerman.
"Mama! Itu Papa!" teriak seorang bocah perempuan berponi ke kanan, tangan kecilnya menarik tak sabaran baju yang Mama nya kenakan.
Merasa terpanggil, Levi mempercepat langkah. "Papa bawa es krim?" bocah imut lainnya dengan poni ke kiri mengajukan tanya tepat ketika sang papa di hadapannya.
Levi tersentak, lekas tersenyum kecut. "Sorry babby, Papa lupa," ia mengelus puncak kepala anak bungsu yang beda tujuh menit saja dari si sulung. (Saya ambyar, pengen jadi anaknya Levi sama mbak Name꒰๑•̥﹏•̥๑꒱)
Si bungsu memajukan bibir, ngambek. Lantas berlari kecil bersembunyi di balik kaki sang Mama. (Name) tersenyum mafhum, lantas ambil tindakan berupa usapan pada kepala dua putri kembarnya.
"Mama punya puding strawberry di kulkas, gih lekas di makan, jangan berebutan. Besok kita beli es krim nya, ya?" Lalu secara ajaib kedua putri manis itu mengangguk setuju.
Levi mengangkat sedikit kurva ke atas. Jujur saja ia merasa bangga tak salah memilih istri, ibu bagi anaknya dan nenek bagi cucunya kelak. Melihat si kembar sudah menuruti perintah sang Mama, giliran Levi yang mendekat hendak bicara.
"Kapan mereka akan datang?"
"Emm, beberapa belas menit lagi, mungkin. Sambil menunggu lebih baik Papa bantu Mama. Jagung yang baru Papa beli,, kupas, bersihkan, cuci, lalu tusuk dengan tusukan yang tadi sudah di buatkan Erwin-san," titah (Name) yang masih di sibukkan kegiatan menusukkan lidi ke potongan ayam.
Levi mengangguk mengerti. Ia kembali mengangkat dua kresek besar berisi jagung yang baru di beli. Sebelum benar-benar pergi ke belakang untuk mengupas jagung, Levi mendekatkan diri, menipiskan jarak lantas mencium pipi dan kening (Name) secara khidmat. "Nah, kalau begini, seperti ter charge kembali."
Tak elak ucapan Levi menimbulkan rupa kemerahan pada pipi sang istri. "Yah, walau bau ayam."
Dan (Name) sebagai istri yang baik, menghadiahi ucapan jujur suaminya dengan tabokan keras penuh kasih dan sayang hingga si obsidian malam meringis.
••••
"Sayang itu sudah matang! Kalau lebih lama lagi bisa gosong!"
"Belum! Sate yang bagus itu eksotis, aku pernah baca di artikel dari Indonesia. Sate di sana eksotis agar enak di makan."
Moblit pasrah. Kalau boleh jujur ingin resign dari posisi suami Hanji, apalah daya sudah terlanjur bucin dni.
‣
"Coba tanya saja, Ereh. Meskipun terlihat seram, tapi kak Levi tidak menggigit."
"Iya, tidak menggigit tapi menebas. Kita konsultasi ke dokter saja ya, Mikasa."
"Tapi kalau konsultasi ke Kak Levi jauh lebih meyakinkan. Lagipula lihat, hasilnya saja nyata, mereka bisa memproduksi dua kembari imut seperti Kay dan Kya."
"Aku takut di tendang. Kakak sepupumu terlihat seolah bisa menelan orang mentah-mentah."
"Kalau Papa dengar, mungkin paman Eren sudah benar-benar di tendang, di tebas, lalu di buat sate seperti Joko dan teman-temannya," dari arah belakang mereka Kay bersuara.
Eren sontak saja menelan ludah, serat. Si bungsu Ackerman ini memang sedikit mirip sang Papa, bayangkan saja anak berusia lima tahun mengatakan hak sadis itu dengan raut polos tak berdosa.
"Joko siapa?" Mikasa menyuarakan heran.
Kay menelengkan kepala, lantas tersenyum lima jari. "Joko itu ayam yang jadi sate, bibi!"
Kedua orang dewasa itu mengangguk-angguk sambil ber-oh dalam batin. "Yasudah! Kay mau makan jagung sama Kya, kalau paman mau bertanya pada Papa tanya saja! Papa Kay itu orang paling baik sedunia, tahu! Okey, dadah paman Eren penakut dan bibi cantik Mikasa!" pamitnya seraya melenggang pergi tanpa beban. Meninggalkan beban pda mental Eren, yang merasa terhina oleh kata-kata seorang bocah balita.
'Ackerman itu menyeramkan,' batinnya dalam bisu.
‣
"Ayo ayo berkumpul! Kembang api segera nyala!" (Name) meneriaki dengan nada penuh semangat. Sampai menimbulkan tanya pada kepala Levi, bagaimana bisa istrinya masih sebertenaga itu padahal sudah mempersiapkan acara malam tahun baru dari kemarin malam.
Interupsi nya sontak mengundang teman-teman dan keluarga berkumpul memenuhi bagian utara taman. Mereka saling berdiri berdekatan satu sama lain. Mengisi sela jari dengan pasangan sehidup semati.
Laku diam-diam saling memanjatkan doa untuk satu tahun ke depan, serta berterima kasih atas satu tahun yang telah terselesaikan. Yah, tidak semua. Levi pengecualian, baginya tiap tahun akan terasa sama indah dan bahagia asal (Name) senantiasa di sisinya. Ah, ralat, (Name), keluarganya, anak, serta teman dekat.
Hitungan mundur mulai terdengar, beberapa detik sebelum tahun akan berganti di kejapan mata.
"TIGA!"
"DUA!"
"SATU"
Lalu suara debuman mengisi waktu yang sempat tersedat sunyi. Berbarengan dengan kerlap-kerlip menakjubkan mata, manghiasi atap bumi yang gelap sempurna.
Sembari merangkul pinggang sang istri, Levi mempersempit jarak. Abai saja pada banyaknya orang di sana, toh mereka semua yang di sana ialah keluarga. Tangan lainya menutupi mata kedua putri kembar mereka.
Lantas meraup penuh nikmat bibir manis (Name), mencumbu dalam balutan hangat saliva. Ini sudah yang ke ratusan kalinya, namun tetap saja, rasa berdebar dalam dadanya seolah itu ialah ciuman pertama mereka kala masih remaja.
Melepas tautan lembut dua benda kenyal tersebut, Levi mempertemukan kedua dahi. "Mari lalui tahun ini lebih baik lagi."
Dengan senyum mereka yang amat Levi suka, (Name) mengangguk pelan tanda mengiyakan.
"Mari kita buat tahun ini lebih baik lagi, dengan memberikan Kay dan Kya adik. Kembar tiga kalau perlu, agar nampak manis."
Lalu, kisah ini di tutup dengan injakan sayang dari (Name) pada kaki sang suami yang akhir-akhir ini memang tampak horny.
—END—
1-1-2022
HAPPY NEW YEAR, PEMBACA SEMUA!!!
Semoga yang disemogakan tahun lalu bisa tersemogakan tahun ini!
Saya ga nyangka book ini sudah 7k+ pembaca, aduh nangis bombay secara alay( ˃̣̣̥ω˂̣̣̥ )( ͒˃̩̩⌂˂̩̩ ͒)
Terima kasih buat kalian yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya, boleh berkunjung ke profil saya buat lihat cerita saya lainnya.
Dan semoga tahun ini cerita yang coming soon bisa saya publish segera, serta cerita on going bisa lekas terselesaikan.
Dan semoga kalian suka bonus chpater yang saya buat dadakan ini(╯•﹏•╰)
Sekian dari saya,
Selamat memulai tahun baru dengan semangat baru juga!
Sampai jumpa!
(๑>ᴗ<๑)
![](https://img.wattpad.com/cover/260891831-288-k756335.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SHY GIRLFRIEND [LEVI ACKERMAN] -COMPLETE -
FanficKisah Levi yang mendapatkan kekasih pemalu. Dan itu adalah kau. Hanya cerita singkat antar dirinya dan dirimu. Karakter dari anime Shingeki no kyojin hanya milik Hajime Isayama. Saya peminjam nya saja.