Hai semua.
Bagaimana kabar kalian? Semoga selalu baik ya, maaf banget baru bisa up sekarang karena aku lagi nyiapin buat PTS nanti,kalian juga kan pasti.Sesuai diskusi part kemarin jadi aku mutusin buat bikin dua part lagi untuk Fajri&Putri. Makasih buat yang udah komen dan Happy reading gays.
.
.
.
Hari ini tepat dua hari Fajri hanya diam dikamarnya tanpa beranjak dari kasur tentu saja sangat bosan, apalagi diumur seusianya adalah fase yang sangat aktif.
Fajri membuka matanya membenarkan posisinya dari berbaring keposisi duduk, ia menghela nafas berat wajahnya ditekuk dengan kesal.
"Fajri kangen sekolah,kangen Putri" Ucap Fajri mulai berbicara sendiri.
"Fajri bosen dirumah terus, mau sekolah" lanjutnya sambil menghela nafas.
Fajri memutar pikirannya berusaha mencari bagaimana caranya agar diizinkan bersekolah kembali pagi ini.
"Fajri punya ide" seru Fajri mengacungkan jari telunjuknya.
"Kalau Fajri pakai seragam duluan tanpa bilang kemamah papah nggak ada alasan untuk mamah ngelarang Fajri sekolah hari ini" gumam Fajri.
Ia langsung beranjak dari kasurnya mendekat pada lemari dan mulai mencari apa yang dia cari.
* * *
Suara aduan sendok dan garpu pada piring menjadikan ruang makan pak Moren pagi ini tidak membuatnya begitu hening.
"Mah jangan lupa bawa sarapan Untuk Fajri kekamarnya, jangan biarin dia makan sendiri karena nggak bakalan dia makan" ucap pak Moren membuka penbicaraan.
"Iya pah nanti mamah kekamar Fajri dan pasti akan mamah suapin".
"Dan sepertinya papah pulang malem hari ini, jadi kamu jemput Fenly hari ini bisa kan?" Tanya pak Moren kepada sang istri beberapa detik melihat Fenly.
"Nggak usah pah, Fenly dijemput supir aja nggak apa-apa"
"Mamah bisa kok jemput Fenly, sekalian mamah mau beli sesuatu diluar" Melly menatap Fenly.
"Nggak usah, Fenly sekarang udah SMP Fenly bisa sendiri bahkan tanpa dijemput" Fenly meninggalkan meja makan.
"Fenly..." panggil Pak Moren.
Fenly berjalan menjauh menuju keluar, tapi langkahnya berhenti melihat sang adik berjalan menuruni tangga menggunakan seragam dengan kepala masih berbalut perban.
"Kamu mau kemana dek?" Tanya Fenly ketika adiknya sudah ada dihadapannya.
"Pagi bang, hari ini Fajri mau sekolah. Mamah sama papah mana?" Tanya Fajri menengok kanan kirinya.
"Kan belum boleh sekolah dek, kamu harus istirahat"
"Fajri udah sempuh kok bang,lagian badan Fajri nggak apa apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAJEL
Teen FictionTentang hujan dan janji, tentang trauma dan ketakutan, cinta dan benci, bertahan dan pergi, dan bukan hanya tentang dua manusia tapi lebih. Tentang dia dan mereka yang terluka, keluarga yang tak lagi berdamai, dan baginya, tentang seorang ibu yang...