Permulaan Kecil

59 23 4
                                    

Note : Putar vidio saat membaca agar mendapat kenyamanan saat membaca cerita.

Seminggu telah berlalu, sejak kejadian Dave yang meminta Anna untuk tidak dekat dengan siapapun, membuat Anna tidak mempunyai nyali untuk sekadar bertegur sapa dengan Dave.

Anna cenderung menyibukkan diri dirumah dengan melakukan sesuatu hal yang bahkan tidak perlu. Seperti membantu pembantunya membersihkan rumah, menyetrika ulang semua pakaiannya di lemari, mencuci sepedanya yang bahkan sudah bersih.

Entahlah, Anna tidak ingin banyak berfikir. Namun tetap saja, otak nya terus memutar ulang kejadian-kejadian saat Dave menatap matanya lekat. Saat dimana jantungnya berpacu melewati batas normal. Saat dimana seakan ia merasakan waktu tlah berhenti berputar.

Anna menggeleng mengenyahkan fikirannya.

Tiba-tiba suara Bi Lastri membuyarkan fikirannya.

"Non! Ada Aden Dave dateng nyariin!" Teriak Bi Lastri dari lantai bawah.

"Bilangin aja aku lagi tidur! Gak mau digang—"

"Tidur kok triak-triak?" Dave langsung muncul dari balik pintu, membuat Anna tersentak kaget.

"Ini gua baru aja mau tidur! Lu ganggu deh! Pulang sana!"

"Sejak kapan lu doyan ngusir?"

"Sejak tadi, pas gua mau tidu—"

"Sejak gua nyatain suka sama lu?"

Anna mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"Kk-kapan??! Lu gak pernah nyatain perasaan lu ke gue tuh!"

Dave mendecih sambil memutar bola mata malas.
"lu hidup di jaman apa sih?"

Anna meneguk ludahnya kasar. Tak biasanya ia seperti ini.

"Kalau ada cowo larang lo deket sama cowo lain, itu tandanya dia cemburu, kalo cemburu tandanya suka, kalau suka tandanya cin—"

"Lu ngapain sih kesini? Cepet ngomong, gua mau tidur!" Potong Anna yang tak mau mendengar kelanjutan kalimat Dave.

"Kerumah, gih. Bunda manggil. Udah nyiapin cheese pancake." Dave melengang pergi, tapi berbalik lagi dan menatap lekat Anna.

"Sekarang, udah tau kan perasaan gua?"

—————————————

"Gua pasti udah gak waras!" Dave menepuk jidatnya dengan keras. Kemudian ia melenguh kasar meratapi kebodohan nya.

"Kok bisa-bisanya gua ngomong sok cool ke  Anna kalau gua cemburu?! Terus gua suka ke dia?" Dave geleng-geleng kepala.

Dave mengingat satu perkataannya yang buatnya bergidik ngeri.
'Sekarang udah tau kan perasaan Gua? '.

"Gua yakin ada yang salah sama otak gua"

Tiba-tiba pintu kamar Dave terbuka, membuat laki-laki itu terlonjak kaget sampai jantungnya hampir mencelos. Ternyata Iffanka yang datang dengan raut masam.

" Duh, Bunda! ngagetin aja deh!"

" kamu gimana sih, Anna nya mana? Kenapa sampai sekarang belum datang?"

"Tunggu aja! Ntar dateng sendiri."

"Kelamaan!" Iffanka mengibaskan tangannya. "Panggil lagi Anna, takutnya dia lupa."

DELUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang